Amerika

3.3K 233 5
                                    

Setelah hubungan mereka di publikasikan, sulit sekali untuk keduanya bertemu.

Bukan karena dilarang tetapi dua bulan setelah hari itu, BTS melakukan comeback mereka. Juga beberapa hari setelahnya mereka memulai tur dunia. Jadi otomatis Jin fokus dan sibuk berlatih untuk comeback dan turnya selama dua bulan itu.

Bisa dibayangkan bagaimana sulitnya mereka bertemu di tengah jadwal Jin yang benar-benar padat.

Kiara tidak banyak protes seperti biasa, tentu saja karena dia sadar betul konsekuensi yang harus dia terima saat memutuskan untuk berkencan dengan Jin. Justru sebaliknya Jin yang merengek, meminta Kiara untuk cuti kerja dan mengunjunginya yang saat ini sedang berada di Amerika.

Yang benar saja.

Memang mereka jarang sekali bertemu selama dua bulan ini. Pertemuan mereka hanya hitungan jari. Dan menurut Kiara tidak masalah, selama komunikasi mereka lancar.

Tapi Jin yang terbiasa bertemu gadisnya hampir setiap hari--sebelum jadwalnya mulai padat--dengan gampangnya menyuruh Kiara datang ke Amerika, menemui laki-laki itu.

"Yang benar saja Kim Seok Jin. Memangnya kau pikir jarak Korea ke Amerika itu seperti jarak Seoul ke Gwacheon?", ucap Kiara kesal saat kekasihnya itu menghubunginya.

Tapi Jin yang sedang dalam mode rindu dan kekanakan tidak memperdulikan protes Kiara.

"Aku akan membelikanmu tiket kelas utama agar kau nyaman selama di perjalanan sayang.", katanya masih merengek dan berusaha merayu.

Siapa yang tidak mau pergi ke Amerika dengan penerbangan kelas utama dan gratis?

Dan jawaban Kiara, gadis itu menolak halus. Bukannya tidak rindu dan tidak ingin bertemu dengan kekasihnya tapi dirinya juga harus bertanggung jawab pada pekerjaannya. Tidak mungkin dia meninggalkan pekerjaanya begitu saja saat banyak yang harus dia urus dan dia selesaikan.

"Tidak perlu oppa, sebentar lagi kau juga pulang kan? Kita bertemu di Seoul ya?"

"Iya sebentar lagi. Satu bulan lagi.", jawab Jin sarkastik.

"Kim Seok Jin?"

Jin diam, kesal karena Kiara tidak mau memenuhi permintaannya.

"Seokjinie?"

Lai-laki itu masih diam. Wajah cemberutnya yang dia perlihatkan di layar ponsel Kiara.

Oke Kiara harus memutar otak. Dia tidak pernah menghadapi Jin yang seperti ini. Ini pertama kali baginya.

"Kim Seok Jin.", panggil Kiara lagi. Jin masih tetap tidak merespon.

"Seokjin oppa.", panggilnya kali ini dengan ber-aegyo dan sepertinya berhasil karena Jin langsung melihat kearah Kiara.

Kiara malu sekali. Pipinya merah seperti tomat. Dia tidak pernah ber-aegyo seperti ini bahkan di hadapan Jin kekasihnya.

"Coba lakukan sekali lagi."

"Tidak mau."

"Ya sudah aku akan diam lagi.", Jin mengancam.

Kiara menghela napas berat. Entah mengapa hari ini Jin bertingkah menyebalkan, membuat dirinya kesal.

"Seokjin oppa.", Kiara mengulang kembali apa yang dia lakukan tadi. Suaranya dibuat seimut mungkin dengan ekspresi yang menggemaskan.

Jin tersenyum, rasa kesal karena Kiara tidak mau memenuhi permintaannya--hilang. "Ah aku makin merindukanmu.", ucap Jin lirih.

"Serius kau tidak mau mengunjungiku kesini?", lanjutnya.

Kiara mengangguk, sedikit menyesal karena tidak bisa menuruti permintaan kekasihnya, tapi dia sendiri tidak bisa berbuat apa-apa. "Kita bertemu di Seoul saja ya. Pekerjaanku sedang tidak bisa ditinggal. Maaf."

My Lovely Kim Seok Jin [Completed]Where stories live. Discover now