When You Meet Dark? (14)

Depuis le début
                                    

"Kim Taehyung."

Yoongi mejeda sebentar, kini keduanya mulai serius. Mendengar nama sang kakak Jungkook, memilih mundur dan bersembunyi di balik dinding dekat pintu masuk ruangan yang ditempati dua pengawal pribadi ayahnya.

"Bukankah dia anak pertama tuan Kim? Yang kabarnya mendirikan aliansi sendiri."

"Iya." Yoongi mengangguk.

"Lalu?" Jimin semakin penasaran.

"Tidak apa-apa, hanya saja aku pikir bocah itu harus kita lindungi dari Taehyung. Kau tahu kan ayahnya sudah membayar kita untuk menjaga pewaris tunggal."

"Aishhh... kalau begitu aku pun tahu. aku pikir ada kaitannya dengan Hobi hyung, dasar swag!! Kau mematahkan rasa penasaranku."

"Jam berapa ini, bukankah bocah itu sudah berangkat sekolah?!" Yoongi mengabaikan ucapan Jimin dan masih fokus dengan layar di depannya.

"Oh iya juga, aku lupa jika bocah gigi kelinci itu harus berangkat hari ini."

"Panggilkan dia, suruh dia berangkat. Kawal dia atau perlu menyamarlah menjadi murid di sana, seperti yang Hobi biasa lakukan."

"Tentu, kau tau akhirnya aku akan melihat yeoja cantik, manis dan seksi dengan seragam SMA-nya."

"Kenapa kau tidak menaksir guru disana, dasar!!"

"Yaakkk! Kau pikir apa, aku masih suka yang segar!"

"Pedofil!!"

"Apa??!!!"

"Jimin hyung, Yoongi hyung aku sudah siap."

Jungkook berdiri dengan tas sekolahnya, mengulas senyum termanisnya menampilkan gigi kelincinya. Sebisanya dirinya bersikap biasa-biasa saja.

"Ah, kau begitu manis dan cantik. Jungkook benarkah kau itu namja kenapa kau sangat cantik baby??" Jimin terlihat heboh. Ya, seperti itulah Park Jimin, hanya saja kemampuannya berbeda jauh dengan otaknya yang sedikit gesrek. Tak ayal dia adalah salah satu pengawal terkuat setelah Yoongi dan Hobi.

"Jungkook abaikan suara nista itu, berangkatlah dengan Jimin. Oh iya, aku sudah menyuruh Jimin menjadi murid di sekolahmu dan dia akan masuk dalam kelasmu. Dan kau Jim, lakukan tugasmu dengan baik atau uang gajimu aku potong."

"Kenapa sekalian kau tak memotong anuku, dasar!!"

"Kau ingin aku melakukannya, Park Jimin??!!"

"Yaaakkkk!! Tidak, bagaiman bisa! Aku tidak mau masa depanmu kecil karena ulahmu Yoongi sialan!"

Suasana pagi ini sangat berbeda, dimana di hari biasa Jungkook akan mengawal harinya dengan sarapan juga keseruan yang kecil serta sederhana. Biasanya itulah yang ia lakukan saat Hobi menjadi pengawalnya, bahkan Jungkook di jam seperti ini sudah sampai di sekolah, lantara Hobi terbiasa bangun pagi dan disiplin. Tapi tetap saja Jungkook menyukainya dan menikmati hal itu.

Namun....

Sekarang dirinya merasakan pusing di kepalanya, lantaran dua orang idiot yang terjjebak dalam tubuh dewasa terlatih bela diri dan ketangkasan dalam mengawal keluarga besarnya.

Jungkook pikir dia tak akan sanggup jika harus dikawal keduanya. Melihat....

"Jimin hyung, aku sudah terlambat." Jungkook harus bertindak sendiri.

Mendengar si tuan muda berkata, baik Yoongi dan Jimin menghentikan perdebatan kanak-kanak mereka.

Yoongi yang kembali dengan laptopnya dan Jimin yang kini mengikuti langkah Jungkook dari belakang. Sementara diam-diam Jimin menjulurkan lidahnya ke arah Yoongi, berusaha mengejek ketua kesayangannya. Dan hanya diabaikan Yoongi dengan mata malasnya, sembari berpikir bagaiman cara agar populasi orang seperti Jimin musnah.

Descendant (Sad Story Vkook) [END]✓Où les histoires vivent. Découvrez maintenant