PAGE 1

8.9K 363 92
                                    


•••

°Happy Reading°

°Happy Reading°

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mereka selalu memuji wajahku, tetapi mereka juga selalu menertawakan bentuk tubuhku.

Mereka selalu kagum pada kepintaranku, tetapi mereka juga selalu memandang jijik pada bentuk tubuhku.

Mereka selalu menyuruhku bersyukur, tetapi mereka juga selalu menyuruhku untuk mengubah bentuk tubuhku.

Mereka selalu bersikap manis padaku, tetapi mereka juga selalu membicarakan kekuranganku jika aku tidak ada di dekat mereka.

Dan mereka adalah teman-temanku. Mereka yang selalu merendahkan harga diriku. Mereka yang selalu membuat hatiku sakit. Mereka yang selalu membuatku menangis. Mereka yang selalu membuatku tidak percaya diri.

Bahkan ketika aku sudah berhasil mengubah bentuk tubuhku, mereka tetap bersikap seperti itu. Menertawakan tubuhku, memandang jijik tubuhku, dan menyuruhku untuk kembali mengubah bentuk tubuhku seperti apa yang mereka inginkan. Bukan seperti apa yang aku inginkan.

.

Senyum getir terlihat setelah Saera selesai menuliskan kalimat terakhir di lembar pertama buku harian miliknya yang berwarna merah muda. Meskipun senyum itu mengandung makna rasa sakit yang ia miliki. Tetapi tatapan kedua matanya justru mengandung banyak sekali amarah. Bola mata coklatnya memandang begitu tajam ke depan. Pada dinding rumah sakit yang di bagian atasnya terdapat televisi 42 inch

Televisi itu menampilkan tayangan beberapa anggota girlgroup popular di negaranya yang tengah meliuk-liukkan tubuh indah mereka di atas panggung musik. Wajah mereka begitu cantik. Rambut panjang terurai mereka pun tampak begitu berkilau. Tetapi ada satu yang membuat Saera merasa iri, yaitu bentuk tubuh mereka yang ramping, seksi serta kedua kaki mereka yang begitu jenjang.

The World Where You ExistWhere stories live. Discover now