(Ina) PROLOG

8.6K 403 4
                                    

Srekk.. srekk.. srekk.. "hmm!"

Srekk.. srekk.. srekk.. "ugh!"

Masih dengan sebuah perangkat yang menggantung manis di telinganya, layar laptop menyala terang diatas meja lipat, pendingin ruangan dalam suhu terendah, setengah tubuh di balik selimut, dan sekotak tisu di meja nakas, ia memperkerjakan tangannya. Matanya enggan mengerjap, mulut dipaksa mengatup—berusaha meredam suara. Nafasnya sedikit tersengal, dan ia semakin cepat. Apa yang ada di depan matanya kini, tak sama dengan apa yang ada dalam kepalanya. Pikirannya melayang, jauh ke langit ke tujuh. Sebagian tubuhnya berkeringat, tapi sebagian yang di dalam selimut semakin merasa dingin. Jari-jari kakinya menekuk. Menahan sesuatu yang sepertinya berusaha keluar.

Tak ia sadari sedari tadi siluet terus bergerak kesana-kemari dari balik layarnya. Pemuda berkacamata bulat dengan poni dibiarkan menjuntai hampir menutupi seluruh bagian dahinya itu menaruh bungkusan, mengambil sendok, menaruh lap, mengambil gelas, hingga ia rasakan tiga ketukan di ujung jempol kakinya.

"SHIA! KONGPOB! Apa yang kau lakukan disini?!"

"P'Arthit?" Kepalanya ia jatuhkan ke atas pundaknya sendiri. Kenapa aku di maki? Aku salah?

.
.
.
.
.

a/n:
Hi! I'm back with a new story! Ini dapat inspirasi dari salah satu oneshot, tapi aku lupa yg mana wqwq
Thanks for coming and adding this story! Hope u like this one!

✔️ (INA) INNOCENT [KONGPOB x ARTHIT]Where stories live. Discover now