18.Bullying

2.1K 220 118
                                    

Satu bulan Sudah berlalu semenjak kejadian penculikan Soojin.

...

Hari ini adalah Hari Senin
dan itu artinya Soojin harus kembali masuk sekolah.

namun rengekan-rengekan terus keluar dari bibir Soojin.
bahkan para Hyungnya pun harus rela terlambat bekerja demi membujuk Soojin yang kini tengah merengek agar ia diijinkan untuk tidak masuk sekolah.

"tapi Hyung Jinnie tidak ingin sekolah Hari ini" kini mata Soojin sudah terlihat berkaca-kaca.

"Jinnie..kau tidak boleh terus menerus membolos seperti itu, apalagi kau kan pernah bilang pada Hyung bahwa kau mendapatkan teguran dari pihak sekolah, karena waktu itu kau beberapa kali tidak masuk sekolah tanpa keterangan" ujar Yoongi mengingatkan Namdongsaengnya itu.

namun Soojin tetap menggelengkan kepalanya, ia kukuh tidak ingin masuk sekolah Hari ini.

padahal keadaannya baik-baik saja, entah apa yang membuat Soojin menjadi enggan untuk berangkat sekolah Hari ini.

"Saeng.. tidak biasanya kau merengek tidak ingin masuk sekolah, ada apa hhmmm apa disekolahanmu itu ada seseorang yang berbuat jahat padamu?" tanya Namjoon dengan lembut.

"ne Hyung, Jinnie sudah mengatakan bahwa ada anak yang menjahili Jinnie disekolah kepada Chim Hyung, namun Chim Hyung hanya mengatakan bahwa itu hanya pikiran negatif Jinnie saja" terang Soojin.

memang ia tidak mengatakan insiden dimana disekolahnya ia mendapatkan perlakuan kurang baik dalam artian ia menjadi korban bullying, kepada Hyungnya yang lain.

karena ia tidak ingin membuat Hyungdeulnya terus mengkhawatirkan dirinya.

"Jim.. mengapa kau tidak pernah mengatakan kejadian ini padaku?" tanya Yoongi dengan tatapan tajamnya.

"mianhae Hyung, akhir-akhir ini aku sedikit sibuk, jadi aku lupa memberitahukan kepada kalian, lagi pula menurutku itu cuma perasaan Soojin saja Hyung, jika dia menjadi korban bully, mengapa tidak ada anak lain yang melaporkan kejadiannya, mengapa hanya dia yang melaporkannya kepadaku" enteng Jimin.

Ken yang baru saja datang dan mendengar penjelasan Jimin pun merasa geram dengan sikap acuh Jimin terhadap Soojin.

"Kau itu guru disana, bagaimana bisa kau teledor dan membiarkan anak didikmu memperlakukan seseorang dengan cara membully, apa lagi Soojinlah yang menjadi korban pembullyan itu..Jimin" balas Ken dengan nada yang meninggi.

Semua orang yang berada disana pun tersentak kaget dengan kedatangan dan juga teriakan Ken.

mereka tau jika Ken sudah berteriak seperti itu, itu artinya ia sedang benar-benar marah.

"Hyung..aku ini hanya guru Musik dan Dance, jadi mana aku tau tentang semua kelakuan anak didik disekolah" bela Jimin.

"tapi setidaknya kau bisa melaporkan kepada guru yang lain, agar kasus pembullyan ini segera diselidiki kebenarannya, sikapmu itu tidak menunjukan bahwa kau seorang guru..Park Jimin" Ken menimpali ucapan Jimin dengan sengit.

"kenapa aku yang disalahkan, jika Soojin yang mendapatkan perlakuan kurang baik itu, lalu mengapa kalian menyalahkan aku..seharusnya kalian salahkan Soojin, dia terlalu lemah, dia itu terlalu cengeng wajar saja bila ada anak lain yang mengganggunya" teriak Jimin.

entah sadar atau tidak saat ia mengucapkan hal yang begitu menyakitkan bagi Soojin.

tanpa berkata apapun, Soojin berlari menuju ke kamarnya, ia menangis pilu, bagaimana tidak ucapan Jimin barusan bisa membuatnya begitu sakit.

Para Hyungnya pun merasa percaya tidak percaya ketika mendengar ucapan yang keluar dari bibir Jimin.

"selamat Park Jimin, kau telah berhasil membuat hati seorang bocah remaja yang masih polos terluka hatinya karena ucapan sialanmu itu" gumam Hoseok seraya menyusul Soojin.

‎남동생 (namdongsaeng)Where stories live. Discover now