Part. 2: SURPRISE

Start from the beginning
                                        

Mudah sekali bagiku untuk menemukan tersangkanya. Setelah Nasha meninggalkanku di hotel, aku langsung menyelidiki kasus ini. Aku begitu marah mengetahui siapa dalang di balik malam kelamku dan Nasha. Dia adalah sahabatku sendiri.

Aku merasa kecewa sekaligus dikhianati oleh sahabatku itu. Apalagi saat aku mengetahui alasannya yang sangat dangkal. Dia membenciku karena wanita yang dicintainya lebih menyukaiku. Memangnya itu kesalahanku?

Oke. Katakan dia memang membenciku, tapi mengapa harus melibatkan wanita sebaik Nasha. Tidakkah dia tahu kalau hal itu akan membuat Nasha menderita. Aku hampir saja hilang kendali dan mengamuk padanya. Sahabat tak tahu diriku itu langsung bersujud dan memohon maaf. Dia bilang itu hanya kesalahan dan tidak berniat melakukannya.

Yang benar saja. Dia sudah merusak masa depan Nasha. Aku tidak peduli dengan diriku, tapi Nasha? Dia harus menanggung kemalangan dengan hamil dan melahirkan. Aku bahkan dikelabuhi oleh Nasha, padahal setiap saat aku memperhatikan wanita itu. Beruntung mata-mataku melapor saat Nasha pingsan di kafe dan dibawa ke rumah sakit. Melahirkan dalam keadaan prematur dan kehilangan ibunya karena berbohong.

Mengapa aku harus berada di Los Angeles hari itu? Yang lebih membuatku marah adalah tidak ada pesawat yang terbang, karena ada badai salju yang cukup besar. Rasanya aku ingin menghilang dan langsung muncul di rumah sakit untuk melihat keadaan Nasha. Dia pasti sangat tertekan. Beruntung aku akhirnya bertemu dengan Nasha dan bisa memberikan sedikit bantuan.

"Jadi, kapan Kak Nasha akan ke rumah?"

Aku hampir saja mencoret berkas yang sedang kubaca saat mendengar suara Sean. Aku mendongak dan menatap tajam padanya. Mengapa dia masih ada di ruanganku?

"Mengapa kamu masih di situ?"

"Karena Sean ingin menanyakan sesuatu." Sean berjalan mendekatiku. "Jadi, Kakak belum berhasil membujuk Kak Nasha?"

"Just take care of your business! Jangan mencampuri urusan Kakak."

"Sepertinya akan sulit untuk membujuk Kak Nasha, apalagi dia masih memikirkan pria lain."

Aku mendengus. Ketiga adikku juga tidak terduga. Mereka memberi dukungan untuk membujuk Nasha begitu tahu ceritaku tiga bulan lalu. Padahal aku sudah melakukan kesalahan. Aku pikir mereka akan kecewa dan tidak sudi memaafkanku. Siapa sangka mereka malah menguatkan dan menyemangatiku.

Keluargaku langsung menyukai Nasha begitu aku memperlihatkan foto wanita itu. Apalagi saat tahu mereka sudah memiliki keponakan yang lucu. Mereka tidak sabar untuk bertemu dengan Nasha. Aku sedikit heran dengan reaksi mereka yang di luar prediksi.

Mungkin karena ini adalah pertama kalinya aku menginginkan sesuatu dalam hidup. Aku ingin Nasha menjadi pendamping masa tua. Berada di dekatku selamanya. Kurasa itu akan sangat membahagiakan.

"Iya kan, Kak?"  Aku membeliak ketika merasakan tepukan di pundak.

"Shut up! Kalau kamu hanya ingin mengatakan hal yang tidak penting seperti itu, lebih baik kamu tutup mulut."

"Kakak mau Sean bantu?" Senyum Sean melebar. Dia menaik-turunkan alis, lalu mengedipkan sebelah matanya.

Tidak ada salahnya mempertimbangkan usulan Sean. Dia sudah terbiasa merayu wanita. Pasti dia mempunyai banyak cara untuk menaklukkan hati Nasha. Benar, bukan?

"Memangnya apa rencana kamu?"

Sean menyeriangai. Aku mulai mencurigai rencana licik yang dibuatnya. Apakah keputusanku untuk memercayainya salah?

🌻🌻🌻

Sudah lima belas menit aku menunggu kedatangan Sean. Aku mengetuk-ngetuk jam tanganku untuk memastikan benda itu masih berfungsi, lalu menghela napas. Ke mana perginya si pembuat rencana itu?

HUBBIY (Kala Rasa Tiba) ^^==^^ (SELESAI)Where stories live. Discover now