07

533 71 0
                                    

"hari ini hujan turun lebat sekali."

.

.

.

Sampai sore hari, Elvina pulang ke kost-an nya seorang diri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sampai sore hari, Elvina pulang ke kost-an nya seorang diri. Dirga yang Elvina harapkan akan hadir ketika dirinya menangis tersedu-sedu di tempat latihan, tak muncul batang hidungnya sampai Elvina berhenti menangis.

"Bangsat!" kesal Elvina bergumam demikian setelah memikirkan kemana lelaki itu pergi dan kenapa ia seolah tak peduli pada Elvina.

Elvina menyesal dirinya harus terlibat dalam diri Dirga dan harus menjadi terkenal bersama Dirga. Dua hari ini banyak direct message masuk melalui akun sosial medianya. Banyak dari mereka menanyakan bagaimana kejelasan hubungan antara Elvina dan Dirga. Sampai detik ini Elvina belum membuka dan membalas pesan-pesan tersebut. Elvina hanya melihat sekilas kemudian menekan tombol home pada ponselnya.

Ting!

Ponsel Elvina berdering. Semalam setelah kembali ke kost-an, Elvina mengatur ponselnya agar berdering saat yang dibutuhkan. Ya, jaman sekarang sudah canggih.

Pesan dari teman nya, Naya, yang mengajak Elvina untuk datang ke kost-an. Padahal Elvina sedang pulang ke kost-an dan kebetulan kost mereka bahkan Key dan Caca berada pada satu atap. Elvina hanya memutar bola matanya sambil berdecih keras.

Elvina sampai di kost-an, dan berjalan menuju kamar Naya tanpa menaruh tas di kamarnya sendiri. Kamar Naya terbuka dan terlihat Naya, Key, dan Caca berada di dalam. Mereka terlihat sangat bahagia sementara Elvina tidak. Elvina ingin menangis lagi dan menceritakan semua ke sahabatnya, tapi saat seperti ini bukanlah saat yang tepat. Elvina pun tak bisa menangis disaat orang lain sedang bahagia, tentu tak bisa.

Elvina harus menceritakan dulu kisah pilunya kemudian baru menangis. Elvina bukan Caca, yang menangis begitu saja ketika sedang berkumpul. Elvina juga bukan seperti perempuan lain nya. Yang mudah tersakiti dan menangis setelahnya. Elvina hanya bisa menangis untuk orang yang sudah dipercayainya seperti sahabat dan keluarga. Ya, bisa diakui Elvina sudah menganggap Dirga seperti sahabatnya sendiri, karena Dirga tahu rahasia besar Elvina.

"El! Ke karoke yuk?!" ajak Naya dengan wajah berserinya. Semua pun bangkit setelah bersorak "Ayo!" kemudian bersiap diri di kamar masing-masing. Sementara Elvina masih diam di tempat, melihat para sahabatnya yang tengah bersemangat sampai membara itu.

Setelah seluruh sahabatnya bersiap di kamar masing-masing, Elvina baru berjalan menuju kamarnya dengan langkah lesu. Elvina benar-benar sangat kelelahan setelah berlatih seharian di kampus.

uniqueness//hunlisa✔Where stories live. Discover now