Viona

14.6K 679 66
                                    


Sepulang dari mall, kak Shane mengajakku main ke rumahnya, aku tidak menolaknya karena memang sudah lama aku tidak bertemu dengan mama kak Shane.

"Sayang.."

"Hmm, apa?" aku menoleh ke arahnya yang sedang menyetir mobil.

"Daffa kok panggil kamu tante mama?"

"Mmmm Daffa yang pengen."

"Bener kan dugaan aku, dia pengen tuh kamu jadi mamanya." Wajah kak Shane terlihat sedikit ngambek.

"Gak mungkin, dia cuma lagi rindu sosok ibu aja kak."

"Kalo aku.. larang kamu deket deket Daffa, kamu marah?"

"Loh kok gitu sih, Daffa itu cuma anak kecil, dia cuma sekedar pengen deket aja kak, kasihan dia kan udah di tinggal ibunya dari lahir. Kamu tenang aja."

"Oke, tapi kamu janji ya, jangan tinggalin aku. Firasatku gak enak."

"Iya janji. Udah fokus nyetir mobilnya ahh."

Ternyata dari tadi kak Shane memikirkan hal itu. Pikiran kak Shane terlalu jauh ke depan. Daffa itu hanya anak kecil yang ingin dekat denganku saja. Aku juga senang karena Daffa menyukaiku. Tapi bukan berarti dia ingin aku menjadi mamanya.

"Kak Shane.." panggilku padanya.

"Iyaa?"

"Sebenernya aku kesel tauk sama kamu hari ini."

"Hahaha kenapa?"

"Kamu nyadar gak sih, aku tuh pengen digandeng sama kamu, terus tadi kamu malah sibuk main capitan boneka sama cewek cewek SMA itu, makanya aku pergi ninggalin kamu." Jelasku panjang lebar, kak Shane mendengarnya sambil tertawa geli.

"Aku sadar kok, aku sengaja. Hahahaha. Waktu aku angkat telepon itu bohongan. Hahaha." Kak Shane tertawa dengan lepas sekali.

"APA? KAK SHANEEE, sebel banget aku sama kamu." teriakku sambil menggerakkan badanku sedikit miring ke samping, ku palingkan wajahku ke arah jendela, aku sedikit malu saat itu.

"Tingkah kamu lucu banget tahu, apalagi waktu kamu lipet tangan terus wajah kamu jadi lesu gitu, tadi sebenernya pengen ketawa tapi aku tahan. Hahahaha."

"BODO."

"Yahh marah kan, lain kali langsung aja bilang kalo mau digandeng, jangan kode- kode gitu, aku peka tapi aku kerjain kan jadinya. Habis kamu lucu banget sih, ngalahin si Daffa. Hahaha." Dia masih setia dengan tawanya yang meledak- ledak.

Aku hanya diam saja, aku terlanjur malu sekaligus kesal dibuatnya, awalnya aku mau marah tapi malah jadi seperti ini.

"Duh imut banget sih ngambeknya.. pacar siapa sih ini." Katanya menggodaku.

"PACARNYA ORANG GILA."

"Hahahaha."

Dasar gila, ngerjain pacar sendiri masa, sebel.

***

Kak Shane menekan bel rumahnya sendiri, muncullah sosok Viona yang sepertinya senang melihat kak Shane pulang. Bahkan dia langsung menarik tangan kak Shane masuk ke dalam. Dia menghiraukan aku yang ada di samping kak Shane saat itu.

"Kak Shaneeeee, ayo temenin Viona main yaa." Ujarnya dengan penuh semangat dan mengajak kak Shane duduk di karpet bulu di depan sofa ruang keluarga. Viona mengajaknya main play station.

"Capekk Vionaa." tolak kak Shane yang sudah duduk di karpet dengan Viona di sampingnya. Aku duduk di sofa di belakang mereka.

"Sekali aja dehh, please yaa." Bujuk Viona sambil memeluk manja tangan kak Shane.

PACAR RAHASIA : Bukan LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang