Musim Panas Kau dan Aku

1.4K 174 16
                                    

Agustus 1946,

Sasuke menatap kumbang tanduk yang hinggap di pohon, kumbang yang sangat besar, dan ia mungkin akan mengatakan kumbang ini adalah kumbang terbesar yang pernah dijumpainya seumur hidupnya. Sasuke segera mengambil jaringnya, berusaha menangkap serangga tersebut sebelum serangga itu terbang kembali. 

Hap,

Ia berhasil menangkap serangga tersebut, seekor kumbang tanduk terperangkap didalam jaringnya. Perlahan ia mengeluarkan hewan tersebut, dan menaruhnya kedalam kotak penyimpanan yang telah disiapkannya tadi dari rumah.

"Maafkan aku, sebenarnya aku lebih suka kau hidup di alam bebas, tapi maaf, aku sudah berjanji pada Hiroshi, sekali lagi maafkan aku."

Sasuke memasang pose berdoa dihadapan sang kumbang yang telah berada didalam kotaknya. Kumbang tersebut mencoba terbang, keluar dari kotak, namun malang bagi hewan tersebut, tampaknya ia harus pasrah untuk berada dirumah barunya yang sempit itu.

Suara jangkrik menggema dihutan, pohon-pohon yang rimbun berhasil menangkal panasnya mentari di bulan Agustus. 

Sasuke mulai mencari keberadaan Hiroshi, siang ini Hiroshi memaksanya untuk pergi menangkap kumbang tanduk, beralasan karena tahun lalu ia tidak bisa menepati janjinya pada bocah lelaki itu. Beberapa menit lalu Hiroshi memisahkan diri darinya, dengan mengatakan jika mereka berpencar kesempatan untuk mendapatkan kumbang akan lebih besar. 

Sasuke menghela nafasnya kasar, jika Naruto tahu dia sempat kehilangan Hiroshi walau hanya beberapa menit, pasti wanita itu tidak akan segan-segan untuk membunuhnya.

Mungkin, terdengar sedikit berlebihan.

Ditatapnya posisi matahari dari balik rimbunnya pepohonan, menunjukkan hari yang sudah hampir sore. Ia harus bergegas mencari Hiroshi.

"Hiro .."

Baru saja ia hendak memanggil namanya, terdengar suara jeritan anak lelaki yang hendak dicarinya.

"Ah.."

Refleks Sasuke berlari kesumber suara.

"Aku dapat! Aku mendapatkannya!"

Sasuke menghela nafas lega saat dilihatnya kondisi Hiroshi yang dalam keadaan baik-baik saja, ditatapnya Hiroshi yang sedang mengeluarkan kumbang tanduk tangkapannya dari dalam jaring.

"Lihat, aku mendapatkan kumbang tanduk yang besar!" serunya seraya menunjukkan kumbang tangkapannya pada Sasuke.

"Lihat ini!" Sasuke yang tak mau kalah memamerkan hasil tangkapannya pada Hiroshi.

"Tapi punyaku lebih besar," Hiroshi yang tak mau kalah mendekatkan kumbang tangkapannya dengan milik Sasuke.

"Iya iya, kau menang kali ini," ujar Sasuke seraya mengelus surai hitam Hiroshi.

Sang bocah menyengir puas.

"Masukkan kedalam," perintahnya yang langsung dituruti Hiroshi.

Sasuke menyerahkan kotak yang telah berisi dua ekor kumbang tanduk itu kepada Hiroshi.

"Ayo kita pulang."

"Hm," 

Hiroshi mengangguk, kemudian tangan kecilnya menggapai jemari Sasuke, yang langsung digenggam erat oleh Sasuke. Keduanya berjalan beriringan menuruni bukit, dengan sebelah tangan Sasuke memegang dua buah jaring.

"Tebak, hari ini ibu masak apa?"

Anak kecil itu sedikit menaikkan wajahnya menatap pria yang jauh lebih tinggi disampingnya.

Captured in Her EyesWhere stories live. Discover now