Prolog

30.3K 921 8
                                    

"Permisi, Sir

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

"Permisi, Sir. Maaf mengganggu meeting Anda." Seorang pria tua tampak tergesa-gesa membuka pintu ruang pertemuan sebuah perusahaan perbankan. Raut wajahnya tampak khawatir dan ketara sekali dengan sikapnya, ia tengah panik.

"Simon? Aku tengah meeting dengan pemimpin-pemimpin perusahaan besar sekarang. Sebaiknya hal ini cukup penting atau kau akan kehilangan bonusmu." Si pemuda tampan yang duduk di ujung meja pertemuan menatapnya dingin.

"Ini tentang Nona Jasmine, Sir."

Kalimat Simon sukses membuat pria itu menegang. "Maaf, Tuan-Tuan. Aku harus pergi sekarang. Sekretarisku yang akan melanjutkan pertemuan ini, permisi."

"Kita harus segera ke LA, Sir. Ke rumah Nona Jasmine untuk mengecek apa ia ada di sana."

Pria dalam kemeja putih itu segera berdiri dan berlari cepat ke helipad di atas gedung kantornya, diikuti sang asisten, Simon.

"Katakan padaku ini bukan hal buruk," ucapnya pada Simon.

"Maaf, Sir, tapi Nona Jasmine telah pergi dari Skyline. Seseorang menebusnya."

Noah Caldwell terdiam seketika. Jantungnya terasa diremas dan dadanya sesak seperti ditusuk belati. Ingatannya melayang ke beberapa saat lalu.

"Kau selalu menakjubkan, Sayang," bisik Noah setelah mendapatkan pelepasannya. Ia memeluk tubuh ramping wanita di sampingnya dengan erat seakan tak ada hari esok.

Wanita cantik yang berkeringat itu tersenyum dan menyembunyikan wajahnya di dada berbidang Noah. "Sir Noah, kenapa kau sering sekali datang kemari? Dan kau hanya memesanku," tanya wanita itu dengan polos.

Noah Caldwell terkekeh, "Aku merindukanmu setiap saat, Jasmine."

Jasmine tersenyum senang. "Kalau begitu, bisakah kau membantuku, Sir Noah?"

Noah menaikkan sebelah alisnya, "Ada apa?"

"Bisakah kau menebusku? Aku akan mengganti uangmu nanti, aku akan mencari pekerjaan."

Noah tergelak pelan, "Aku menebusmu hanya untuk membebaskanmu? Apa keuntunganku?"

Kepercayaan diri Jasmine menyusut. Ia memiliki firasat buruk tentang ini. "Aku bisa menjadi pelayanmu di rumah. Aku tidak ingin berada di sini."

Sesaat Noah terdiam. Sementara wanita itu menatapnya memohon dan sedikit khawatir.

"Tidak. Kau pikir kau pantas?" Pria itu melepas pelukannya. Seketika wajahnya berubah dingin dan tatapannya seakan membunuh wanita itu.

Sir NoahUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum