Chapter 7

5.9K 363 65
                                    

Disclaimer © Masashi Kishimoto

Story' © NieyaNaruHinaLovers

Pairing : NaruHina

Warning!!!
Kika bosan tinggal tekan tombol 'Back'
.
.
.
.
.
.

Happy Reading

Saat ini di kediaman Namikaze, tepatnya diruang tamu nampak beberapa orang dewasa, mereka sedang bersenda gurau dan sesekali terdengar pembahasan masalah pernikahan.

"Jadi benar pernikahan mereka akan dipercepat, Minato?" ucap pria paruh baya yang memiliki mata amethyst seperti sang putri, dengan rambut panjangnya khas klan Hyuuga. Siapa lagi kalau bukan Hyuuga Hiashi ayah dari Hyuuga Hinata.

"Ya. Hiashi, lebih cepat lebih baik, 'kan?"

"Lagi pula aku ingin segera mempunyai cucu-cucu Yang lucu, juga menggemaskan -ttebane!" timpal Kushina heboh.

Ucapan Kushina mengundang rona merah di pipi Menma dan Hinata. Siapapun akan memerah bila digoda begitu bukan? Walaupun pikiran Hinata dipenuhi dengan Naruto saat ini, namun dia masih mendengar kata-kata orang tua mereka.

Ya. sejak kejadian dua hari lalu, Hinata sama sekali tidak melihat Naru dimanapun. Dan yang membuat Hinata heran, kenapa orang rumah seperti tak perduli ataupun menyinggung tentang Naruto. Memikirkannya membuat Hinata menjadi khawatir.

"Kaa-san, kenapa berbicara seperti itu? Aku malu. Lagi pula kami belum menikah," mendengar ucapan Menma membuat mereka tertawa, dan tak lama tawa mereka terhenti saat Minato melihat kedatangan Kakashi.

"Kakashi kau dari mana saja? Kenapa baru pulang? Kenapa pula penampilan mu seperti itu?" Minato heran melihat keadaan Kakashi yang bisa dibilang tidak enak dilihat. Kantung mata yang terlihat jelas melingkari matanya, rambut berantakan dan baju yang kusut begitu kontras dengan penampilannya yang biasa rapi dan fashionable.

"Ji-san, kau baik-baik saja, 'kan?"

"Hiasi-san kapan anda tiba di Jepang? Maaf Tidak bisa menyambut kedatangan anda, karena ada urusan yang tidak bisa ku tinggalkan," ujar Kakashi dengan raut bersalah dan mengabaikan pertanyaan Minato juga kekhawatiran Menma.

"Tidak apa-apa Kakashi, tidak perlu merasa bersalah. Aku baru tiba di Jepang kemarin malam," Hiashi berujar ramah.

"Hmm... Syukurlah, kalau begitu saya mohon diri dulu, maaf tidak bisa ikut bergabung bersama kalian," undur Kakashi sopan.

"Ne... Kakashi, kenapa kau terlihat terburu-buru begitu? Apakah ada hal yang gawat sehingga kau ingin cepat pergi?" sang nyonya Namikaze kini bertanya.

"Ya, bahkan Dia sangat penting dari apapun!" Kakashi menimpali dengan dingin serta pandangan yang tajam.

"Dia? Dia siapa maksudmu, Kakashi?" tanyanya lagi penasaran.

"Oh... Aku tau, pasti dia kekasihmu 'kan? Sepertinya kau memang harus mencari jodohmu Kakashi. Jangan mau kalah dengan keponakan mu," imbuh Kushina lagi dengan alis yang diturun naikan menggoda Kakashi.

MUNGKINKAH?(Completed)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz