05. Penganggu

11 1 1
                                    

Berjalan sendirian dikooridor dilengkapi earphone ditelinganya mata zoey mengabsen seluruh benda dikooridor kaki zoey menaiki beberapa tangga melewati berbagai kelas akhirnya zoey tiba dikelas barunya, Zoey menghela nafasnya dengan panjang mengikhlaskan dirinya menjalani kehidupan baru diuniversitas pilihannya sendiri.

Zoey Masuk kedalam kelas barunya duduk begitu saja dikursi ketiga sesuai perkataan sekretaris vira, zoey duduk dekat jendela sebelah kiri kelas zoey belum masuk hanya zoey sendiri dikelas ditemani Alunan musik diearphonenya beberapa Kali zoey menutup matanya meresapi setiap makna lagu yang dia putar.

Zoey tersadar ia merasa Seseorang duduk disampingnya dengan senonoh zoey tetap menutup matanya merasa orang disampingnya menganggu zoey menggeser tubuhnya memutar ke kiri menghadap kejendela masih Dalam keadaan Mata tertutup membelakangi orang yang disampingnya.

"sampai kapan mau tutup Mata? Emangnya gue Hantu?"Tanya bara Nada Suara kesal.

Zoey menarik sedikit nafasnya kembali fokus dengan irama lagunya.

"ya udah kalo gitu nama lu siapa?"

"em? Nama panggilan lu aja siapa?"

"kagak denger apa?"

Bara menyeringai mengangguk paham kenapa omelannya tidak diterima langsung tangan bara mencabut keras earphone zoey.

Zoey kembali memutar cepat menatap kesal bara dengan senyuman mirisnya.

"Apa mau lo?"tanya padat zoey.

"Lo!"ucap singkat bara memainkan alisnya.

Zoey berdecak memutar kedua bola matanya merampas kembali earphone biru kesayangannya.

"lo manis sih kelebihan manis diabetes loh"goda bara menunjuk-tunjuk zoey yang masih sibuk memilih musiknya.

"kelebihan gombal bisa mati"gumam zoey membereskan barang-barangnya.

"mati?"heran bara memiringkan kepalanya.

Zoey bangkit mengambil tasnya menggeser kursi ia berdiri tepat dibelakang bara.

"AZAB!!"bisik zoey berseringai keluar dari kelas tak berpenghuni.

Bara tinggal sendirian masih diposisinya kaku.

Azab! iiya kebanyakan sih difilm tapi kalo nyata ngeri juga, batin bara.

-----------

"bara! Mana sih katanya mau mabar FF malah ilang sih"ketus Tian mencari-cari bara.

Azlan baru saja turun dari kelasnya berniat kekantin.

"Lan! lan! Lan liat bara ngk?"tanya tian.

"ngk tuh emang mau apa?"tanya balik azlan.

"pen main FF tapi bara ilang"gumam tian.

"hah! Bara lu percaya ya kali pendusta dia pendusta"ucap azlan menggelengkan kepalanya sembari pergi.

Raut tian nampak kecewa ia kembali ke kelasnya.

Zoey menuruni anak tangga dengan santai diikuti bara dari belakang tersenyum manis menatap zoey,  zoey berhenti secara tiba-tiba menghelakan nafasnya zoey membungkam bibirnya berbalik kearah bara.

Bara tanpa melihat menabrak zoey yang berhenti tepat didepannya tubuh zoey otomatis terdorong kebelakang melangkahi 2 anak tangga zoey terjatuh pingsan hidungnya berdarah bara sontak kaget membawa zoey ke uks dengan cepat.

Azlan berjalan menuju kantin bertanya kebeberapa orang "liat bara?"tanya azlan.

"oh tadi gue liat dia gendong cewek pingsan ke uks"

"uks? Oh makasih ya"azlan bergegas lari ke uks.

"maaf ya! Gegara gue lu jadi gini"ucap bara dengan nada suara menyesal.

"lagian lu ngapain ikutin gue ?"ketus zoey yang masih terbaring.

"GUE SUKA SAMA LU DODOL"Ucap jelas bara.

Pipi zoey memerah seperti kepiting rebus ini pertama kalinya zoey mendengar ada yang menyukainya, zoey bangkit duduk menatap serius bara.

"A..apa?"tanya gugup bara.

Zoey sedikit menggeleng "MAKASIH!" zoey memutuskan untuk pergi.

Zoey bertemu azlan dipintu sembari azlan memandangnya dengan rada kenal.

"bro! Lu ngapain disini? Cewek yang lu gandeng baru aja keluar"tanya azlan duduk disamping bara.

Bara terlihat putus asa dan kecewa "pertama kali dalam sejarah Ahmad Bararifandhy gagal dalam cinta"keluh bara.

"Lebay lu"azlan menarik kerah belakang baju bara menyeret bara keluar dari Uks.

Pikiran zoey dipenuhi omongan bara sesekali zoey memukul pelipisnya.

"ngapain! Mikir itu forget him! Forget!"zoey menepis pelipisnya.

Ada dua gadis seumurannya mendekati zoey dengan gaya modern dan sedikit lebay seperti biasa zoey memasang wajah datar ketika seseorang tak dikenalinya datang dihadapan zoey.

"Eh! Muka trotoar gue denger lu murid baru dan gue juga denger lu digendongin mantan favorit gue Bara"

"kalau mau kenalan nanti gue sibuk minggir" Fini menghalau jalan zoey.

"Gue itu udah tau you name siapa cuman lu-nya ngk tau"ketus fini.

"Fin cepetan napa ink nanti lewat jam shopping nya"sambung Gita.

"iya entar, dan gue peringatin jangan sok cantik deh lu emang sih lu cantik tapi standar lu masih rendah jadi jangan macem-macem"fini dan gita akhirnya pergi meninggalkan tatapan sinis zoey kini tau ternyata ada virus di UN ini.

Zoey baru melangkah kepagar mobil bmw putih menghalau jalan zoey kaca mobil terbuka itu azlan.

"Mau numpang ?"tawar azlan.

"buat apa numpang ke orang yang gue sendiri ngk tau"ketus zoey.

"gue dikenal orang baik jadi gue nawarin kesiapa aja"ucap azlan dengan nada sombong.

"Ngk! gue tipenya waspada kesiapa aja termasuk Lu dan temen lu yang sembunyi dikursi Belakang"Bara membuka kaca belakang memasang wajah jutek.

"Bukannya terima kasih ditolongin juga tadi"gumam bara.

"eh! Gue udah makasih ya cuman lu-nya aja kali yang tuli makanya periksa tuh telinga siapa tau ada sarang siput disana"zoey pergi melambai dijalan bara dan azlan melihat zoey berhasil mendapatkan taxi.

Bara semakin kecewa "Sarang siput!".

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 21, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AmbivertWhere stories live. Discover now