Extra Part 3 bagian 3

9.9K 505 233
                                    

Jika begini keadaannya, aku terpaksa menginap kembali di rumah Bubun. Semenjak kak Shane datang aku di dalam kamar bersama dedek kuki. Beberapa kali kak Shane membujukku keluar tapi aku belum ingin.

"Sayang, udah malem, makan..kamu belum makan kan?" bujuk kak Shane kembali, memang hari sudah malam.

Aku juga belum makan sejak tadi siang, aku sempat keluar sebentar tadi hanya untuk membuatkan dedek makanan. Dan sekarang dedek bayi sudah tidur.

"Sayang, buka dong, airin dari tadi nangis pengen disuapin sama kamu loh"

Aku masih saja diam.

"Mamaaaaaa, Ailin engen cama mama" ternyata Airin juga ada di depan pintu kamarku.

Aku merasa kasihan padanya, akhirnya aku turun dari tempat tidur dan membukakan pintu.

Ceklek

Nampak Airin yang sedang di gendong oleh kak Shane. Setelah melihatku Airin menjulurkan kedua tangannya ingin ku gendong. Aku pun menerima uluran tangan Airin.

"Airin cantik, udah makan belum?" tanyaku pada Airin. Airin mengangguk pelan.

"Iya udah tadi, untung aja mau aku suapin" sahut Kak Shane.

Aku mengabaikan perkataan kak Shane dan beralih kembali pada Airin.

"Ailin engen tiduy cama mama, Ailin dah andi yoh tadi"

"Uhh pantesan udah wangi, Airin udah ngantuk?"

"Yaya" balas Airin sambil menganggukkan kepalanya lucu.

Aku pun membawa Airin ke tempat tidur dan membaringkannya di samping dedek kuki. Ku elus perlahan sambil ku tepuk pelan, tak butuh waktu lama Airin tertidur.

Ternyata sedari tadi kak Shane berdiri memperhatikanku.

"Sayang? Mau makan?" tanyanya.

"Enggak" jawabku singkat.

"Nanti kamu sakit, makan yuk aku temenin"

"Aku gak laper, udah kak aku juga mau tidur" ujarku sambil berbaring di samping dedek kuki.

"Sayang? Kamu masih marah?"

"Bukannya kak Shane yang marah ya?" aku membalikkan pertanyaan.

"Enggak sayang"

"Udah kak, mending sekarang kak Shane keluar, Ocha mau tidur"

"Sayang? Aku tidur dimana?"

"Terserah, jangan di sini, sudah penuh"

Jujur aku masih marah dengan kak Shane. Setelahnya aku menutup mataku, aku tidak tahu apa yang terjadi setelah itu.

***

Aku mengerjapkan mataku, sepertinya hari sudah pagi. Aku melihat samar ke samping, ku lihat wajah kak Shane. Seketika aku tersadar, Airin dan dedek kuki tidak ada.

Aku panik, aku gelagapan sehingga kak Shane juga bangun.

"Dedek sama Airin dimana kak?" tanyaku penuh emosi.

"Udah pulang sama mama tadi pagi banget"

"Hah? Apa? Pulang?"

"Iya"

"Pulang kemana?"

"Pulang ke rumah sayang"

"Astaga pasti kak Shane yang nyuruh kan, hihh sebel" sontak aku melempar bantal pada kak Shane.

PACAR RAHASIA : Bukan LagiWhere stories live. Discover now