Twelve

1.7K 296 156
                                    

Baekhyun mengernyit dan menggerakkan kepalanya gelisah, namun begitu susah baginya untuk hanya membuka mata

Dayang-dayang yang menjaga Baekhyun terlihat iba dan panik disaat yang bersamaan. Salah satu dayang bahkan memeras kompres lima menit sekali untuk Baekhyun

"Bersabarlah tuan muda Byun, Lord Chanyeol pasti bisa menyelematkan anda, ketua klan sudah menyusul ke medan perang, anda akan baik-baik saja" ujar salah satu dayang lagi

Dan perlahan namun pasti, Baekhyun mulai membuka matanya walaupun ia masih merasakan sedikit pusing. "Tuan muda, syukurlah"

"B-bagaimana? Chanyeol... bagaimana dengan dia?" Tanya Baekhyun yang terbaring dengan suara serak.

"Lord Chanyeol pasti sudah mengalahkan musuhnya. Seluruh penjuru wilayah klan akan berpesta meriah, menyambut kepulangan calon pemimpin klan serta pesta pernikahan anda tuan muda"

Baekhyun tersenyum pelan. Chanyeol telah berhasil, dan itu membuatnya sedikit lega

Sementara itu, diatas sana Luhan, menatap kosong refleksi Tao hingga Sehun yang kini telah tak bernyawa dari sungai jernih kediamannya

Sementara itu, diatas sana Luhan, menatap kosong refleksi Tao hingga Sehun yang kini telah tak bernyawa dari sungai jernih kediamannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Luhan memundurkan langkahnya dan menyandarkan tubuhnya disalah satu pilar kediamannya di Olympus. "Dan pada akhirnya ketiga anakku telah tiada"

Luhan berjalan tertatih menuju suatu tempat. Satu-satunya tujuannya hanyalah menghadap kearah Zeus setelah hampir ratusan tahun semenjak kejadian 3 putranya yang terbuang kebumi ia tak pernah lagi menemui ayah kandung dari ketiga putranya itu

Dua penjaga kediaman Zeus menatapnya dengan pandangan kosong namun mereka tetap membiarkan Luhan masuk

Hera yang tengah mendampingi Zeus memberikan seringaiannya berbeda dengan Zeus yang menatap Luhan dengan iba

Luhan pun berlutut didepan singasana Zeus dengan kedua kakinya kemudian ia bersujud didepan sana, merendahkan dirinya sendiri didepan dewa yang pernah menghamilinya

"Hera, tinggalkan kami" Hera hendak melayangkan protes namun Zeus tampaknya begitu serius sekarang membuat Hera mundur dan perlahan mulai meninggalkan mereka berdua

"Aku yang bersalah, kenapa kau bersujud didepanku" Luhan diam tak bergerak dari posisinya. Zeus menghela nafasnya berat

"Tell me your wish, beloved"

"There's no reason for me to live anymore" ujar Luhan yang membuat Zeus bingung

"Ketiga putra ku telah tiada, dan cucu dari salah satu putraku menjadi korban perang saudara ini. Inilah yang diinginkan oleh istrimu sendiri bukan?"

Perkataan Luhan begitu menusuk, Zeus melirik kearah salah satu sudut pintu diruang singasananya, ia yakin Hera sedang menguping pembicaraan

"Hera memang istri yang pencemburu, aku tau itu, akan tetapi waktu itu, aku bahkan tak bisa melepaskan pandanganku sedikit pun darimu" ujar Zeus

Love Between Two ClansWhere stories live. Discover now