14. Jadi Menantu Tante, Mau?

263 16 6
                                    


Harap tekan ⭐ Sebelum membaca..
Selamat Membaca..,💞
Moga Sukak💕

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul satu siang. Usai mengurus semua berkas-berkas dan keperluan lainnya yang dibutuhkan mika untuk masuk pesantren, kini mulai esok mika akan resmi menjadi salah satu santriwati disana.

Dan juga setelah Radith berbicara dengan Jihad, ternyata sudah menjadi aturan pesantren alkhairat untuk seluruh santri harus selalu berada di dalam pesantren, kecuali di hari libur dan di hari khusus lainnya.

Tentu saja Radith harus menerima keputusan tersebut. Tidak mungkinkan jika ia harus mengubah peraturan yang ada? Lagipula dia tidak perlu khawatir. Karena nanti akan ada Seseorang yang bakal ngejaga mika, meski itu hanya dari kejauhan.

Dalam perjalanan pulang, Mika terus memandangi jalan yang mereka lalui. Kadang ia tersenyum takjub karena melihat berbagai hal yang belum pernah ia temui di jawa. seperti ruma adat dan masjid dengan pahatan yang benar-benar unik.

"Subahanallah, keren banget..," batin mika takjub. Senyumannya tak kunjung pudar melihat ke luar jendela.

"Kamu kenapa senyam senyum, hah?" tanya Radith yang masih fokus pada kemudinya. Dari ekor matanya, ia heran dengan tingkah mika.

"Bang, kenapa gak dari dulu aja kita kemari?"  Mika malah balik bertanya tanpa menjawab pertanyaannya sang kakak.

"Karena kita di izinin datang kesini itu baru sekarang dek, kamu suka disini?" mika mengangguk antusias.

"Suka apanya?"

"Suka semuanya"

"Termasuk Rasyid?" karena terlalu senang, mika refleks mengangguk mengiyakan pertanyaan sang kakak. Sedangkan Radith hanya tersenyum melihat kelakuan mika yang nampak malu-malu saat sadar akan sesuatu.

"Eehh..,,salah" rutuk mika, sekejap senyum di wajahnya pudar dan tergantikan dengan kekhawatiran.

"Salah kenapa? Lagian kenapa muka kamu bisa kayak kepiting rebus gitu?"

Mika benar-benar tidak tau akan apa yang harus ia katakan lagi. Ia benar-benar telah masuk dalam perangkap sang kakak.

"Abang udah tau semuanya. Saran abang, mending kamu singkirkan semua hal yang terkait dengannya dan fokus pada apa yang kamu inginkan sekarang mik. Abang percaya sama kamu" ucap Radith berlagak seperti seorang detektif yang telah menangkap basah penjahat karena melihat mika yang hanya diam.

"Abang udah tau? Sejak kapan?" kali ini mika benar-benar seperti pencuri yang tertangkap basah.

"Semuanya terlihat sangat jelas" mika menatap sang kakak dengan penuh kecurigaan. Tapi secepatnya ia singkirkan pikirannya itu mengingat bahwa ia tak boleh menduga-duga hal yang tak pasti.

"Kenapa?" tanya Radith sadar akan tatapan mika

"Gakpapa, ohiya abang gak boleh cerita ke siapapun tentang hal ini. Karena ini akan menjadi rahasia mika dan bang Radith" ucap mika kembali memandang keluar jendela menerawang sesuatu yang kini tengah menganggu pikirannya.

"Udah.., gak usah dipikirin lagi. Ngomong-ngomong soal keunikan di sini, kamu tau tidak tentang tumbilotohe?"

Pikiran mika seketika buyar dan berahli pada sang kakak.

"Tumbilotohe?"

"Iya. Tumbilotohe itu artinya pasang lampu yang merupakan suatu tradisi daerah ini saat malam lailatul qadr. Jadi nanti waktu malam lailatu qadr, selama tiga hari berturut-turut, seluruh masyarakat muslim disini akan menyalakan lampu yang mereka buat. Ada yang dari botol dan ada juga yang dari bambu. Semua itu benar-benar sangat keren jika dilihat secara langsung"

Tetangga Idaman Hingga Jannah Where stories live. Discover now