Tihrty Nine

1.5K 197 50
                                    

*side story*













Semilir angin bertiup di senja hari, sungguh klan O'Connor tidak pernah setentram ini membuat seorang pria dewasa dengan tubuh proporsional itu menggendong putranya yang masih berusia delapan bulan ke balkon istana menikmati indahnya matahari yang terbenam

Sementara Sehun menikmati keindahan sore itu, Chanhun kecil yang pada dasarnya tidak rewel sama sekali menatap kearah kupu-kupu yang terbang didepan wajahnya.

Tangan kecil penuh dengan rasa penasaran yang tinggi itu mencoba menggapai-gapai kupu-kupu tersebut namun tidak membuahkan hasil

Yang ada kupu-kupu itu malah hinggap di hidung bangirnya.

"HATCHII" Chanhun bersin seketika merasakan hidungnya gatal membuat kupu-kupu tersebut terbang pergi dan menjauh.

Sontak Chanhun menangis keras membuat Sehun tersentak melihat Chanhun yang tiba-tiba menangis. Dengan insting keibuannya ia mulai menimang-nimang Chanhun, menepuk pantatnya pelan mencoba menenangkan.

Namun Chanhun malah menggapai-gapai pakaian disekitar dadanya dan menariknya, Sehun yang seakan tau segera membuka sedikit pakaiannya lalu mendekatkan putingnya sehingga Chanhun dapat menghisap asi yang ia hasilkan.

Chanhun kecil memang akan segera berhenti menangis bila mendapat asi dari Sehun

"Aku mencari kalian ke seluruh penjuru istana dan ternyata kalian ada disini" suara berat mampir di pendengaran Sehun membuat Sehun menoleh kearah suaminya.

"Menikmati udara sejuk" sahut Sehun. Chanyeol mendekat dan menundukkan kepalanya melihat kearah Chanhun yang menyusu dengan lahapnya.

Chanyeol menatapnya gemas namun tiba-tiba mengernyit ketika mendapati jejak airmata di pipi Chanhun.

"Mengapa jagoan kita menangis?"

"Entahlah, tiba-tiba ia bersin dan menangis" ujar Sehun, andai ia tau bahwa sang anak menangisi kupu-kupu yang sempat hinggap di hidung bangir Chanhun karena suara bersinnya membuat kupu-kupu itu takut dan terbang pergi.

"Tampan sekali kau benar-benar mewarisi wajah Father, Chanhun" ujar Chanyeol sambil menusuk-nusuk pipi tembem putranya yang tidak terusik sama sekali karena fokus menyedot susu dari sang ibu.

"Lakukan itu sekali lahi dan akan kupatahkan jarimu O'Connor yang terhormat" ujar Sehun risih dan sedikit kesal.

Chanhun bukan bayi yang rewel tetapi susah untuk ditidurkan, dan hal yang dilakukan Chanyeol akan menarik perhatian Chanhun sehingga membuat matanya yang sudah sayu kembali terbuka lebar tanpa mau melepas sedotannya pada asi Sehun sedikitpun.

Sehun mendengus karena harus bekerja lebih extra untuk mencoba membuat putra semata wayangnya ini untuk tidur karena jika tidak maka Chanhun akan menangis sepanjang hari karena menahan kantuk.

Matahari sudah tidak lagi menampakkan eksistensinya, senja berganti malam setelah berjam-jam lamanya usaha Sehun membuat Chanhun tertidur pun berhasil

Dengan pelan ia membaringkan tubuh mungil sang buah hati ke atas ranjang berlapiskan bulu angsa yang lembut dan membiarkan Chanhun menggerakkan mulutnya menghisap jari jempolnya sendiri.

Kemudian beranjak dari sana sambil membawa lilin penerangan keluar dari kamar Chanhun menuju ke kamarnya dan Chanyeol yang berada tepat disebelah kamar Chanhun.

Prajurit yang kebagian waktu berjaga malam membungkuk pada Sehun memberi hormat sesaat sebelum akhirnya kembali ke posisi siaga.

Sehun masuk ke dalam kamarnya menyusul Chanyeol untuk menjemput tidurnya.






Love Between Two ClansDär berättelser lever. Upptäck nu