•[[15]]•

3.8K 171 4
                                        

Beberapa hari kemudian, ketiga pangeran yang pergi kekota seberang akhirnya pulang dengan kesehatan yang masih utuh.

Semuanya membungkuk saat ketiga namja itu berjalan dengan perasaan senang.

Sesampai didepan pintu ruangan sang raja, mereka masuk dan membungkuk hormat dihadapan sang raja.

"pekerjaan kami sudah selesai yang mulia"

Ucap Minseok dengan senyuman yang mengukir dibibirnya. Sang raja tersenyum dan melihat anaknya secara bergantian.

"kalian hebat, selamat"

Ketiga pangeran tersebut hanya tersenyum dan mendongakkan kepala mereka.

"kalian pasti lelah, istirahatlah"

Ketiga pangeran itu hanya mengangguk dan beranjak keluar ruangan.

Saat keluar ruangan,Chan berniat keruang belakang dimana disana itu ada kamar Jisoo dan yang lain.

Mingyu dan Minseok juga ingin melihat  Jisoo. Akhirnya ketiga orang itu pergi kekamar Jisoo tanpa memperdulikan waktu istirahat mereka.

Hansol terus-terusan khawatir karena Wonwoo daritadi hanya menatap kolam dibawah jembatan dan melihat ikan koi yang berenang kesana-kemari

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Hansol terus-terusan khawatir karena Wonwoo daritadi hanya menatap kolam dibawah jembatan dan melihat ikan koi yang berenang kesana-kemari.

Mata Wonwoo terlihat bengkak seperti baru saja menangis, wajahnya pucat karena selalu menunda makannya. Alasannya tentu karena ia tak ingin bertemu dengan ayahandanya.

"Jisoo..."

Wonwoo terisak kecil sambil menghapus air matanya. Perasaan sekarang hanyalah tertinggal dengan rasa sakit dan perih.

Hansol hanya mengusap punggung belakang Wonwoo agar lebih tenang.

Sebelumnya saat malam sang raja masuk kepenjara bawah tanah.  Wonwoo dan Hansol mengikutinya diam-diam.

Mereka terus berjalan kecil hingga tidak meributkan suara kaki mereka didasar tanah.

"LEPASKAN-AAKKH!!"

Wonwoo dan Hansol kaget dengan teriakan Jisoo yang histeris. Tubuh Wonwoo kaku dan bergetar hebat karena suara Jisoo yang malang itu.

Tak kuasa mendengar teriakan Jisoo, Wonwoo pergi meninggalkan hansol sendirian disana.

Tentu saja Hansol tidak pergi dari tempatnya,karena rencananya adalah jika raja sudah pergi, ia akan membawanya pergi & merawatnya dikamar Jisoo.

Tentu dengan sesuai rencana, Hansol masuk sendirian keruangan itu dan melihat tubuh Jisoo yang tak sadarkan diri dengan perut berembes banyak darah.

Sungguh tega


"sudahlah hyung... Bersyukur jika dia selamat dan kita memanggil tabib dengan tepat waktu"

Hansol masih setia mengusap bahu Wonwoo. Wonwoo hanya menangis terisak dan mengangguk kecil.

"apa maksud kalian dia diselamatkan... Dia kenapa... "

Wonwoo dan Hansol tersentak dan langsung menoleh kearah tiga namja yang tak lain adalah saudara mereka.

Bisa dilihat jelas oleh Hansol jika Chan tengah shock dengan apa yang ia dengar. Begitu juga dengan kedua namja yang disamping Chan.

Wonwoo berjalan dan mulai menangis memeluk Chan erat, sungguh Wonwoo tak tahu kenapa hatinya terasa sangat sakit dan butuh pelukan dari seseorang.

"yang mulia menyiksanya hanya karena dia hamil... Hiks..."

Wonwoo terus nangis dipundak Chan,tubuhnya bergetar jika dia mengingat terus tubuh Jisoo.

Chan terkaku dan menatap kosong, dia tak sadar jika air matanya sudah mengalir deras kepipinya. Tak lama kemudian Wonwoo pingsan dibahu Chan karena belum makan dari kemarin.

"Jisoo-hyung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Jisoo-hyung... Ayo makan... Ochi suapin ya"

Soonyoung menunduk dan terus terusan berusaha menyuapi Jisoo walaupun namja tersebut tak membuka mulutnya daritadi.

Semuanya sedih melihat kondisi Jisoo, sedih karena tidak bisa melihat wajah cerianya lagi, sedih tidak bisa bermain dengannya.  Dan sedih jika Jisoo berubah menjadi menyedihkan seperti ini.

Wajahnya yang pucat dan tubuh mengkurus akibat belum makan.  Matanya terus menatap kosong kedepan dan bibirnya pucat pasi.

Kadang air matanya keluar walau ekspresinya tiada diwajah miliknya.

Soonyoung terisak kecil dan berusaha menyuapi Jisoo walau makanannya selalu ditolak. Tetapi dia akan berusaha,setidaknya ia akan senang jika Jisoo makan walau hanya beberapa suap saja.

Tak lama kemudian Chan, Mingyu dan yang lainnya pergi kekamar Jisoo dan langsung shock melihat kondisi Jisoo.  Dan lebih sakitnya lagi, Jisoo tak sadar jika mereka duduk didekatnya.

"Soo..  "

Jisoo tak bergeming.

"Jisoo...."

Lagi-lagi tak bergeming.

Tes

"hiks.... Jisoo...."

Suara Mingyu gemetar memanggil nama Jisoo, ia menggenggam tangannya erat sesekali mengecup tangannya yang dingin.

Air matanya membasahi tangan Jisoo dan terisak kuat.

Tangisan Mingyu tentu saja disusul dengan tangisan yang lain. Bahkan Seungkwan dan Woozi yang baru saja kembali membawa wadah berisi air hangat itu langsung menahan tangis karena moment menyedihkan yang mereka lihat.

"cih, sejak kapan putra mahkota menangis seperti bayi kehilangan ibunya.  Memalukan"

Tbc

Makin sedikit?  Iya :(
Soalnya setiap pulang selalu sore, dan watty gk sempat buat. Jadi pas pulang akunya beresin rumah, mandi terus akunya buat watty walau sedikit telat.

(lupa makan)

Jd nasehatku, jangan lupa makan kayak aku ya :)
#efek_lapar

---------~💮💮💮~---------

I'm (Not)your sextoy! S-2Where stories live. Discover now