VII. MADING

2.9K 423 31
                                    

Hari Jumat, adalah hari yang sangat ditunggu oleh para murid yang aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler. Termasuk murid-murid X-2 yang sudah bersiap menuju tempat eskulnya masing masing.

Selain Raefal yang menjadi anak futsal, ada Noah yang mengikuti esktrakulikuler basket. Tidak heran dengan postur tubuh yang tinggi itu dapat dipastikan jika lelaki tampan itu mengikuti eskul basket. Sedangkan Juniarka mengikuti ekstrakulikuler vocal group dikarenakan kemampuannya bernyanyi sudah tidak diragukan lagi. Dan lelaki mungil yang biasa dipanggil Jinu itu mengikuti ekstrakulikler Modern Dance.

Begitu pula dengan para gadis, Natasha selain menjadi anggota OSIS ia juga mengikuti esktrakulikuler yang sama dengan Jinu. Sedangkan Adel menjadi anggota mading karena ia sangat kreatif dalam mengerjakan sesuatu yang berhubungan dengan mading. Catatan sekolahnya saja ia hias sangat indah.

Menjadi anggota mading memang sudah menjadi tugasnya untuk mengganti isi mading menjadi topik baru untuk bulan ini. Banyak surat penggemar yang mereka dapat. Eskul mading selalu memberikan kesempatan kepada siapa saja yang ingin mengirimkan surat penggemar. Namun konsekuensinya surat itu akan dibaca oleh seluruh anak sekolah, karena surat surat itu ditempel di mading sekolah.

Mading kali ini cukup rumit, banyak sekali atribut 3 dimensi yang di buat. Dan entah kenapa Adel hanya sendiri yang ditugaskan untuk mengganti mading. Gadis itu mendesah lelah saat ia sampai di depan mading. Gadis itu mulai melepaskan mading lama dan mulai menggantikannya dengan yang baru.

***

Raefal berjalan menyusuri koridor dengan penampilannya yang lusuh sesudah latihan futsal. Lelaki itu berjalan sedikit bersenandung sembari terus menatap kearah mading berada. Suasana koridor kelas nampak sepi siang itu, hanya terdengar teriakan histeris dari arah lapangan olahraga. Suasanya yang biasa disetiap hari Jumat.

Raefal masih berjalan menuju mading. Namun langkahnya terhenti ketika seorang gadis yang tak asing di matanya sedang berhadapan dengan lelaki yang disukainya. Belum lagi lelaki itu mengusap kepala sang gadis imut di hadapannya.

"ck. Harusnya gue mundur dari dulu."

Pemuda berpakaian futsal lengkap tersebut berbalik dan berlari menjauhi tempat mading dengan penuh emosi di raut wajahnya. Hatinya hancur, ia sakit hati. Harusnya ia sadar diri sejak awal bahwa Adel, gadis imut itu tidak akan pernah menyukainya barang sedikit pun.

Raefal pikir mungkin Adel akan luluh seiring berjalannya waktu. Mungkin dengan perlakuan Raefal yang sedikit mengganggu itu akan mencairkan hati sang pujaan hati. Mungkin kalau ia bersikap manis gadis imut itu akan mulai terbuka dengannya. Mungkin saja jika seorang Dewangga Raefal Sungjaya tidak pernah mengenal Adelia Ressya Kyla sejak awal, ia tidak akan pernah merasakan sakit yang ia rasakan.

Pemuda tengil itu tersenyum kecut ketika menatap lapangan yang ramai di depan matanya. Rasanya ia ingin menghindari semua orang dan pergi menghilang untuk sebentar. Menenangkan hati yang tidak mungkin mendapatkan ketenangan.

Akhirnya ia memutuskan bersembunyi di belakang sekolah mungkin tidur sejenak dapat meredakan emosinya. Pikirannya kacau, ia merasa segala usahanya selama ini sama sekali tidak menghasilkan apapun. Bahkan gadis itu meliriknya pun tidak. Raefal membuang napasnya yang berat dan mulai menutup matanya.

Angin berhembus dengan sejuknya, membelai wajah Raefal yang terlelap dengan damai di bawah pohon yang rindang. Seseorang menatap pemandangan damai tersebut dari kejauhan. Dengan dua botol air mineral dingindi tangannya. Gadis itu memantapkan niatnya untuk menghampiri Raefal yang terlelap.

"Rae?"

"hm.."

"ini buat lo, gue tau lo pasti capek abis futsal tadi." Gadis itu menempelkan botok minman itu ke pipi Raefal, membuatnya terbangun.

"eh? Aleeya?" gadis itu tersenyum dengan manis.

"makasih ya."

Suasana kembali hening, Raefal meminum minumannya sedangkan Aleeya hanya menatap kakinya kosong. Setelah menegak minumnya, Raefal pun mulai membuka suaranya.

"ngomong ngomong, kenapa lo bisa tau gue disini?"

"ah.. itu, gue tadi ga sengaja liat lo lari lari ke arah sini. Itu minumnya gue sengaja beli soalnya liat lo kayak kecapean gitu." Tutur gadis bersurai kecoklatan di samping Raefal.

"ooh, lo nanti pulang sama siapa? Kalo sendiri sama gue aja, sebagai ucapan terima kasih."

"emangnya boleh? Biasanya lo sama Adel?"

"hm.. Adel udah punya tebengan baru. Yaudah, nanti ke lapang futsal aja. Gue duluan ya!"

Aleeya menganggukan kepalanya dan melambaikan tangannya kepada pemuda yang berlari kembali menuju lapangan futsal. Gadis itu masih terduduk dan menatap botol minum kosong yang berada di sampingnya kemudian tersenyum.






A/N:

Hai, cuma mau bilang.. jangan terlalu sedih sama silverboys yang ga debut bareng.. karena aku juga kecewa tapi ga boleh lama lama ya.. jangan berharap lebih.

Anyway,

Kenalin namanya Aleeya👀 siapa dia? Liat aja nanti

HEHEHEHEHE

Young Hoodie BoiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang