"Arraseo, maaf sudah membuatmu sulit. Aku hanya terlalu merindukanmu saat ini."

"Satu bulan itu sebentar oppa."

"Iya satu bulan itu sebentar.", ucap Jin sedih.

"Seokjin-ku jangan bersedih. Kita masih bisa berkomunikasi kan? Video call seperti saat ini?"

"Tapi aku ingin memelukmu saat ini."

"Aku tahu. Bersabar sampai bulan depan, ehm? Kalau merindukanku kau bisa memeluk selimut yang aku bawakan untukmu.", kata Kiara tersenyum.

Sebelum keberangkatan Jin untuk konsernya, Jin memang meminta Kiara membawakan sesuatu milik gadisnya itu. Apapun.

Untuk dipeluk katanya saat dia merindukan Kiara. Maka Kiara membawakan Jin selimut kesayangannya. Selimut pemberian Omanya yang selalu menjadi favoritnya meskipun dia memiliki selimut lainnya.

"Baiklah. Aku akan memeluk selimutmu malam ini seperti malam-malam sebelumnya."

Kiara terkekeh. Kekasihnya begitu lucu saat sedang seperti ini.

"Ya sudah, aku tidur dulu ya kalau begitu?"

"Ah iya aku lupa kalau disana sudah malam. Maaf, aku lupa kalau zona waktu kita berbeda."

"Tidak apa.", Kiara tersenyum. "Aku tutup ya?"

"Sayang tunggu."

"Kenapa?"

"Ajukan cuti untuk dua bulan yang akan datang."

"Untuk?"

"Konser kami di Jepang. Karena kau tidak ingin pergi ke Amerika dan pekerjaanmu menumpuk maka kau harus menghadiri konserku di Jepang. Tidak ada penolakan. Jepang tidak jauh seperti Amerika. Dan keluargaku juga akan ikut. Jadi kau harus mau. Aku sudah bilang pada ibu kalau kau juga ikut."

"Kenapa tidak bilang padaku sebelum kau berkata pada eommonim?"

"Ini aku sudah bilang padamu."

"Kim Seok Jin!"

"Pokoknya jangan lupa ajukan cuti. Kau sudah tau jadwal konserku di Jepang kan? Jangan sampai salah tanggal."

Kiara menghela napas. Kalau sudah seperti ini dirinya tidak bisa menolak apalagi kalau sampai melibatkan eommonim.

"Baiklah Tuan Kim, aku akan mengajukan cuti. Kau puas?"

"Sangat.", Jin tersenyum lebar.

"Ya sudah kalau begitu aku akhiri ya? Besok aku harus bekerja. Ah bukan besok tapi pagi ini karena ini sudah lewat tengah malam."

"Maaf hehehe. Selamat tidur sayang, mimpikan aku ya."

"Tidak mau."

"Wae?"

"Geunyang."

Jin memajukan bibirnya, sebal. Kiara tertawa karenanya. Gemas sekali rasanya melihat Jin cemberut seperti itu.

"Jangan cemberut seperti itu. Wajahmu terlihat tidak tampan, apalagi kau belum mandi. Sudah ya, kalau begini tidak akan selesai."

"Eoh."

"Kim."

"Arraseo, arraseo. Berikan aku ciuman selamat pagi dulu baru kau tutup."

Karena malas berdebat dan membuat waktu tidurnya jadi lebih berkurang akhirnya Kiara menurut dan memajukan wajahnya mencium layar ponsel.

Mwah!

"Selamat pagi Kim Seok Jin. Jangan lupa mandi dan sarapan. Ingat, jangan minum kopi sebelum sarapan. Aku merindukanmu. Sampai jumpa di Seoul bulan depan. Saranghaeyo."

"Ay Ay Captain! Selamat malam sayang, selamat tidur. Semoga malam ini kau memimpikan aku. Sampai jumpa di Seoul bulan depan. Aku juga merindukanmu. Nado saranghae."

***

Aku nulis part ini udah lama banget sebelum foto Jin bawa bantal kesayangannya di bandara beredar. Dan pas liat foto itu jadi kepikiran part ini terus jadi merasa kalau bantal itu yang dibawain Kiara😂 *halu banget*

Anyway, I miss you guys. Missing your comments, badly! Please give me a lot of comments~

My Lovely Kim Seok Jin [Completed]Where stories live. Discover now