Suami Idaman

1.8K 203 23
                                    


November, 1936.

Sai melambaikan tangannya pada Shino sesaat setelah Ia turun dari Ukuru, salah satu Kapal Pertahanan Pesisir Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Satu tahun lebih bertugas di pesisir pantai Okinawa membuatnya benar-benar merindukan kampung halamannya di Tokyo. Ia mendapati salah satu pengawal Kakeknya yang tampak berlari kecil kearahnya.

"Letnan" hormat sang pria pada dirinya.

Sai mengangguk singkat.

"Letnan, sebelah sini, Saya diperintahkan Laksamana Shimura untuk menjemput Anda"

Sang pria mempersilahkan Sai untuk berjalan menuju mobil yang sudah menunggu mereka, pria itu berlari kecil mendahului Sai, menunjukkan jalan untuk sang Letnan Muda.

Sai mendudukkan dirinya dikursi kemudi sesampainya mereka di mobil penjemputan yang telah disiapkan sang Kakek.

"Aku hanya satu tahun setengah tidak pulang, tetapi sudah banyak yang berubah disini" gumam Sai seraya menatap beberapa bangunan yang mereka lewati sepanjang perjalanan mereka.

Sang pria yang sekaligus sebagai supirnya kali ini tersenyum singkat.

"Apa kali ini Anda akan lama berada disini, Letnan?"

Sai memalingkan pandangannya pada sang bawahan.

"Aku tidak tahu, Aku belum mendapatkan lagi surat penugasan yang baru, setidaknya Aku harus benar-benar memanfaatkan waktu liburku selama 1 minggu kedepan"

Sang pria kembali tersenyum.

"Semoga liburan Anda menyenangkan, Letnan"

.

.

.

Sai yang kini dalam balutan pakaian santainya tampak berjalan pelan keluar dari pekarangan rumah sang Kakek. Tubuhnya terasa amat ringan saat Ia tidak harus mengenakan seragam militernya. Beberapa orang tampak membungkuk singkat padanya, saat tanpa sengaja Ia berpapasan dengan mereka di perjalanannya.

Di ujung jalan Ia melihat seorang wanita tampak sedikit kesusahan membawa beberapa barang bawaannya, refleks Ia berlari kecil menghampiri wanita yang sangat dikenalnya tersebut.

"Ayame-san" panggilnya.

Refleks wanita yang dipanggil menoleh kearahnya.

"Ah, Shimura-san"

Sai tersenyum.

"Tidak perlu seformal itu Ayame-san, Aku sudah mengenalmu sejak Aku masih kanak-kanak"

Ayame tersenyum, ya, Ia dulunya bekerja pada keluarga Shimura, menjadi pengasuh Sai sejak Ia masih kecil, seiring usia Sai yang semakin dewasa Ia pun mengundurkan diri dari pekerjaannya, dan sekarang Ia lebih fokus membantu sang Ayah yang membuka kedai ramen.

Sai melirik barang bawaan Ayame, refleks kedua tangannya mengambil barang tersebut.

"Tidak-tidak, apa yang Kau lakukan? Aku bisa membawanya sendiri" Ayama berusaha menghalangi Sai yang mencoba membawa barang belanjaannya.

"Ayame-san, ini berat, biarkan Aku membantumu" Sai tetap memaksa membawa barang bawaan Ayame.

Ayame hanya tersenyum singkat, membiarkan Sai membawa barang bawaannya. Keduanya kini berjalan beriringan.

"Bukannya kita seharusnya melewati jalan ini?" tanya Sai yang bingung saat Ayame mengambil jalan lain, bukan jalan seperti biasa menuju kedai ramen sang Ayah.

"Beberapa hari kedepan, Kami membuka stand di Festival, kenapa Kau tidak mencoba menikmati hari liburmu dengan mengunjungi festival malam ini"

"Ah .."

Captured in Her EyesWhere stories live. Discover now