14

13.4K 652 60
                                    

Noah mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia menunduk, memperhatikan tubuhnya yang dibalut dengan setelan jas hitam nan mahal.

Tiba-tiba ia mendengar suara lonceng berbunyi. Noah menoleh ke sekitarnya dan menyadari bahwa dirinya tengah duduk di barisan pertama. Di hadapannya adalah sebuah altar yang telah dihias seindah mungkin. Di sana berdiri seorang pendeta yang tengah memegang kitab suci dan seorang pria tampan dalam balutan jas pernikahannya.

"Pernikahan siapa ini?" Noah bertanya pada seorang wanita tua di sampingnya.

Wanita itu berdesus, "Shh. Pengantin Aston North akan segera datang."

Noah mengernyitkan dahinya. Aston North? Ia seperti pernah mendengar nama itu, tapi ia lupa di mana dan kapan. Dan lagi, kenapa juga ia ada di pernikahan Aston?

Kerumunan hadirin yang terkesiap membuat Noah menoleh, mengikuti arah pandang mereka.

Napas Noah seakan tercekat. Jantungnya berdegup tak karuan. Darahnya berdesir hebat dan perutnya terasa geli seperti ribuan kupu-kupu hinggap di sana.

Cantik sekali, batin Noah melihat sang pengantin wanita yang berdiri di ujung karpet merah.

Wanita dalam balutan gaun pengantin berwarna putihnya itu menggandeng seorang anak lelaki yang usianya berkisar 1-2 tahun.

Noah menegak salivanya dengan susah payah. Wanita dan anak itu.. Noah menginginkan mereka.

Wanita itu mulai melangkah perlahan bersama bocah yang digandengnya.

Tatapan mata biru Noah tak sedetikpun terlepas dari keduanya. Hingga ibu dan anak itu melewati barisannya, dan sang anak menatap tajam tepat di manik matanya.

"Daddy," bisik anak itu.

Seakan tersadar, Noah mengerjapkan matanya dan mendapati anak lelaki tadi sudah berada di altar bersama ibunya dan Aston.

"Jasmine," ucap Noah secara tak sadar saat melihat wajah yang sangat ia kenali.

"Saya mengambil engkau, Jasmine Venezuela, menjadi istri saya, untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya," Aston North mendeklarasikan janji pernikahannya dengan lantang dan tanpa ragu. Senyum pria itu teroles di wajahnya yang tampak cerah.

"Baby Jas!" Noah berteriak tapi semua orang seolah tak mendengarnya sama sekali.

"Saya mengambil engkau-"

"Jasmine!" Noah bangkit dari duduknya, berharap Jasmine melihatnya.

"-Aston Ezra North, menjadi suami saya-"

"Jasmine, aku Noah, priamu!" seru Noah sambil berjalan mendekat.

"-untuk saling memiliki dan menjaga-"

"JASMINE! KAU TIDAK BISA MENIKAHINYA MAUPUN PRIA LAIN! AKU MENCINTAIMU! JANGAN TINGGALKAN AKU!"

"-dari sekarang sampai selama-lamanya."

"Kumohon..." Noah berdiri terpaku di tempatnya. Dadanya terasa sesak. Kenapa Jasmine tak mau menoleh padanya? Kenapa Jasmine tidak memedulikannya?

---

Ebook Sir Noah sudah tersedia di google play

https://play.google.com/store/books/details?id=R_q-DwAAQBAJ

com/store/books/details?id=R_q-DwAAQBAJ

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.
Sir NoahOù les histoires vivent. Découvrez maintenant