Part 11

2.3K 189 11
                                    

"Kau lahir tahun berapa, Muel-ah?"

"Tahun 2002, Hyung. Wae?"

Chan baru saja ingin meminum susu miliknya diatas meja pun terhenti.

"Jinja? Itu artinya kau lebih tua dari Huin. Tetapi bagaimana bisa dia berada di kelas yang atas darimu?" Ucap Chan heran.

"Benarkah? Tahun berapa dia?" Tanya Somi yang berjalan mendekat.

"Nde, 2003"

"Itu karena dulu anak itu sangat keras kepala untuk bersekolah di umurnya yang bahkan belum cukup hingga dia berani mengikuti Doyoung dan Wonwoo ke sekolah seorang diri" Jelas Seungkwan yang datang dari dapur.

"Hingga sekarang Huin juga keras kepala, sangat keras kepala"

"Jinja? Itu berarti dia seharusnya berada di tingkat yang sama denganku" Jelas Samuel.

"Nde, itu benar. Tetapi bagaimana bisa dia masuk sekolah sedangkan umurnya belum memenuhi? Karena kurasa sekarang itu tidak diperbolehkan" Tanya Somi.

"Anak itu punya otak yang cerdas, jadi itu sangat memudahkannya bahkan otaknya dengan mudah menangkap materi yang diberikan Saem sama seperti Haneul, Yuki, dan Yuna" Ucap Chan.

"Wah, ternyata menyenangkan ya, Jika mempunyai otak yang pintar. Memudahkan~" Ucap Samuel.

"Oleh karena itu pergilah belajar sekarang! Jangan menghabiskan waktumu hanya untuk bermain game" Ucap Seungkwan.

.

SEVENTEEN FAMILY

.

Winwin dan Yuki berjalan pelan menuju kelas mereka masing-masing.

"Oppa!"

"Nde, Wae?"

"Jika nanti Oppa pulang lebih dulu dariku, pulang saja. Aku mungkin akan lambat pulang hari ini karena ada beberapa tugas yang perlu ku selesaikan diperpustakaan" Jelas Yuki.

"Tetapi jangan terlalu lama, Yuki-ya. Kau tahu sendiri kan bagaimana cemas nya Mama dan Papa nanti?"

"Nde, Oppa. Aku akan menghubungi Mama dan Oppa tolong beritahu Papa nanti, nde" Ucap Yuki dan Winwin pun mengancungkan jempolnya tanda mengerti.

Yuki dan Winwin pun berpisah setelah Yuki mengatakan kalimat itu, melihat Winwin yang berjalan sendiri pun membuat inisiatif Yuta muncul.

"Selamat pagi, Winnie~" Sapa Yuta yang tiba-tiba muncul disamping menghampiri Winwin dengan senyum cerahnya.

"Oh, hai. Selamat pagi juga"

"Kau sendiri? Dimana adikmu?"

"Tentu saja dikelasnya, Wae? Kau juga sendiri"

"Ah, mian. Aku tadi mengira kau sendiri. Kajja, kita kelas sekarang! Bel masuk sebentar lagi akan berbunyi" Ucap Yuta sambil merangkul bahu Winwin dan membawanya ke kelas.

Winwin pun hanya pasrah saja dirangkul seperti itu oleh Yuta, daripada mereka berdua harus berdebat lagi dan terlambat masuk kelas. Winwin tidak ingin dicap sebagai siswa buruk disekolahnya.

SEVENTEEN FAMILY✔Where stories live. Discover now