"Hemm?" Jinyoung seketika bingung dengan apa yang Ayahnya katakan padanya.

"Ah...Jinyoung bingung ya? Maksud Ayah itu Jinyoung harus berdoa agar Ayah menemani Jinyoung sepuasnya. Begitulah."

Mulut Sehun terbuka. Merasa speechless dengan penjelasan Yoona kepada Jinyoung yang sama sekali tidak singkron dengan apa yang ia katakan tadi.

"Bu-bukan.."

"Sudahlah Sehun, luangkan waktu yang lebih untuk anakmu itu tak akan mengurangi uang di kantongmu. Manfaatkanlah para pegawaimu yang jumlahnya ribuan apa susahnya. Lagipula kau akan menyesal suatu hari nanti jika ia sudah dewasa. Kau akan melewatkan waktu yang berharga untuk bermain bersamanya."

Nyonya Oh datang pada waktu yang tepat untuk mendukung opini Yoona. Apalagi perkataannya itu benar, Sehun harus lebih banyak meluangkan waktunya untuk anaknya ini.

"Ibu..."

"Apa? Benarkah apa yang aku katakan?" Nyonya Oh kemudian mengalihkan pandangannya kepada Yoona. Beliau langsung tersenyum penuh arti seakan tau dengan yang terjadi dengan anaknya bersama wanita yang ada di sampingnya itu.

"Ah...apakah gadis ini yang dimaksud oleh ayahmu tempo hari?" Nyonya Oh berbicara pelan kepada Sehun dengan merapatkan dirinya agar hanya anaknya yang mendengar pembicaraannya.

Sehun langsung tersenyum cerah karena Ibunya cepat tanggap dengan keadaan.

"Iya bu. Bagaimana menurut Ibu? Bukankah dia sempurna untuk jadi istriku dan Ibunya Jinyoung?" Sehun membalas tak kalah pelan, berharap hanya ibunya yang hanya dapat mendengar apa yang katakan.

"Benar...cepat bawa Ayah dan Ibu ke orangtuanya untuk melamarnya."

"Aku sedang berusaha ini bu."

Yoona hanya menatap kelakuan ibu dan anak ini dengan wajah bingungnya. Kenapa mereka menganggap dirinya seakan tidak penting sehingga mereka tidak mau pembicaraan mereka sampai diketahui olehnya? Apa jangan-jangan mereka tengah membicarakan hal-hal buruk tentang dirinya.

"Ekhm...ekhem."

"Eh, maaf ya mengabaikan. Kami tadi membicarakan hal yang cukup penting."

"Ya, lain tolong jangan diulang lagi. Aku merasa sedikit terabaikan."

"Maafkan aku dan anakku. Ah ya, aku belum memperkenalkan diriku padamu. Aku Oh Ji Woo, ibu dari kekasih tuamu ini."

Nyonya Oh menghiraukan tatapan kesal dari anaknya. Hey, dia tidak tua untuk disandingkan dengan Yoona.

Sedangkan Yoona melirik ke arah Sehun yang sepertinya memang benar tadi menceritakan dirinya kepada Sang Ibu.

"Ah..bagaimana aku mengatakannya ya.."

"Sudah..tak perlu malu-malu begitu. Aku malah senang karena Sehun sudah memiliki kekasih lagi. Apalagi aku sudah mendengar cerita dari Sehun dan juga suamiku bahwa kau memang calon pendamping sempurna untuk anakku."

Astaga...Yoona begitu malu mendengar pujian tentangnya yang menurutnya berlebihan. Tapi tak dapat dipungkiri jika dirinya suka.

"Anda terlalu memujiku. Aku hanya wanita biasa pada umumnya."

"Apa acara berbincang-bincangnya sudah selesai? Kita harus segera pulang."

"Kenapa terburu-buru? Ayo masuk untuk istirahat dan makan terlebih dahulu. Ibu masih rindu." Nyonya Oh menampakkan wajah kecewanya.

"Untuk kali ini kami memang harus segera kembali ke Seoul karena aku masih ada urusan. Lain kali kalau ada waktu luang kami akan datang berkunjung dan kalau bisa menginap di sini. Lagipula Jinyoung juga tertidur di gendonganku."

(END) PERFECT MOM [SEHUN X YOONA]Where stories live. Discover now