12

14K 768 18
                                    

Ebook Sir Noah sudah tersedia di google play

https://play.google.com/store/books/details?id=R_q-DwAAQBAJ

Bayangan kejadian itu tak pernah luput dari ingatan Jasmine. Matanya terkunci dengan mata sayu Noah. Bahkan ia dapat dengan jelas mendengar pria itu membisikkan namanya. Ia seolah terhipnotis olehnya.

Tapi yang bisa Jasmine lakukan hanya diam. Diam menatap Noah didorong pergi ke ruang UGD.

Seperti sekarang. Jasmine hanya diam di depan layar TV kediaman Aston. Menonton sebuah acara yang tengah mengabari apa yang telah terjadi pada pria tampan itu.

"Dikabarkan pengusaha muda Noah Caldwell, putra Kenzo Caldwell, tengah mengalami masa kritis di rumah sakit tengah kota akibat penyiksaan terhadap diri sendiri. Dikemukakan oleh dokter pribadi Caldwell, kemungkinan besar Noah Caldwell mengalami frustasi menjelang pernikahannya dengan Catherine Tilley. Noah dilarikan ke rumah sakit tepat pada hari pernikahan. Lantas apa benar Catherine Tilley adalah penyebab dari kefrustasian Noah? Simak berikut ini."

Bip.

Layar televisi tiba-tiba mati pada momen yang telah Jasmine tunggu-tunggu. "Hei-!" Wanita itu hendak protes, tapi saat melihat pantulan bayangan Aston dari layar TV tersebut ia membungkam. "Hei.. Aston."

Aston tersenyum miring dan duduk di sebelahnya. "Ini pertama kalinya aku melihat kau tertarik dengan acara gosip."

"Oh.. a- aku hanya penasaran."

Aston mengangguk-angguk, seolah percaya. "Keluarga mereka memang penuh drama. Sejak kakek buyut Noah Caldwell, mereka selalu saja mencari sensasi."

"Noah tidak seperti itu!" bantah Jasmine dengan refleks.

Aston menaikkan sebelah alisnya dan Jasmine menutup mulutnya saat menyadari apa yang baru saja ia perbuat. "Kau berkata seolah kau mengenal Noah Caldwell."

"T- tidak. A- aku.. aku hanya.."

"Siapa ayah dari anakmu?" tanya Aston langsung, tepat mengenai titik panik Jasmine.

"A- apa? Ke- kenapa kau bertanya s- seperti itu?"

Aston mengangkat sebelah bahunya. "Aku memiliki firasat kau berhubungan dengan Noah. Mungkin ia ayah dari anakmu?"

Jasmine tidak menjawab dan Aston tahu, tembakannya tepat.

"Sama sekali bukan masalah, kau tahu," kata Aston, "aku hanya bertanya. Bukan maksud apa-apa."

"Aku seorang pelacur." Kalimat Jasmine membuat Aston menoleh dan melebarkan matanya.

"Jangan bilang seperti itu!"

"Tapi itu benar. Aku yang bodoh ini adalah seorang pelacur di Skyline. Noah Caldwell selalu datang dan memesanku. Hingga aku hamil dan ia akan menikah dengan wanita keluarga Tilley yang sempurna itu. Ini salahku. Takdir sialan ini adalah salahku! Seharusnya bayiku bisa memiliki ayah dan keluarga yang sempurna jika saja aku memiliki hidup yang berbeda.."

"Jasmine, kau... Astaga ya Tuhan, jangan seperti ini, oke?" Aston menarik Jasmine dalam pelukannya dengan erat, seolah memberi kekuatan pada wanita yang kini menangis di bahunya itu. "Kamu bukan orang yang patut disalahkan untuk ini semua."

Jasmine tak menjawab dan masih terisak di bahu berotot pria itu.

"Dan bayimu akan memiliki ayah, ia akan memiliki keluarga yang lengkap. Keluarga yang bahagia, dan hidup yang sempurna. Jangan salahkan dirimu. Pada akhirnya, semua akan menjadi lebih indah, percayalah. Jika tidak, maka itu bukan akhirnya," lanjut Aston.

"Mudah untukmu berbicara seperti itu. Lagipula, siapa yang mau menjadi ayah bayi haram ini dan suami dari mantan pelacur ini?" isak Jasmine.

