15.Kerinduan

2K 222 61
                                    

Satu Hari sudah semenjak insiden penculikan Soojin namun para Hyungdeulnya belum juga mendapatkan informasi apapun tentang keberadaan Soojin.

saat ini rumah yang mereka tempati kembali seperti dulu, kembali sunyi tanpa adanya suara ocehan manja dari bibir Soojin.

tidak ada rengekan menyebalkan dari bibir Soojin dan tidak ada kehangatan seperti waktu ada Soojin dirumah itu.

kini semuanya kosong dan hampa, itu semua karena sibungsu dari keluarga mereka tengah hilang dan tidak diketahui tentang keadaannya sekarang.

didalam kamar Jungkook tengah memandang potret dirinya bersama Soojin, ia hanya bisa menangisi ponselnya.

bahkan ia hanya diam mengurung dirinya dikamar tanpa berniat mencari tahu keberadaan juga keadaan Soojin sama sekali.

pikirannya sangat kacau hingga ia tidak bisa berpikir dengan jernih.
ia takut kehilangan orang yang ia sayangi untuk kesekian kalinya.

"Jinnie..Hyung merindukanmu Saeng, Hyung ingin memeluk tubuhmu, Hyung ingin mendengar ocehanmu yang begitu cerewet, Hyung rindu Jinnie sangat rindu" isak Jungkook.

kini airmata yang sudah mati-matian ia pertahankan agar tidak keluar pun akhirnya pecah juga.

ia kembali menangis seperti dulu, seperti saat ia kehilangan kedua orangtuanya, Paman Ahn dan juga Kim Seokjin, Hyung yang sudah dianggap seperti Hyung kandungnya sendiri.

"kenapa Tuhan, kenapa kau begitu jahat padaku, kenapa harus selalu aku yang merasakan kehilangan" jerit Jungkook ditengah tangisannya.

Yoongi, Namjoon, Jimin dan Hoseok yang mendengar jeritan Jungkook pun merasakan hal yang sama.

mereka merindukan sosok Namdongsaeng mereka, mereka ingin kembali berkumpul dengan Soojin.

"Saeng aku harap keadaanmu baik-baik saja, aku harap mereka tidak melukai dirimu seujung kuku pun" doa Yoongi.

ia mengusap wajahnya dengan kasar, ia bingung harus melakukan hal apa, karena Taehyung meminta agar Saudara tirinya itu tidak dilaporkan kepada pihak yang berwajib.

ia tidak ingin melihat saudara tirinya kembali menderita karena ulah dirinya lagi.

cukup dulu ia meyakiti saudara tirinya itu dan sekarang ia tidak ingin mengulang kembali kesalahan yang sama.

Taehyung baru saja kembali dari kantornya, ia telah selesai mengurus semua dokumen pelimpahan harta peninggalan Eommanya untuk saudara tirinya, yaitu Choi Hyunjin.

"Tae darimana saja kau?" tanya Hoseok sambil menyerahkan minuman dalam botol kepada Taehyung yang kini sudah duduk dihadapan Yoongi.

"aku baru saja mengurus surat penyerahan harta Eomma untuk diberikan pada Hyunjin Hyung" terang Taehyung lalu ia pun menenggak habis minumannya itu.

"mwoo..apa kau yakin Tae, ini bukanlah hal yang sepele, kau..pikirkan lagi sebelum kau membuat keputusan, apalagi ini demi Soojin" Namjoon takut jika suatu hari nanti Taehyung kembali mengungkit apa yang sudah ia korbankan untuk Soojin.

"keputusanku sudah bulat Hyung, aku melakukannya bukan hanya demi Soojin, tetapi aku melakukannya demi untuk menebus kesalahan yang telah dilakukan oleh Appa kepada putranya yang lain" Taehyung mengungkapkan segalanya dengan jelas.

Jungkook yang baru saja keluar dari kamarnya dan mendengar hal itu pun merasa sangat berterimakasih kepada Taehyung, setidaknya dalam hal ini Taehyung tidak menyangkut pautkan Soojin dalam masalahnya.

"Taetae Hyung" Jungkook menghampiri Taehyung dan lalu memeluknya dengan erat sembari menangis.

"gomawo..karena kau sudah melakukan hal yang benar, dengan tidak menyangkut pautkan Soojin dalam masalah ini, gomawo, karena kau melakukannya bukan demi Soojin"

‎남동생 (namdongsaeng)Where stories live. Discover now