1

132K 11.3K 1K
                                    

Jangan lupa klik tombol bintang sebelum atau sesudah membaca, Terima kasih ! ^^

Happy Reading ^^

~~~

"Pagi anak-anak !" sapa Bu Yosse dengan semangat.

"PAGI BUU !!" sahutan dari murid-murid kelas 10 IPA 2 pun tak kalah semangat.

"Mari ibu absen dulu ya. Yang dipanggil mohon tunjuk tangan."

"BAIK BU !"

"Naufal Parcival Archer."

"Senja Ravel Gasia."

"Senja ?"

"Belum dateng bu !"

Bu Yosse tampak sedikit kesal, "Baru hari kedua sekolah, udah telat aja anak itu."

Seorang gadis tambak berlari terburu-buru kemudian masuk kedalam kelas dan langsung duduk ditempatnya, "Senja hadir bu !" sahutnya dengan nada semangat sembari mengangkat sebelah tangannya.

"SENJA, MAJU KEDEPAN !"

"L-loh ? Kenapa bu ? Kan saya cuma telat sebentar." tanya gadis itu dengan raut wajah tanda tanya.

"MAJU !"

Senja sedikit terlonjak kaget kemudian bangkit dan berlari kedepan kelas, "Kenapa bu ?"

"Kamu tau kan kalian semua masih murid baru disini ? Dan hari ini baru hari kedua masuk sekolah. Ibu tidak mau ada yang telat walaupun hanya 1 menit."

Senja mendesah lelah dengan raut wajah kesal, "Maaf bu. Tapi tadi Senja ga dianterin sama ayah. Senja jalan kaki gara-gara ayah belum pulang kerja."

"Yasudah tapi pastikan hari esok tidak telat !"

Senja mengangguk cepat sembari tersenyum lebar kemudian kembali duduk ditempat duduknya, "Pagi, Naufal." sapa gadis itu kepada sahabatnya yang menjadi teman sebangkunya.

"Pagi, Senja. Baru hari kedua aja udah telat ya lo." Naufal tertawa kecil sambil meletakkan buku pelajaran tebal keatas meja, "Untung gue ga telat. Gue kira kak Yula ga bakal nungguin gue buat berangkat bareng, ternyata dia nungguin gue." Naufal tertawa lagi.

"Kamu enak bisa berangkat bareng kak Yula. Sedangkan aku ? Kamu tau sendiri kan ayah aku itu apa-apa pasti dibawa santai. Apalagi bunda aku." Senja tampak kesal.

Naufal menatap Senja kemudian terkekeh pelan, "Makanya minta adek sama om Gatha."

Senja meringis kesal, "Kamu gila ya, Fal ? Ayah mana mungkin mau. Dia aja udah kerepotan ngurusin aku, apalagi kalo nambah anak satu lagi."

Naufal tersenyum kemudian membuka lembaran bukunya, "Kalau gitu besok lo berangkat bareng gue sama kak Yula aja."

"Emang dibolehin sama om Vexo ?"

"Bokap gue mah gampang. Lagian bokap gue sama bokap lo kan deket, pasti dibolehin lah."

"Aduh, aku ga bawa buku." Senja menggigiti bibirnya kemudian menepuk pelat jidatnya, "Gimana dong ?" gadis itu menatap Naufal dengan kebingungan.

Naufal menggidikkan bahunya, "Mana gue tau."

Senja meringis kesal kemudian memukul pelan bahu Naufal, "Ah, kamu mah ga bisa diajak kerja sama."

Naufal hanya tertawa kemudian menggeleng pelan, "Siapa suruh ga bawa buku."

~~~

Thanks for reading ^^


Bukan Manusia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang