03. Hadiah

10 4 1
                                    

Suara teriakan terdengar jelas ditelinga zoey membangunkan tidurnya mata zoey kini sudah terbuka malas.

Suara jeritan dua anak kecil berumur 5 tahun yah itu adik tiri zoey Michel dan Marchel mereka sudah pulang partikel yang dirumah kembali hadir.

Zoey turun bukan untuk menyambut mereka tenggorokan zoey kering berniat untuk kedapur meredahkan kehausannya.

"Zoey? Kamu lulus kan?"tanya Rose mama tiri zoey.

"hmm"Zoey hanya berdehem.

"kamu mau lanjut apa? Kuliah atau kerja?"tanya kembali rose.

Zoey memilih minum terlebih dahulu, menyimpan gelas kacanya dengan kasar.

Senyum miris terukir "Tolong! Berhenti berpura-pura"Zoey pergi seperti yang lain rose sudah membiasakan dirinya dengan watak zoey.

"Ma? Zoey mana?"Tanya David papa kandung zoey terlihat membawa hadiah dikedua tangan zoey.

"dikamarnya"jawab rose dengan suara serak.

David menarik nafasnya berperasaan zoey senang dengan hadiah yang dia bawah.

Ketukan pintu tiga kali zoey tau itu siapa.

"Apa mau mu?"tanya kasar zoey.

"zoey nak bukan dong! Pintunya"pinta david dengan lembut.

"bilang aja mau apa?"ketus zoey.

"papa bawah hadiah atas kelulusan kamu"jawabnya dengan suara kecewa.

"Simpan diluar dan pergi"zoey memang begitu setelah kepergian mamanya zoey bersikap sedikit kasar terhadap papanya.

"Tapi papa mau kasih langsung kamu pasti suk-"

"simpan aja!gampangkan dan terima kasih, tolong pergi!"pinta keras zoey yang memotong ucapan david.

"Baik papa tinggalin didepan kamar kamu ya, kalau kamu suka tolong beritahu papa, papa pergi"ucap kecewa david, ia meninggalkan hadiahnya didepan kamar zoey.

20 detik zoey keluar mengambil hadiah dari papanya zoey hanya menyimpan dimeja dekat ranjangnya zoey berahli kebuku novelnya.

Mata zoey tidak lepas dari pemberian papanya beberapa kali zoey memaksa dirinya untuk tidak membuka hadiahnya hingga zoey menyerah, zoey menutup novelnya meraih tas-tas berselimut kertas imut.

Zoey meraih hadiah pertamanya yang berisi baju kaos belang hitam putih zoey tersenyum miring memang itu termasuk favorit zoey selanjutnya berahli ke hadiah yang berbentuk segiempat yang terbungkus.

Zoey merobek bungkusan yang melapisi hadiahnya hati zoey terkejut hadiah yang satu ini membuat airmata zoey bercucuran sebuah bingkai foto yang terdapat foto mamanya,zoey, dan david.

Zoey tanpa sadar memeluk bingkainya suara tangisan zoey meledak terdengar di seisi sudut kamarnya zoey selalu mengusap bagian foto mamanya dibelakang bingkai terdapat nama keluarganya yaitu David georgy, Zoeyanata geogry, dan Verasanjono hendra.

David ikut menangis sekaligus bahagia, ia mendengarkan zoey menangis lagi pertama kalinya ia tahu beberapa tahun ini tidak ada ekspresi yang dihasilkan zoey selama rose datang hanya dingin,kasar dan cuek.

"Mam....aaaaa hiks...zoey ri..ndu ma..maa"suara tangis zoey mulai sedikit meredah.

David pergi dari depan kamar zoey mengusap pipinya jangan sampai rose melihat bahwa david juga merindukan istri pertamanya.

---------

Pagi ini zoey seperti biasa bangun dan memakan sandwice dimeja yang sudah terhidang, zoey bangun lebih cepat itu kebiasaannya agar tidak melihat keburukan bangun untuk menjaga moodnya dipagi hari.

Zoey mengambil kunci mobil david, menempelkan sepucuk memo distir mobil lalu keluar menyimpan kembali kuncinya.

Zoey berangkat menggunakan mobil avansa merahnya menuju Sekolah.

12 menit kepergian zoey david sudah mulai buru-buru berangkat kekantor.

"ma, papa berangkat ya"ucap david sembari mengecup kening rose.

"iya hati-hati ya"ucap rose.

Terlihat rose sudah masuk menutup pintu rumah disisi lain david mendapati pucukkan memo.

Ini zoey anaknya verasanjono .H.
Hanya berterima kasih atas hadiahnya
Termasuk hadiah bingkainya anda sangat tau saya merindukan dia tapi jangan anggap saya memaafkan anda
Dan kaosnya itu kesukaan mama dan saya terima kasih pak david.
                                                          Zoey

David tersenyum lebar walau tutur bahasa zoey masih sedikit kasar tapi itu salah satu penyemangat baru david, david menempelkan memonya disudut atas mobil agar memo itu selalu terlihat.

-----------

Dosen tono sudah beberapa jam berada dikelas mengajar tentang sains Yah! Sains azlan sangat tinggi dapat memotret rumah ikan nemo dan isinya, semua siswa bangga bersorak azlan hanya diam memandang kepapan tulis mencatat apa yang dia tidak catat.

"woi! Bahagia dong nilai lu kan gede"tegur opi memukul lengan azlan.

"ngk perlu gue udah keseringan bangga apalagi dengan diri gue"jawab judes azlan wajah opi menoleh kasar menghindari wajah datar tampan azlan.

"pelajaran selesai azlan kamu keruangan bapak sehabis makan siang"pinta dosen tono.

"baik pak"ucap azlan sembari mengatur bukunya.

"Lan makan siang bareng aku yuks"pinta Salsa salah satu siswa cantik dikelas.

"ngk!"tolak datar azlan.

"kenapa?"tanya salsa bermusam kecewa.

"Anjing aja pintar makan sendiri tanpa harus ditemani"Ketus azlan beranjak pergi.

Salsa menendang mejanya alhasil salsa kesakitan sendiri merasa kecewa "Ih! Lan nyebelin"bentak salsa menghentak-hentakkan kakinya.

AmbivertWhere stories live. Discover now