5. BabySitter

7.7K 405 16
                                    


                      

Radit Erlangga POV

Pagi ini Aku mendiskusikan kepada Paman dan Putra, tentang maksud yang di sampaikan, oleh Papa Nugi kemaren.
Paman sangat setuju jika Aku bekerja di sana, karna menurut Paman, Papanya Nugi adalah orang yang sangat baik.
Selama Paman bekerja dengan dia, Papanya Nugi sering membantu Paman yang lagi kesusahan akan biaya hidup.

" Paman sangat setuju Dit, jika kamu berkerja sama Tuan,  karna beliau adalah orang yang baik ."

Aku mendengar ucapan paman dengan seksama.

" Beliau itu sangat sering membantu Paman, bukan hanya Paman yang di bantunya, karyawan yang lain pun juga sering mendapat bantuan beliau ."

" Iya Dit, Aku juga setuju jika Kamu bekerja sama Tuan ."

Putra juga menambahkan, agar Aku semakin yakin untuk bekerja dengan Papanya Nugi.

" Baiklah Paman.. Tetapi Aku mau memberi kabar Ibu dulu, dan meminta pendapatnya ."

" Yasudah... Memang lebih baik kamu memberi tahu Ibu mu juga ."

Lalu aku pergi ke kamar  untuk mengambil ponsel dan menelfon Ibu.

Dua kali aku menelfon ibu, tetapi tidak ada yang mengangkat ponselnya, apa ibu gak ada dirumah ? Lalu aku mencoba lagi dan di angkat oleh ibu.

" Assalamualaikum Bu, Ibu lagi apa ? Kok lama ngangkat telfonya ? ."

" Waalaikumsalam Dit, Ibu lagi mencuci piring di belakang,.. Gimana ? Apa kamu sudah mendapat pekerjaan di sana ? ."

Aku menarik nafas terlebih dahulu, dan menceritakanya sama Ibu.

" Sebenarnya Aku tidak jadi bekerja Bu, karna di tempat Paman Burhan itu, tidak menerima karyawan lagi, sudah ada masuk Lima orang sebelum Aku datang ."

" Terus kamu gimana sekarang ? ."

Suara ibu terdengar khawatir olehku.

" Tetapi Ibu tenang saja, karna Tuan yang punya tempat Paman bekerja, menawarkan Aku untuk bekerja di rumahnya ."

" Jadi pembantu maksud kamu ? Apa kamu yakin nak bekerja seperti itu ? Kamu itu lelaki, susah untuk melakukan semua itu ."

Sepertinya ibu mengira aku menjadi pembantu rumah tangga.

" Ibu.. Radit itu bukan jadi pembantu rumah tangga, tetapi Aku hanya menjadi Babysitter anaknya, bukan melakukan pekerjaan rumah ."

" Jagain anak ? Emang kamu bisa jagain bayi ? Nanti jika bayi itu kenapa - napa gimana ? Kita ini orang susah nak ! ."

Aku tertawa mendengar ucapan Ibuku, salah Aku juga sih, memberitahunya kurang jelas.

" Bukan bayi Buu,.. Anaknya itu sudah Gede, menurutku umurnya sekitar 7 tahun atau 8 tuhanan gitu ."

" owh... Ibu kira anaknya itu masih bayi, makanya ibu tidak setuju, karna mengurus bayi itu tidak gampang, apalagi kamu itu cowok.

Aku cengengesan menanggapi ucapan ibu, jika anaknya itu bayi, gak mungkin juga mereka memilih aku jadi Babyaitternya kan.

" Jadi gimana Bu ? Boleh aku bekerja sama mereka ? ."

" Boleh kok nak, tetapi kamu harus ingat pesan Ibu, kamu harus benar - benar menjaga dia, kamu ajarkan di hal - hal yang baik, jangan bawa dia melakukan sesuatu yang membahayakan keselamatanya ."

" Siap Ibu ! Aku akan selalu mendengarkan nasehat Ibu ."

Aku berlagak seperti tentara yang akan mau berperang.

Radit & Reza [ TAMAT ]Where stories live. Discover now