"Aku," nyata Aston membuat pupil mata Jasmine melebar.

"A- apa?"

"Aku. Kau mendengarnya dengan jelas," jawab Aston dengan tegas, "aku akan menikahimu. Aku akan menjadi ayah dari anakmu. Aku akan membiayainya dan aku akan menyayanginya seperti anakku sendiri."

"Tapi.. kenapa?" Jasmine dengan wajah lembabnya bertanya.

"Karena aku mencintaimu. Hanya itu."

---

"Sir Noah sudah sadar!" Seruan Simon membuat Kenzo dan Renae Caldwell segera mendekat. Tanpa ba bi bu, pasangan orang tua itu segera masuk ke ruangan tempat putra mereka dirawat setelah menjalankan operasinya.

"Noah!" seru keduanya ketika melihat Noah memang sudah tersadar.

Kini pria bertubuh kurus yang dibalut dengan gips dan perban itu hanya tersenyum tipis melihat kedua orang tuanya.

"Apa kau baik-baik saja? Bagaimana perasaanmu? Apa kau mau pindah kamar? Ganti dokter? Ganti rumah sakit?" Renae melontarkan beribu pertanyaan yang hanya dijawab dengan gelengan kepala oleh Noah putranya.

"Aku ingin bertemu Jasmine," jawab Noah dengan suara berbisik lirih karena perutnya begitu perih.

"A- apa?!"

"Jasmine..," ulang Noah.

"Tidak bisa! Wanita itu setelah kuselidiki adalah seorang pelacur bawahan Jennifer Franklin, mafia wanita kelas kakap. Astaga, Noah, bagaimana bisa kau terlibat dengan mereka?!" protes Kenzo.

"Ken..," Renae hendak mengambil langkah untuk menenangkan suaminya.

"Jasmine..," lirih Noah kembali.

"Astaga! Aku tidak bisa melakukan ini sekarang!" Kenzo melangkahkan kakinya keluar dari ruang rawat inap president suite itu.

"Ibu.. Jasmine," kata Noah lagi seperti balita meminta mainan pada ibunya.

"Baik, baik. Ibu akan berusaha, oke?" Renae mengambil ponselnya dan menghubungi Simon. "Simon, cari Jasmine dari Skyline. Bawa dia kemari!" titahnya. Simon di seberang sana tentu menyetujui perintah sang nyonya.

Setelah memasukkan ponselnya ke dalam tas, Renae duduk di sebelah Noah sambil mengusap kepala putra tunggal kesayangannya itu. "Sekarang kau istirahat, ya? Semuanya akan baik-baik saja."

Noah mengangguk.

Renae mengambil alat pengontrol televisi jarak jauh dan menyalakan elektronik tersebut. Hal pertama yang muncul di layar datar modern itu adalah sebuah stasiun TV yang tengah menanyangkan sebuah acara berita.

"Tuan Aston, kami mendengar ada seorang wanita yang telah tinggal bersama Anda di penthouse kediaman Anda selama 5 bulan terakhir ini. Dan telah diketahui juga, wanita tersebut tampak sedang mengandung. Apa komentar Anda tentang hal ini?" Seorang reporter bertanya pada pemuda bernama Aston North.

"Apa yang ada di pikiran kalian itu benar. Wanita itu milikku dan ia tengah mengandung. Hanya itu yang bisa kusampaikan," jawab Aston disertai senyum lebar lalu pergi melesat dengan mobil mewah kesayangannya.

Mata Noah dan Renae melebar saat acara tersebut kemudian memunculkan foto Jasmine di layar TV. "Inilah sosok wanita yang dimaksud Aston. Benarkah--"

"JASMINE!" amuk Noah tiba-tiba membuat Renae terkejut.

"Noah, tenang, tenang, oke? Ibu pastikan Jasmine hanya milikmu seorang. Kau tenang dulu dan beristirahat saja, ya? Ibu mohon, untuk ibu..," pinta Renae.

Hati wanita itu terasa sesak saat melihat air mata yang turun dari mata putranya. Seorang ibu tentu akan merasa hancur saat melihat anaknya bersedih. Seperti Renae sekarang ini.

---

Double up! Terima kasih atas antusiasmenya ^^ see you on next monday. Wish me luck on my final ;D

Sir NoahUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum