50. Bukan anak kalian (revisi)

65K 3.8K 258
                                    

Dua bulan telah berlalu semenjak kejadian dimana Adrian dan Edo terlibat perkelahian.

Edo sudah mengaku ke pihak sekolah bahwa dirinya lah yang sengaja memotret kejadian Adrian dan Aurel tak sengaja berciuman, tapi Edo tak menyebut nama Ririn yang telah menyuruhnya atas permintaan Aurel.

Mereka berdua bekerja sama karena ajakan Edo yang memang tau jika Ririn membenci Aurel, pada malam lampion mereka mengobrol dan menyusun rencana itu. Edo menyelidiki latar belakang cewek itu saat melihat kedekatannya dengan Adrian.

Maka dari itu, Edo diberikan hukuman dari bu Berta yang sama dengan Adrian dan Aurel yaitu skorsing. Namun rasa bencinya terhadap Adrian masih belum hilang.

Aurel tak ingin jika sampai mamanya akan semakin membenci dirinya karena membawa nama Ririn, meskipun Ririnlah yang bersalah tapi Aurel tau mamanya akan membela Ririn.

Sama seperti 2 bulan yang lalu ketika Aurel pulang dari sekolah. Saat Aurel pulang sekolah, dirinya langsung menghampiri Ririn yang tengah duduk diruang tamu bersama Rendy untuk menanyakan alasan dia menyuruh Edo.

Aurel tak peduli dengan keberadaan orang tuanya yang juga duduk di sana. Dengan rasa kesal Aurel membanting pintu rumah hingga semuanya terkejut. Ningrum lagi dan lagi mengeluarkan kata-kata pedas.

"Katanya berprestasi, masuk rumah aja gak ada etika, masuk rumah beri salam dong bukan banting pintu," sindir Ningrum.

"Anak pembawa sial kan emang gitu mah, gak usah di ladenin," sahut Ririn sementara Rendy hanya diam tak bisa berbuat apa-apa.

Rendy hanya menatap Aurel yang telah memasang muka kesal. Rendy tau jika Aurel sedang dalam keadaan marah. Di tandai dengan nafasnya yang tidak teratur, Rendy tau semua kebiasaan itu.

"Jaga ucapan kamu Ririn. Kamu yang gak ada sopannya!! Dia itu kakak kamu!" Bentak Doni yang tak tega melihat Aurel di perlakukan seperti itu.

"Kok kamu udah mulai belain dia? Kamu juga pernah benci sama dia kan?" Kata Ningrum.

"Diam!!" Teriak Aurel membuat semuanya terkejut.

"Heh dasar anak kurang ajar, siapa yang nyuruh kamu teriak hah?" Tanya Ningrum.

Aurel tak peduli dengan ucapan mamanya, ia terus melangkah dan menarik pergelangan tangan Ririn dengan kasar lalu menamparnya.

"Aurel apa yang kamu lakukan!!" Teriak Ningrum.

Aurel menampar Ririn cukup keras hingga membuat kedua orang tuanya dan Rendy sangat terkejut.

"Lo apa-apaan!!" Ririn mendorong Aurel hingga membuatnya mundur.

"Lo yang apa-apaan, apa alasan lo kerja sama dengan Edo alias Ucup mau nyelakain gue dan sengaja nyebar fitnah hah? Lo yang nyuruh dia gue udah tau semua Ririn!!" Aurel berbalik mendorong bahu Ririn akan tetapi Rendy menahan agar pacarnya tidak jatuh.

"Rel, kamu udah keterlaluan tau gak," sahut Rendy.

"Diam lo. Lo gak ada hak ikut campur urusan keluarga gue." Rendy yang melihat perubahan sikap Aurel hanya bisa merasa bersalah dalam dirinya.

LOVE or OSIS [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang