Aku segera berdiri dari kursi rias dan berjalan kearah Mingyu hanbok yang kukenakan terseret dengan indahnya kebelakang.

"gyu..." panggilku dan mengambil tangan kekarnya. Jari jempolku mengelus punggung tangannya dan tersenyum kecil kearah pemuda tampan berkulit tan ini.

"jgn membenciku... Ini bkn keinginanku... Ini paksaan yang mulia..."

Ketiganya menatapku dengan tatapan serius kemudian mendekatiku.
"apa maksudmu?" ujar Seok dengan rasa penasaran yang dalam.

"kau dipaksa..??  Jadi.... Ini bkn keinginanmu??" tanya Wonwoo

Aku belum menjawab pertanyaan mereka tapi Mingyu sudah memukul dinding kayu hingga patah

#poor_kayu

"Gyu..."

"Ayah s*alan itu!!  Seharusnya dia sadar umurnya yg bkn muda lagi!!! Dia seperti pedo!!"

"yeah aku tahu itu, dan tak masalah jika itu adalah Jisoo"

Pemilik  suara bariton yang berat dan sexy itu tengah berdiri didepan pintu dengan pakaian yang mewah berwarna emas. Terlihat jika dia tersenyum licik mendekatiku dan yang lain.

"lagipula umurku tidak sampai 45+ keatas, umurku masih 39"

Jangan tanya kenapa bisa semuda itu aku saja gk tau kenapa bisa umurnya segitu padahal anaknya banyak :)

Kembali ketopik, semuanya menatap Cheol dengan tatapan emosi.  Tanpa sadar Mingyu mendekatinya dan menarik hanboknya.

"LEPASKAN JISOO AYAH S*ALAN!!"

"menurut atau kau kubunuh dgn tidak lazim didepan Jisoo"

"aku tidak takut!!"

"benarkah??"

Cheol segera memegang tangan Mingyu dan memutarnya hingga Mingyu kesakitan.

"mungkin lebih seru jika tanganmu terpatah dua"

"AAKKHH!!" jerit Mingyu, tangannya dicengkram erat oleh Cheol sehingga dia tak bisa bergerak.

"yang mulia kumohon hentikan"

Cheol menaikkan alisnya menatapku heran tanpa melepaskan cengkramannya.  "untuk apa?  Dia mengganggu kita, sayang"

Aku sedikit bergidik mendengarnya, aku juga merasakan jika Wonwoo dan Seok bergidik jijik melihat tingkah ayahnya yang seperti pedo.

"dia tidak akan menggangu yang mulia raja, kumohon lepaskan dia" ucapku dgn sopan dan terus menunduk.  Dia melepaskan cengkramannya dan menatap anaknya menyeringai

Langkah kakinya mendekatiku dan mengelus bibirku yang sudah dilapisi pewarna berwarna merah yang gk kutahu apa itu.

"kau sangat cantik seperti ini, sayang"

Tubuhku bergidik seram lagi, dia benar-benar mirip seperti seorang pedo yang melihat anak kecil imut.

"i-iya yang mulia..." jawabku singkat apakah tak ada yang mau membunuh dia?  Aku takut...

"kita akan bertemu lagi diacara jadi bersikap manislah" kemudian dia mencium sekilas dibibir dan pergi meninggalkan kami.  Aku hanya menunduk pasrah.  Ternyata nasibku tidak seindah yang kubayangkan....

Tbc

Hmm sejujurnya alasan aku gk upload ini karena gk dpt ide cerita buat yg ini. Anehnya aku malah dpt ide baru utk cerita baru drpd ini :))

Jangan gampar saya, masih polos saya :)

//ggggg

So, mau bilang aja nih, apa ceritanya berakhir ngegantung aja dan membuat cerita baru atau lanjutin ini sampai selesai baru buat cerita baru?

Oh ya mau bilang juga kalau aku gk naruh pic gitu disini soalnya kayak loadingnya lama gitu :)
Jd biar cepat aku gk naruh pic, maklumin ya guys

------------💮💮💮------------

I'm (Not)your sextoy! S-2Where stories live. Discover now