25. Menerima

3.2K 474 113
                                    

"Sumpah! Lain kali gue ogah satu kelompok lagi sama lo." Jeonghan mengomel. 

"Kenapa?"

"Ya lo lihat aja, Selasa udah mau dikumpulin tapi tugas kita belum selesai."

"Kan masih ada dua hari."

Jeonghan mendengus kesal. Dia kapok, mereka itu meskipun partner yang sangat klop di lapangan basket tapi mereka berdua sama-sama tidak mumpuni didalam pelajaran sekolah. Tugas yang harus di kumpulkan lusa pun belum mereka selesaikan.

"Kok mampir? Bukannya langsung pulang." Protes Jeonghan, jutek.

"Kita makan malam dulu, biar lo gak cemberut terus."

"Tapi gue gak lapar."

"Tenang aja, gue traktir." Wajah Jeonghan cerah seketika.

"Hehe, lo emang sahabat gue yang paling baik." Jeonghan tersenyum lebar.

"Dapat gratisan aja lo langsung seger." Cibir Mingyu. Jeonghan mengendikan bahu tidak peduli, dia bahkan mendahului langkah Mingyu. Namun langkahnya terhenti begitu memasuki restoran.

"Kenapa berhenti?" Tanya Mingyu. "Eh, itu Seungcheol, bukan sih?"

"Iya, itu Seungcheol." Jawab Jeonghan malas sambil menatap Seungcheol.

"Anjir! Cantik banget ceweknya." Mingyu memuji cewek yang duduk bersama Seungcheol.

"Biasa aja!" Timpal Jeonghan sambil mendudukan diri di meja yang kosong.

"Pantes aja dia bisa nolak Yebin, pacarnya aja cakep gitu."

"Kenapa lo langsung nyimpulin kalau dia pacar Seungcheol."

"Mereka makan berdua dan ini malem Minggu, apa lagi kalau bukan pacaran?"

"Kita juga makan malam berdua tapi kita gak pacaran." Mingyu melongo karena ucapan Jeonghan yang ambigu.

"Bisa aja lo! Lo masih sensi sama dia gara-gara masalah Yebin?" tanya Mingyu yang diakhiri kekehan menyebalkan. Bibir Jeonghan mencebik, dia mendadak kesal entah karena apa.

"Pesen apa aja deh, biar cepet pulang. Gue capek banget!" Mingyu dibuat bingung karena Jeonghan kembali ke dalam mode juteknya padahal tadi dia sudah baik-baik saja. Mungkin Jeonghan memang benar-benar sudah kecapekan makanya perasaanya jadi mudah berubah-ubah.

"Anjir! ternyata Seungcheol baru mau nembak cewek itu."

Jeonghan langsung terbatuk mendengar ucapan Mingyu yang baru saja kembali dari toilet. "Lo denger dari mana, Gyu? Jangan ngarang!"

"Gue tadi gak sengaja denger obrolan pelayan pas balik kesini. Mereka ngomong itu sambil nunjuk meja Seungcheol."

Perasaan Jeonghan makin buruk mendengar itu. Terus apa maksud Seungcheol mengatakan suka pada Jeonghan kalau akhirnya dia mau nembak cewek lain? Caranya sangat romantis pula.

"Gyu, pulang aja yuk. Gue capek banget."

"Kenapa? Lo gak mau gitu lihat Seungcheol nembak tu cewek? Makanan kita juga belum habis."

"Ya udah, gue pulang duluan naik bis." Jeonghan memakai tasnya lalu pergi dari sana.

Jeonghan galau sendiri, dia tahu harusnya tidak boleh seperti ini, lagi pula dia dan Seungcheol tidak ada hubungan apa-apa. Tidak etis kalau Jeonghan tiba-tiba melabrak Seungcheol dan menanyakan tentang cewek itu, apa lagi menanyakan tentang hubungan diantara mereka.

"Bego! Gue mikir apaan sih!"

=====

Seungcheol memeluk cewek itu lama, lalu memberikan senyum menawan. "Kakak tunggu ya. Bentar lagi Seungmin sampai." Ucapnya.

OH MY! ✔Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz