41;

744 98 12
                                    

"cas, ada temen lo nyariin." ujar yoona yang tiba tiba masuk kedalam kamar lucas

"siapa?"

yoona mengedikkan bahu

"katanya ada urusan penting sama lo."

lucas mengeryitkan keningnya. dia tidak merasa sudah membuat janji kepada siapapun malam ini

"siapa sih?" tanyanya lagi

"gatau. udah buruan turun. kasian temen lo nunggu kelamaan di teras," jawab yoona dan langsung pergi tanpa menutup pintu kamar lucas

lucas menutup buku biografi salah seorang pelatih klub bola asal inggris dan meletakannya di atas tempat tidur

lucas memegang kenop pintu rumahnya yang menghubungkan teras depan. dalam hati, ia masih bertanya tanya siapa teman yang memiliki keperluan penting dengannya sampai rela datang malam malam gini

lucas membuka pintu dan terkejut melihat orang yang sedang duduk di kursi teras rumahnya

"ngapain lo kesini?" dalam hati, lucas merutuk yoona yang sudah membohonginya

"hai?" sapa yuqi, berusaha tersenyum dengan wajar

"gue udah bilang, gue gak ada urusan lagi sama lo."

sebenarnya lucas bisa langsung mengusir yuqi, tapi ia masih memiliki etika sebagai seorang cowo

"please dengerin gue dulu cas. kalo lo udah denger, terserah lo mau mutusin bersikap gimana sama gue."

lucas menatap yuqi dengan tatapan menilai. melihat wajah yuqi seperti ini, tiba tiba semua seperti berputar putar. bayangan yuta dan wajah lemah doyeon

"gue capek. gue muak. gue ga butuh penjelasan apa apa dari lo."

yuqi tersentak mendengar kata kata lucas barusan. ia menggepalkan tangannya berusaha menahan air mata yang sudah mendesak keluar

"cas, apa yang lo liat gak seperti apa yang lo pikirin."

"udah lah. lo gak usah berlagak jadi korban dengan mengemis perhatian ke gue. gue salah besar menilai lo dan yuta. gue emang salah paham. gue kira lo dan yuta tulus menganggap doyeon sahabat kalian. ternyata gue salah sangka. bahkan, gue mengartikan sikap lo ke gueㅡ"

"lucas, gueㅡ"

"gak ada yang perlu lo omongin lagi ke gue. gue udah males ngomong sama cewe munafik kayak lo. gue kira lo beda sama cewe cewe lain. ternyata sama aja. lo tau siapa nyokap yuta, makanya lo gampang banget dideketin sama dia kan?"

"lucas!" yuqi tidak tahan mendengar kalimat lucas barusan

"apa? lo mau kasih pembelaan ke gue? gue bukan lagi lucas yang bakal dengan mudah percaya sama cewe kayak lo."

"udah!?" bentak yuqi dengan suara bergetar

lucas terdiam.

"gue kesini buat kasih lo penjelasan. kalo emang lo segitunya gak mau dengerin gue yaudah terserah lo. tapi inget, jangan sampe lo nyesal lagi karena gak mau denger penjelasan gue."

"nyesal? gue nyesal pernah baik sama lo qi. lo gak pantes dapetin perlakuan baik dari gue dan doyeon." ujar lucas dingin

yuqi tak tahan menahan air matanya. ia membiarkan air matanya yang mendesak sejak tadi terjatuh ke pipinya

"gue harap lo gak pernah ngesal sama apa yang lo omongin malam ini. bye."

yuqi mengambil tasnya dari kursi dan pergi berlari meninggalkan lucas yang mendadak lemas

apa yang keluar dari mulutnya barusan benar benar di luar kendali. entah kenapa, saat ia melihat punggung yuqi menghilang, sebesit perih muncul dalam hatinya

----

yuta ngefans bgt ya sama winwin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

yuta ngefans bgt ya sama winwin

serendipity, lucasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang