Confession Rival Declaration [End]

Aku yang Baru (+ Pic)

Jam beker sudah berbunyi. Saking kencangnya, Naruto sampai melompat dari tempat tidur. Ia mengucek-ngucek mata dalam keadaan nyawa yang masih belum sepenuhnya terkumpul.

Tak disangka liburan musim panas telah berakhir, begitu juga dengan semester baru yang akan segera dimulai.

Hari ini Naruto sudah menjadi kakak kelas dan berada di kelas 2 SMA. Ia berjalan menuju ke kamar mandi. Setelah selesai mandi, ia menuju cermin dan menatap wajah yang sekarang berada di hadapannya, rambutnya juga sudah ditata dengan rapi.

Ia tidak sabar memperlihatkan penampilannya yang baru pada teman-temannya, terutama pada Sakura.

Aku siap memulai hariku!

.
.
.

Naruto berlari menuju ke sekolahnya, sesekali ia melirik ke arah jam tangannya.

'Ah, tidak, sepertinya aku akan telat,' batinnya.

Ia segera memasuki gerbang sekolah dan melihat papan pengumuman untuk melihat dimana kelas barunya berada.

"Ngg.. kelas 11-6!"

"Siapa ya yang sekelas denganku?"

'Aku sekelas lagi dengan Sakura!! Syukurlah!' batinnya gembira.

'Eh? Sasuke? Jadi, tahun ini aku juga akan sekelas dengannya.' tiba-tiba semangatnya sedikit mengendur, namun hal itu tak mengurungkan niatnya untuk menarik perhatian Sakura.

Yosh! Aku akan menuju kelas sekarang.

Tanpa disadarinya, ternyata beberapa pasang mata sudah memperhatikan Naruto sejak dirinya melihat papan pengumuman sampai berjalan di koridor kelas.

Para siswa, terutama para wanita terpana melihat perubahan Naruto. Selain itu ada juga yang berbisik-bisik.

"Hey, lihat!"

"Siapa dia?"

"Apa dia murid baru?"

"Itu kan Naruto! Uzumaki Naruto!"

"Benarkah?!"

"Wahhh tampan sekali!"

"Se-sejak kapan?!"

"Kyaa sekarang dia terlihat keren!"

Si kuning melangkahkan kaki, sekarang di hadapannya telah terpampang pintu dengan papan kayu di atasnya yang bertuliskan "Kelas 11-6".

Ia tarik nafas dalam-dalam, mempersiapkan mental menghadapi segala hal yang akan terjadi di depannya.

"Se-selamat pagi!"

Terlihat kondisi kelas yang sebelumnya ramai mendadak menjadi hening. Sapaannya yang keras membuat pandangan anak-anak kelas teralih kepada Naruto, mereka memandang Naruto fokus dan intens.