6

1.1K 155 10
                                    

Myungsoo mendatangi Nae Hee di ruangan perempuan yang kini bergelar dokter itu. Nae Hee adalah teman sebaya Myungsoo yang kini telah menjadi dokter.

Myungsoo menarik kenop pintu dengan pelan, dia mendapati Nae Hee sedang menulis beberapa data pasien ditemani Seola. Mereka berdua mendongkak bersamaan saat pintu itu tertutup kembali.

"Eh Myungsoo." Nae Hee segera meletakkan data pasien itu dan kemudian berdiri, mengulurkan tangan pada Myungsoo dan disambut hangat oleh pria itu.

"Apa kabarmu Hee?" Tanya Myungsoo yang kini duduk disofa yang berada didepan meja kerja Nae Hee, sedangkan Seola bangkit berdiri dan memilih undur diri dari ruangan Nae Hee.

Nae Hee menggedikan bahunya, "Seperti yang kau lihat, aku masih baik dan tetap setia pada Steven." Tutur perempuan berambut blonde itu.

Myungsoo tertawa sebagai tanggapan, "Ah ya aku kesini ingin bertanya perihal keadaan Bae Suzy"

Nae Hee mengangguk mengerti, dia melepas kacamata yang bertengger pada hidung mancungnya. "Suzy sudah sadar?" Myungsoo mengangguk sebagai jawaban.

"Dan dia tidak tahu dirinya." Nae Hee terkesiap sebentar, dia menatap Myungsoo dengan heran. "Benturan yang dia alami tidak sampai membuat amnesia. Aku tahu itu."

"Tapi dia tidak tahu dirinya dan aku, Hee."

Nae Hee menggeleng tegas, "Tidak mungkin. Suzy pasti berbohong."

Dan setelahnya, Myungsoo segera berdiri dan membuka pintu dengan tergesa dia berlari. Sialan Bae Suzy pasti menipunya.

•••

Suzy tertawa puas, dia mematikan ponsel karena Myungsoo pasti akan melacak keberadaannya karena sudah menipu pria sialan itu.

"Aku harus mencari tempat tinggal selain apartemen itu, adik Jongin pasti akan mencariku dengan koneksi yang dia punya."

Suzy melihat sebuah wartel, telepon yang biasanya digunakan untuk umum. Dia melihat wartel itu kosong dan segeralah Suzy pergi kesana untuk menelpon.

Setelah memasukan beberapa koin, Suzy menekan tombol hijau yang berarti telepon.

Pada dering pertama telepon itu di angkat, namun suara lain mengangkatnya.

"Halo, ini siapa?"

Suzy terdiam dan memberanikan diri untuk berbicara, "Aku adalah Angel Bae, pengacara tuan Kim."

Terdengar perempuan disebrang sana tertawa, "Ah nona Angel, Jongin sedang mandi. Kami masih berbulan madu di pulau Jeju."

Suzy merasa sesak seketika, setelah beberapa minggu dia kecelakaan dan Jongin sudah menikah. Ia terdiam cukup lama hingga menyahut, "Baiklah, kututup dulu. Maaf mengganggu liburan kalian."

Suzy terduduk lemas di trotoar, tubuhnya terasa kaku selepas tahu bahwa Jongin sudah menikah. Semua terasa percuma saat dia ingin bersembunyi dari adik Jongin karena semuanya sudah hancur.

"Hei gadis gila!"

Suzy menoleh, Myungsoo dengan pakaiannya yang sudah tidak rapi kini berlari kecil ke arah Suzy.

Myungsoo hendak menyeret Suzy namun niatnya terhenti saat melihat Suzy yang pucat pasi, "Kau kenapa?"

Suzy menggeleng, "Aku berhenti. Tenang saja aku tidak akan mengganggu mereka lagi."

Ada rasa tidak enak di hati Myungsoo, Suzy terlihat sangat terpukul dan terluka. Sepertinya, wanita itu sudah tahu jika Jongin menikah. Sebenarnya Jongin mengerahkan semua orang untuk mencari Suzy namun Myungsoo menutupinya agar pernikahan terlaksana.

"Hei Bae Suzy." Myungsoo ikut mendudukan diri disamping Suzy, "Menangislah."

Suzy tersenyum samar, "Kau bahagia kan?"

Myungsoo menggeleng, "Aku hanya ingin sahabatku bahagia."

"Dengan menghancurkan mimpiku?"

"Buk- SUZY!"

ucapan Myungsoo terpotong dengan keterkejutannya saat tubuh Suzy limbung dan terjatuh pada bahu Myungsoo.

Suzy tidak sadarkan diri.

Broken [3]Where stories live. Discover now