Chapter 23

7.7K 372 100
                                    


Naruto © Masashi Kishimoto

Mungkinkah © NieyaNaruHinaLovers

Pairing : NaruHina

Warning !!

Typo's
Jika bosan tinggal klik tombol 'back' nya.

.

.

.

.

.

Don't Like Don't Read

***

"Na-naruto."

Reflek, Kushina langsung memeluk Naruto erat dan menangis sesenggukan. Tangan Naruto perlahan terangkat, membalas pelukan Kushina. Menikmati rasanya pelukan hangat seorang ibu.

"Kau pulang, nak? Ini bu-bukan mimpiku saja, 'kan?" tanya Kushina setelah melerai pelukan dan menangkup pipi anaknya sayang.

Senyum tipis mengembang dari bibir Naruto, lalu tangannya memegang sebelah tangan Kushina yang menangkup pipinya.

"Ya, ini bukan mimpi. Tadaima, Kaa-san." jawab Naruto dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Okaerinasai, putraku." sambut Kushina, menghujani Naruto dengan kecupan sayang diwajah Naruto. Mulai dari pipi kiri-kanannya, hidung, dan terakhir kening Naruto.

Bohong jika Naruto tak merasakan bahagia,  sesuatu yang hangat menjalar dalam benaknya. 'I-ini... inikah rasanya pelukan dan kasih sayang yang sebenarnya dari seorang ibu? Sungguh, rasanya begitu nyaman dan hangat.'

Kushina kembali memeluk Naruto posesif. Merasa baju lengannya ditarik, Naruto menoleh menghadap Hinata yang barsedekap dada. Memasang wajah pura-pura cemberut. Naruto yang menyadari bahwa Hinata yang merajuk terkekeh kecil, membuat Kushina ikut menoleh.

"Hei... jangan cemburu begitu. Ini Kaa-san, Hime. Bukan gadis lain," goda Naruto menahan tawa melihat kecemburuan yang diperlihatkan Hinata, padahal Hinata sendiri hanya berpura-pura cemburu dan kesal.

Kushina pun tak kuasa untuk tak tertawa melihatnya, "Hinata-chan jangan marah, ya?" timpalnya menggoda.

Naruto merentangkan sebelah tangannya yang bebas, isyarat agar Hinata masuk kedalam pelukannya. Senyum Hinata merekah dan langsung bergabung dalam pelukan yang dilakukan Naruto juga Kushina.

Minato yang sedari tadi mematung semakin merasa diacuhkan. Terlebih sepanjang dirinya berdiri di sana, tak ada yang peduli padanya. Sekilas apa yang dilihatnya kini berubah, Minato merasa itu seperti dirinya yang sedang memeluk Kushina dan juga putranya Menma. Dirinya seakan berada dalam posisi Naruto dulu, yang seperti tengah menatap mereka dengan pandangan terluka.

'Inikah yang pernah Naruto rasakan selama ini? Benar-benar terasa menyesakkan dan sakit.'

Minato mengepalkan tangannya yang tiba-tiba bergetar hebat, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya. Dan pemandangan didepannya kini kembali seperti semula.

MUNGKINKAH?(Completed)Where stories live. Discover now