15;

781 111 8
                                    

lucas baru saja pulang dari latihan basket di sekolah. hari minggu pun dia tetap harus latihan karena sebentar lagi akan ada pertandingan

mobilnya sedang berhenti di depan lampu merah saat ponsel di dalam sakunya bergetar

"beauty yoona is calling.."

begitu tulisan yang tertera di layar ponsel lucas. cowo iu berdecak. selalu saja kakak perempuannya itu mengubah ubah nama kontak di ponsel lucas tanpa izin

"halo."

"lucaaaass! lo di mana? kok kamar lo kosong? ini kan hari minggu, kok lo keluyuran mulu sih?"

lucas mendengus.

"nyokap aja gak marah."

"maaah, lucas bilang mama gak marah, jadi dia bebas keluar." yoona berteriak membuat lucas menjauhkan ponsel dari telinga.

"xuxiii, pulang nak! kamu tadi pergi gak izin mama!" teriakan mama terdengar

"tuh denger." kata yoona

"iya, iyaaa ini gue mau pulang."

jika sudah berurusan dengan mama, lucas tidak dapat menolak

"jangan kemana mana lagi."

"ya allah, iya!"

"ya udah. assalamualaikum,"

"waalaikumsalam."

----

selesai memarkirkan mobil, lucas kemudian berjalan santai menuju pintu rumah. dia melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan

jam 14.00 waktu yang tepat untuk dia istirahat. rasanya capek sekali lucas hari ini. semoga yoona tidak merepotkannya.

"assalamualaikum."

"aaak!"

lucas berjengit mendengar teriakan tadi. dia sangat terkejut. baru masuk rumah sudah mendengar tariakan seperti itu.

"lah yuqi? lo ngapain di sini?" tanya lucas sambil berpegangan pada gagang pintu, dia hampir terjatuh sangking kagetnya

"l-lo yang ngapain di sini?"

yuqi balik bertanya. bagaimana tidak dia berteriak? barusan ia sedang memikirkan lucas dan cowo itu tiba tiba masuk lewat pintu, jelas saja dia kaget.

"ini rumah gue."

"rumah lo?"

"iya, jadi lo ngapain di sini?" lucas sudah berdiri normal, tak lagi berpegangan

"kalian udah saling kenal?"

suara yoona menginterupsi. wanita itu membawa dua gelas es menggunakan nampan.

"dia temen gue. lo yang ngajak yuqi ke sini?" tanya lucas kepada yoona

yoona mengangguk.

"iya, yuqi juga temen gue. dia pasien gue beberapa hari yang lalu di rumah sakit. rencananya sih mau gue kenalin sama lo. ternyata udah saling kenal, bagus deh." kata yoona sambil meletakkan nampan di atas meja.

"ooohhh." lucas melangkah masuk, lalu mengambil satu gelas minuman yang dibawa yoona tadi.

"gue haus," tuturnya, kemudian meminum isi gelas tersebut

"dih, mandi dulu sana! lo tuh bau tau gak."

"bau gapapa yang penting ganteng." kata lucas, kemudian meletakkan kembali gelas di atas meja

serendipity, lucasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang