PART 68 ES ( Nathan Is Normal )

Start from the beginning
                                    

Drt..drt..

ADEK IPAR BANGSAT calling~

"Tuhkan dia nelfon lagi!, Buruan angkat, loudspek loudspek!" Ucap Aldo segera memberikan Handphonenya kepada Febi.

Febi mengangkat panggilan dari Nathan dan mengeraskan Volumenya. Terdengarlah suara menggelegar Nathan dari seberang sana.

"ELO DARI MANA GAK ANGKAT TELFON GUE HAH?!, GUE TANYA DIMANA FEBI!, GUE MINTA ELO JAGAIN DIA!, KALO SAMPE FEBI KENAPA-KENAPA GUE ABISIN LO!, ALDO BANGS..."

Nathan menelan kembali umpatannya saat mendengar suara lembut gadisnya.

"Adit kok marah-marah sama Abang?" Tanya Febi dengan nada lucunya seketika melunakkan hati Nathan yang kebakaran karena Aldo sebelumnya.

"Kamu dari mana hmm?, Aku nelfon kamu dari tadi" Ucap Nathan melembut membuat Aldo mendengus.

"Dasar muka dua!" Batin Aldo mengumpat.

"Handphone Febi batrainya Abis, lagi dicas, jadi Febi nggak tahu kalo Adit nelfon, maaf ya.." Sesal Febi.

Hening beberapa saat sampai suara Nathan kembali terdengar dari seberang sana.

"Kamu gak pake kalungnya" Ucap Nathan datar.

"Tadi Febi lepas, Abisnya hari ini ada jam olahraga.. Kata Bunda dulu, kalo kesekolah gak boleh pake perhiasan.. Kalo pake kalung harus ketutup kerah seragam.. Kan baju olahraga gak ada kerahnya Dit.." Jelas Febi polos.

Tersengar hembusan nafas lelah diseberang sana membuat Febi menggigit bibir bawahnya gugup.

"Adit marah ya?" Tanya Febi sendu.

"Kamu bikin aku kawatir lagi sayang.., aku nggak ngasih itu kekamu buat perhiasan, tapi itu salah satu cara aku buat mantau kamu, buat keamanan kamu, it's okay buat pake itu kesekolah, itu emas putih, gak akan mencolok, lagi pula banyak yang pake lebih dari itu kesekolah" Ucap Nathan lembut. Aldo bisa mendengar suara Nathan yang tertahan disana, Aldo tahu jika Nathan sedang marah, tapi pria itu tak akan mau memarahi Febi, lebih tepatnya tak akan bisa.

"Tapi kalo dimarahin guru tata tertib gimana?, Kan ada guru tatib yang meriksa digerbang" Ucap Febi membela dirinya.

"Siapa yang berani marahin kamu?, Bilang sama aku" Ucap Nathan cepat.

Febi hanya diam, gadis itu tidak mampu menjawab ucapan Nathan lagi.

Nathan menyadari ketakutan gadisnya dan menghela nafasnya pelan.

"It's okay aku nggak marah.." Ucap Nathan lembut.

"Aku matiin ya" Ucap Nathan langsung mematikan sambungannya secara sepihak.

Febi menatap sedih Handphone Aldo.

"Bang.. Adit marah ya?" Tanya Febi sendu.

Aldo mengambil handphonenya tidak yakin, seorang Nathan?, Mematikan sambungan telfon dengan Febi?. Yang benar saja!.

Jemari Aldo mengetik lincah diatas layar handphone pipihnya.

"Eh anjir!" Umpat Aldo reflek. Aldo sangat terkejut saat wajahnya terpampang dilayar handphonenya karena mendapat panggilan VideoCall, dari siapa lagi jika bukan dari Nathan.

Aldo segera memberikan handphonenya kepada Febi. Febi mengernyitkan dahinya bingung.

"Apa Bang?" Tanya Febi lola.

"Vc!, dari Nathan!, Buruan!" Ucap Aldo heboh.

Febi merapikan rambutnya dan menyandarkan handphone Aldo pada botol saus karena Handphone Aldo tidak memilik popsochet.

Loving You My Posessive Boyfriend (COMPLETED) Where stories live. Discover now