14 - Petualangan Sesungguhnya (Bagian 2)

1.2K 272 52
                                    

Typo dimaklumi saja. Kalau mengganggu mata komen biar segera direnovasi ( '-')?

.
.
.
.
.
.
.

Pertengkaran, adu mulut, adu mata, dan masih banyak lagi kata terlontar dari dua orang yang sayangnya Daniel masih belum mengerti kenapa mereka bisa betah satu sama lain. Percayalah, Daniel baru bertemu Yoona digandeng oleh seorang laki-laki yang mengaku pacarnya kali pertama ini. Tapi di depan matanya tidak ada yang mencerminkan apa itu hubungan pasangan kekasih. Setahunya orang yang memang sudah pacaran ya sayang-sayangan, peluk-pelukan, dan tidur- eh..tidak. Pacaran sebatas itu saja.

Hubungan mereka berdua lebih cocok dibilang musuh. Tidak romantis, tapi saling caci maki kata-kata paling sadis. Apalagi dia menjadi korban paling tragis. Hidupnya hari ini miris. Daniel hanya ingin menangis.

Walaupun ia awalnya kena amukan dua orang itu, tapi seorang Kang Daniel tidak patah aral. Dengan menyeret paksa kedua orang yang tidak seberapa beratnya dengan barang bawaannya itu, ia berhasil sampai di tempat tujuan dengan selamat walaupun telinganya harus berdengung karena ocehan dari arah kanan dan kirinya yang saling bergantian dan tak ada hentinya. Meskipun ia sudah menggunakan earphone ditelinganya. Tapi suara dahsyat mereka mengalahkan merdunya suara mp3 player-nya.

"Nah, kita akan mendirikan tenda disini. Yoona akan tidur sendiri, sementara Sehun hyung tidur denganku. Jadi kita membutuhkan dua tenda." Daniel mulai menerangkan apa saja yang akan mereka lakukan. Mengingat waktu sudah sore, maka mereka harus segera mendirikan tenda untuk penghalau dingin dan hujan.

Yoona mengangguk tanda setuju. Sementara Sehun menggeleng kurang puas akan keputusan Daniel.

"Tidak. Aku tidak mau tidur dengan si Gigi Kelinci. Aku tidur sendiri saja."

"Memangnya kau punya tenda Tuan Oh? Aku membawa satu dan Daniel membawa satu. Kalau kau tak mau satu tenda dengannya, maka kau tidur diluar bersama nyamuk dan dinginnya malam. Kau mau?"

Mendengar perkataan Yoona membuat Sehun harus mengusap kedua lengannya. Ia tak mau sampai itu terjadi. Ia merinding jika harus tertidur di alam terbuka.

"Bagaimana jika aku dengan dirimu saja?" Sehun menemukan ide yang menurutnya lebih baik daripada dia tidur dengan makhluk seperti Kang Daniel.

Yoona tersenyum mendengar usulan Sehun. Tangannya yang tadi membaca buku panduan mendirikan tenda dengan ringan mendaratkannya di kepala Sehun dengan cukup keras.
"Dasar om-om Mesum! Ide macam apa itu?! Kita belum punya ikatan resmi Tuan Oh Mesum."

Sehun meringis mengusap kepalanya. Idenya kan tidak terlalu buruk. Ia juga tidak akan berbuat lebih pada Yoona. Kecuali kalau khilaf.

"Tapikan kita akan memilikinya suatu saat nanti."

"Itu masih nanti. Suatu saat nanti. Kalaupun itu jadi."

"Ya pasti jadi. Kau tak boleh direbut atau melirik siapapun selain aku."

"Posesif." Yoona mendengus akan keposesifan Sehun. Semakin dilarang dia akan semakin penasaran. Lihat saja nanti.

Daniel tertawa dengan mulut ditutup rapat menggunakan telapat tangan kanannya. Berusaha agar Sehun tak mendengarnya. Tapi hal itu percuma, karena Daniel sudah mendapatkan injakan dan tatapan sadis milik Oh Sehun.
'Rasakan.' Batin sehun geram.

"Pokoknya kau harus tidur dengan Kang Daniel atau tidur di luar. Tak ada pilihan lain Tuan Oh. Paham?"

Sehun menghela nafas pasrah, tak apalah jika ia tidur dengan si Gigi Kelinci daripada tidur bersama gigi nyamuk atau mungkin gigi ular. Itu lebih buruk.

(END) PERFECT MOM [SEHUN X YOONA]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें