'Dug'

''Awwww''Neta meringis sambil mengusap-usap kepalanya, dia menatap tajam wajah Karin dan Lorra.

''Hehe, pissss Neta''ucap Lorra cengengesan. Neta manyun, kepalanya benar-benar sakit karena terkena biji mata-mataan si kura-kura yang tajam.

''Kita tuh lagi main ular tangga kak, yang kalah ya harus mau dicoret-coret pakai spidol''ucap Karin dengan nada polosnya. Neta menggeleng-geleng melihat kelakuan sahabatnya dan adek kelasnya ini.

''Jadi Lorra, sejak kapan kamu bisa sedekat ini sama orang lain selain orang tuamu dan keluargamu?''tanya Neta to the point. Tentu saja Karin tak mengerti apa yang diucapkan Neta barusan.

Lorra sudah memperhitungkan semuanya, karena Neta pasti akan bertanya tentang hal ini.

''Well, aku memang tak sengaja kenal dengan Karin, dia baik dan aku sudah bisa membaca itu semua, kau boleh uji coba kemampuanmu padanya!''jawab Lorra. Neta mengerti. Dan disini hanya Karin yang tak mengerti apa yang diucapkan kedua kakak kelasnya ini.

''Well, Karin. Cukup baik, pecemburu yang hebat, kadang-kadang egois dan manja, tingkat kepolosan yang luar biasa, gampang dibodohi persis seperti anak kecil''ucap Neta spontan, Karin tercengang.

''Ga usah kaget gitu, dia juga punya kemampuan yang sama kaya kakak''ucap Lorra segera menyadarkan Karin. Karin hanya manggut-manggut saja.

''Jadi dia sudah tahu?''tanya Neta. Lorra mengangguk.

''Oke, jadi. Maaf aku agak mendadak kerumah kamu, habisnya aku ga ngerti sih PR matematika, bisa kan kita ngerjain bareng?''kata Neta pada Lorra.

''Iya Neta sayanggggg''ujar Lorra gemas. Neta lupa! Ia belum menanyakan satpam ganteng yang kerja dirumah Lorra.

''Oh iya!! Satpam ganteng yang kerja dirumah kamu itu namanya siapa Lorraaaaa? Ganteng banget sumpah!!''teriak Neta, Karin dan Lorra melongo seketika.

''Ya ampun, kakak itu berkepribadian ganda ya? Atau berkelamin ganda? Kok tadi serius banget kayanya, tapi sekarang malah kaya anak muda lagi jatuh cinta''ucap Karin polos, Lorra terkikik geli, sedangkan Neta memajukan bibirnya, manyun.

''Karin, dia ini emang aneh, hihi''kata Lorra setengah terkikik mengucapkannya. Karin terkekeh lalu mengacungkan 2 jarinya.

''Pisss kakk, hehe''ujar Karin.

''Lorra serius ah, siapa sih dia? Ganteng banget. Kok kamu ga kecantol sih? Terus kenapa kamu malah terima dia jadi satpam? Kan gak cocok banget''kata Neta lagi, Lorra hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

''Dia itu namanya Reza, Reza Palvian Fernan-''

''Aaaaaaaa, gila ya! Namanya aja sebagus itu masa sih jadi satpam ya ampun ga cocok banget sumpah!!''ucapan Lorra terpotong oleh suara teriakkan Neta, astaga ini anak, norak banget sih! Batin Lorra.

''Ya ampun, Neta heboh banget si kamu?-_- kaya ga pernah liat cowok ganteng aja, lagian aku kan belum selesai ngomong, kamu malah teriak, dasar norak''kata Lorra panjang kali lebar. Karin melongo melihat kedua kakak kelasnya ini, dia yang tadinya duduk-duduk saja akhirnya ikut nimbrung.

''Lagian kak cowok kaya dia itu disekolah juga banyak, sekolah kita kan bukan hanya terkenal elitnya, tapi juga muridnya yang ganteng dan cantik-cantik, kaya aku nih contohnya''kata Karin ikut nimbrung kedalam pembicaraan mengenai satpam ganteng ini. Neta menatap Karin setengah mau muntah, Lorra tertawa.

''Tapi, yang punya aura baik itu ya Cuma dia, cowok disekolah mah pikirannya cuma cewek, harta kalo engga tahta, udah muak deh kakak liat cowok jaman sekarang mah''ucap Neta tak mau kalah, dasar bocah! Batin Lorra sambil terkikik.

Sister Its Not VisibleWhere stories live. Discover now