17 - Lamaran💍

1.6K 255 50
                                    

Sorry for Typo(s)

.

.

.

Sorry for Really Late update

Jinyoung kini bersiap kembali ke rumahnya setelah 2 hari menginap di rumah kakek dan neneknya. Ya, dia kembali ke rumah tentu saja berarti Sehun serta Yoona telah pulang dari acara berpetualang mereka. Ia duduk di beranda depan rumah sang kakek dan nenek sambil memperhatikan sang nenek yang sedang berkebun. Sebenarnya ia ingin membantu untuk mengusir rasa kebosanannya menunggu Ayahnya menjemput, tapi Sang Nenek tak memberinya izin katanya nanti kotor. Ya, itu alasan yang masuk akal karena Jinyoung sudah bersih dan rapi tinggal menunggu jemputan ayahnya. tak mungkin ia berkotor-kotor lagi ketika akan pulang.

Dalam otak anak kecil nan penasaran milik Jinyoung, ia telah menumpuk sejumlah pertanyaan yang ingin ia ajukan kepada Ayahnya dan Yoona. Siapa tau ia juga bisa melakukan petualangan juga.

beep beep

 Suara klakson langsung mengalihkan atensi dari Jinyoung dan Sang nenek untuk menoleh ke arah mobil yang terpakir di depan pintu gerbang rumah.

"Ayah! Yoona noona!" Jinyoung berlari ke arah Sehun dan Yoona yang turun dari mobil. Ia menerjang ke pelukan Sang Ayah yang sudah ia tak temui 2 hari ini.

"Waah...siapa yang merindukanku di sini." Sehun menggendong Jinyoung sebagai penyalur rasa rindu yang juga ia rasakan. Yoona serta Sang Nenek tersenyum senang melihat interaksi ayah dan anak itu, terasa begitu hangat.

"Aku rindu Ayah..." Jinyoung mengeratkan pelukannya ke leher Sehun, menyandarkan kepalanya di bahu lebar Sang Ayah.

Yoona yang berdiri di samping Sehun pun merasa gemas dan mengacak rambut Jinyoung.

"Apa Jinyoung hanya merindukan Ayah? Tidak merindukan Yoona noona?" Yoona menunjukkan ekspresi pura-pura sedih untuk menarik perhatian Jinyoung padanya, walaupun jujur saja ia juga ingin Jinyoung merasa rindu padanya.

"Tentu saja aku rindu!" Jinyoung mengulurkan kedua tangannya bermaksud meminta Yoona menggendongnya juga.

"Tidak, Jinyoung digendong Ayah saja. Kasihan Yoona noona masih lelah."

"Baiklah...nanti kalau minta pangku bagaimana?"

  "Tentu-"

"Pangku juga tidak boleh. Nanti Yoona noona jadi pegal karena perjalanan kita masih cukup lama. Jadi Jinyoung harus duduk sendiri. Mengerti?"

Jinyoung hanya memasang wajah cemberut ketika Sehun menolak keinginannya.

Yoona yang melihat itu langsung punya inisiatif yang mungkin akan Jinyoung sukai.

"Jinyoung tidak perlu bersedih. Akhir pekan ini kita akan ke tempat bermain. Kita naik roller coaster, bianglala, komedi putar, dan masih banyak lagi. Jinyoung mau kan?"

Jinyoung langsung melonjak senang di gendongan Ayahnya lantaran ajakan yang menurutnya sangat menyenangkan.

"Janji ya janji. Pokoknya harus ke sana."

Sehun melihat ke arah Yoona yang malah dihadiahi pelototan tajam.

'Katakan setuju atau kau tau akibatnya nanti.'

Ya, kurang lebih itulah arti dari tatapan tajam yang Sehun dapat dari Yoona.

"Tentu saja. Doakan Ayah agar tidak ada urusan kantor dadakan karena sudah mengambil cuti selama 2 hari."

(END) PERFECT MOM [SEHUN X YOONA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang