☆[S3] Chapter 30 : Tiga Sosok yang Menghilang (SEASON 3 END)☆

Mulai dari awal
                                    

Yuna terkejut saat Zapar dengan hening melewatinya begitu saja, keluar dari rumah Hill Yustard, setelah dia mengatakan itu semua. Karena tidak mau ditinggal oleh sahabatnya, Yuna pun berencana memutarkan tubuhnya untuk keluar dari rumah tersebut.

Namun, Hill Yustard langsung berlari menghampiri Yuna, dan kemudian, memeluk tubuh gadis itu dari belakang lalu membisikkan sesuatu,"Hati-hati dalam perjalanan dan tolong sampaikan salamku untuk Raiga, Yuna."

Awalnya Yuna kaget saat Hill Yustard tiba-tiba memeluknya, tapi setelah mendengar kata-kata tersebut, dia tersenyum manis. "Jaga dirimu juga, Hill."

Setelah mengucapkan pesan perpisahan, Yuna pun pamit dengan sopan pada Hill Yustard, sementara Zapar sedang menunggu keluarnya gadis malaikat itu dari pintu depan.

"Ayo, Yun! Kita tinggalkan saja dia!" perintah Zapar dengan nada yang arogan pada Yuna, tanpa menatap wajah Hill Yustard.

Mendengar itu, Yuna jadi penasaran pada sikap Zapar yang tiba-tiba jadi dingin begitu pada Hill Yustard, makanya, sebelum benar-benar pergi, gadis itu bertanya pada sahabatnya, "Mengapa kau tidak mengucapkan kata perpisahan pada Hill, Zapar?"

"Aku tidak perlu melakukan hal bodoh seperti itu! Sudahlah! Ayo cepat! Yun!" sentak Zapar dengan mendecih pada Yuna.

Lalu, mereka berdua pun, secara bersamaan mengaktifkan sayapnya masing-masing. Zapar dengan sayap merahnya, terlihat sangat jantan. Sementara Yuna dengan sayap putihnya, terlihat sangat suci. Dan mereka akhirnya mengepakkan sayapnya dan terbang meninggalkan Hill Yustard.

"Hey Zapar!" Di atas awan, Yuna pun akhirnya mencoba untuk bertanya lagi pada Zapar karena perasaannya masih belum puas pada jawaban yang sahabatnya berikan. "Mengapa kau tidak mengucapkan kata-kata perpisahan pada Hill? Dan juga, ada apa dengan sikapmu yang tiba-tiba dingin begitu? Apa kau tidak suka melihat Hill menangis di depanmu?"

"BODOH!" Untuk pertama kalinya, dalam hidup Yuna, ada seseorang yang membentaknya dengan sebutan 'bodoh', ia sampai terbelalak. Zapar yang terbang sedikit di depan Yuna, menolehkan pandangannya kepada gadis malaikat itu, dan tak sangka, ternyata wajah lelaki ceroboh itu kini sedang dibanjiri oleh air matanya sendiri. "KAU LIHAT!?MANA MUNGKIN AKU MENUNJUKKAN WAJAH BODOHKU YANG SEPERTI INI PADANYA! AKU TIDAK INGIN DIA MELIHATNYA!Itulah mengapa aku bersikap dingin padanya!"

Melihat Zapar sedang berteriak-teriak dengan air mata yang membasahi wajahnya, membuat Yuna terkikik, "Ya ampun, jadi dari tadi kau menahannya? Sungguh, kau konyol sekali, Zapar!"

Ternyata Zapar sama sekali tidak membenci Hill Yustard, dia bersikap dingin karena sedang menahan air matanya yang memberontak ingin keluar.

Namun, saat Yuna sedang tertawa renyah di langit, seluruh tubuhnya tiba-tiba bercahaya, bukan hanya dirinya saja, Zapar pun mengalami hal yang sama. Membuat gelak tawa Yuna dan tangisan Zapar berhenti seketika karena saat ini mereka terkejut dengan fenomena aneh pada tubuhnya sekarang.

"Tubuhku bercahaya! Yun! Tubuhmu juga! Ada apa ini? Kawan!" Zapar merentangan kedua lengannya di hadapannya, menyaksikan cahaya terang yang menyelimuti seluruh tubuhnya.

"Aku juga tidak tahu! Tapi ini sangat keren! Cahaya ini membuat tubuhku jadi bersinar seperti sosok malaikat elit! Kyaa!" Yuna malah kegirangan melihat seluruh tubuhnya bersinar, dia sampai memeluk badannya sendiri saking gembiranya.

Dan secara mengejutkan, sosok Zapar dan Yuna yang sedang terbang mengepakkan sayapnya masing-masing di atas awan jadi menghilang tertelan oleh cahaya itu, mereka lenyap dari dunia Rebula.

***
Sementara itu, di Surga.

"Hah.. Hah... Hah...," Napas Melios terengah-engah, dia terbaring di tanah, di depan rumah Yuna, bersama Norman dan Rey yang juga sedang melakukan hal yang sama, napas mereka berdua pun kembang-kempis. Mereka bertiga sama-sama terlentang di permukaan tanah, dengan keringat yang membasahi tubuh, serta kulit yang penuh dengan luka, setelah melakukan pertarungan sengit yang berakhir tanpa pemenang, karena ketiga belah pihak, sama-sama ambruk ke tanah.

RAIGA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang