NASHA
Aku menatap Axel yang masih asyik bermain 'cilukba' dengan anak kami. Sejujurnya, aku tidak ingin mengakui ini. Tapi mau bagaimana mana lagi. Ares memang anakku dan Axel. Walaupun aku tetap ingin memiliki Ares seorang diri.
"Sudah sore. Kamu tidak mau pulang?" tegurku.
"Kamu mengusir saya?"
Aku memutar bola mata. Lagi-lagi 'saya'. Mengapa Axel tidak juga mengubah gaya bahasa formalnya padaku. Kami sudah bersama selama tiga bulan. Maksudku bersama dalam artian saling mengenal. Lebih tepatnya, belajar untuk mengerti pribadi kami masing-masing.
"Bukan begitu. Ini sudah hampir malam. Memangnya kamu mau tidur di sini?" cibirku.
Axel itu keturunan Amerika-Jawa. Keluarganya menjunjung tinggi kesopanan. Jadi, tidak mungkin dia mau menginap di apartemenku. Aku memang memutuskan untuk tinggal di sini ketimbang di rumah Ibu. Setidaknya di apartemen aku lebih leluasa dan jauh dari gosip.
Kalian tentu tahu bagaimana kehidupan wanita yang memiliki anak tanpa suami. Akan banyak orang yang mencibir dan merendahkan. Padahal tidak semua orang yang hamil di luar nikah itu karena kesalahan mereka. Bagaimana jika mereka adalah korban pemerkosaan?
Sayangnya, terkadang tidak banyak orang yang menyadari hal itu. Bagi mereka, memiliki anak tanpa hubungan pernikahan adalah hal yang memalukan. Jadi, si pelaku boleh disalahkan, bahkan dicaci maki. Mereka seolah senang melihat orang lain sakit hati dan menderita. Pernahkah mereka merasakan apa yang dialami wanita saat membesarkan anak seorang diri tanpa suami?
Setiap orang pernah berbuat salah, tapi kita tidak berhak untuk menghakimi mereka. Jangan menyalahkan orang lain, apalagi menghina, jika kita tidak mengetahui apapun. Cukup diam. Kalau kalian bisa sedikit berbaik hati, berikan dukungan pada mereka.
"Bagaimana kalau kamu saja yang ke rumah saya?"
Pertanyaan yang sering dilontarkan Axel itu membuatku menghela napas. Entah sudah yang ke berapa kali dia bertanya. Aku selalu bingung dengan jawabannya. Mengapa Axel tidak juga menyerah?
Axel bukan orang yang sulit untuk disukai. Dia memang sedikit dingin, tapi sangat perhatian pada saat-saat tertentu. Apalagi wajahnya tampan. Didukung dengan pekerjaan mapan dan kekayaan yang menyilaukan. Axel adalah kandidat sempurna untuk pendamping hidup.
Tapi aku adalah aku. Wanita yang bahkan tidak bisa menghapus bayangan pria masa lalu. Pria yang hanya menganggapku sahabat. Pria yang lebih memilih bersama dengan wanita lain, meski dia tahu jika aku sangat mencintai dan menginginkannya. Pria yang melepasku pergi demi kebahagiaan kami.
Fauzan Alfarizi.
Bagaimana mungkin bisa aku melupakannya dengan mudah. Segala hal tentangnya masih tertata rapi dalam hatiku. Aku memang sudah merelakan dia bahagia dengan istri pilihannya, tapi bukan berarti lantas melupakan pria yang kucintai selama bertahun-tahun itu.
Alfa mengenalkan sesuatu yang bernama 'cinta' padaku. Karenanya, aku bisa merasakan jatuh cinta, perjuangan, dan juga sakit hati. Cinta pertama yang berakhir derita. Aku tidak mengerti mengapa harus mencintai Alfa sedalam ini. Padahal dia jelas-jelas tidak pernah memedulikan perasaanku. Dia selalu memilih wanita lain untuk dicintai.
Terkadang aku merutuki kebodohanku karena cinta tak berbalas ini. Aku merasa sangat menderita setiap kali Alfa bersama dengan wanita lain. Rasanya tidak rela melihat pria itu memuja wanita selain diriku. Sangat mengenaskan, bukan?
Meski begitu, aku senang karena pernah menjadi istri Alfa. Ya ... bukan istri yang seperti kalian bayangkan. Aku hanya memanfaatkan Alfa untuk menyelamatkanku dari Ibu. Saat itu, Ibu menemukan test pack di kamarku. Berhubung aku tidak berniat mengakui Axel sebagai ayah dari anak yang kukandung, pada akhirnya Alfa lah yang harus menanggung beban itu. Kalian betul. Aku mengatakan pada Ibu bahwa Alfa adalah orang yang menghamiliku. Alfa yang memang peduli padaku sangat marah. Tapi, dia kemudian setuju untuk menikahiku. Tentunya setelah aku sedikit memelas.
YOU ARE READING
HUBBIY (Kala Rasa Tiba) ^^==^^ (SELESAI)
SpiritualAxel tak pernah menyangka akan mengalami kejadian yang mampu merubah dunianya. Dia jatuh cinta pada wanita yang mencintai pria lain. Baginya, Nasha adalah cinta pandangan pertama. Sementara bagi Nasha, Axel hanya Sang Penolong. Mampukah Axel membuat...
