the More about you

82 11 2
                                    

Aiba Masaki, hari ini rasanya dia tidak melepaskan matanya dari sosok pemuda yang bernama Sakurai Sho. Murni karena hatinya tertarik dalam memperhatikan setiap gerik dari Sho, yang memakai celana jins terang serta kemeja putih yang semakin membuat Sho mempesonanya. Dan sekali lagi Aiba tidak ingin percaya bahwa Sho yang ia lihat sekarang begitu bersemangat mendongengkan ilustrasi bergambar di hadapan mereka dan mampu membuat kumpulan anak-anak yang terlihat antusias bisa berkumpul rapi dihadaannya ini pernah memiliki keinginan semacam itu.

Aiba ingat betapa kagetnya dia saat Ochan memberitahunya. Iya, dia sadar dirinya tidak tahu banyak mengenai Sakurai Sho. Tentang bagaimana kehidupan yang dijalani oleh Sho, tentang bagaimana jalan pikiran Sho, bahkan tentang bagaimana pemikiran Sho terhadap dirinya.

Aiba sadar sekali bahwa perasaannya makin lama makin tak dapat ia bendung, ingin diutarakan sejelas mungkin bahwa Sho adalah orang yang penting dalam hidupnya. Sebesar rasa penasarannya terhadap kebenaran bahwa Sho pernah mencoba bunuh diri... Dia takut untuk bertanya, tapi entah mengapa seakan Sho akan mengatakan yang sesunguhnya jika dia bertanya langsung kepada Sho.

Jadi, seharian ini dia berkali-kali mencari timing untuk berbicara secara sedikit pribadi dengan Sho. Tentu saja dia ingin mengutarakan semua perasaannya... Tapi sebelumnya ada satu hal yang paling penting perlu dibahas.

Si pemuda jangkung ini antara bingung dan bersyukur dengan tidak menambah kikuknya suasana karena Matsumoto Jun belum datang kini--ditengah acara, mengabarkan akan terlambat.

"Wah! Gugup sekali tadi!" Ujar Sho begitu gilirannya selesai, langsung menghampiri Aiba.

"Tidak! Sho-chan kamu keren sekali dan pintar meniru suara hewan! Hehehe" Aiba memuji petunjukan kecil Sho yang sepertinya sangat disukai anak-anak. "Lihat, semua menyukainya..."

Sho terlihat malu, menutupi bibirnya dengan tangan kiri. "Sudah! Aku masih jauh kalah ketimbang kau!"

Mereka duduk sampai acara selesai tanpa banyak berbicara banyak.

"Oya, katanya kau ingin mengenalkan temanmu padaku?" Tanya Sho sampai selesai acara, memecah keheningan.

"Benar,.. Tapi dia belum datang. Maaf" ujar Aiba.

"Nggak apa-apa. Aku akan menungu," ucap Sho.

Aiba kemudan diam lagi.

"Aiba-chan"

"Eh?"

"Kenapa? Sepertinya kamu kelihatan aneh... Yah... biasanya juga aneh sih... tapi ini sedikit lebih daripada biasanya."

"Oh,... Ketahuan?"

"Hm" angguk Sho.

"Aku gugup deket kamu. Sebenarnya aku pingin sedikit ngobrol, mungkin...hmm... bisa berdua saja? Di sana?" ujar Aiba menunjuk kursi taman diluar.

"Baik."

"Oke... Sebentar, aku bilang Ochan dulu" Aiba berlari meninggalkan Sho dan segera kembali. Mereka lalu berjalan ke taman.

"Apa yang mau kau tanyakan?" Sho malah yang membuka pembicaraan karena melihat Aiba ragu, dengan duduk di kursi taman akan membuat suasana lebih relax, pikirnya.

Aiba memaksakan tersenyum. Beberapa saat kemudian dia memulai... "Ano sa, aku dengar sesuatu dari rumah sakit... aku ingin tanya padamu tentang apa yang aku dengar itu."

"Oh soal itu." Aiba tidak dapat menangkap nada dari suara Sho.

"Aku dengar... Sho, katanya kau pernah... hmm..."

"Iya aku pernah." Aiba kaget. Kali ini dengan menatap mata Sho yang sedari tadi takut dia tatap langsung.

"Oh,..."

Your White Wings [ARASHI]Where stories live. Discover now