•[[24]]•

2.4K 134 14
                                        

Orang yang tengah berkumpul menatap kiri dan kanan berbisik ingin mendapat jawaban kenapa mereka disini.  Beda lagi dengan Cheol dengan tatapan datarnya.

Chan yang tengah duduk disamping Gyu dan Hansol berbisik kepada Gyu bertanya dimana Jisoo. Namun jawaban Gyu membuat Chan mau tak mau harus mencubit lengan pemuda tan itu.  "tanya saja kepada rumput yang bergoyang"

"untung hyung :)"

Ternyata bukan Chan saja yang mencari Jisoo,  melainkan Jeonghan dan Jun yang daritadi mencari sosok itu daritadi.  Dan mereka baru sadar jika Seok juga tak ada diruangan itu.

"hey kemana Seok?" tanya Jun

"tanyakan kepada burung yang mendesah" jangan tanya itu siapa, si pria tan yang acuh dengan sekitar.

"aku gk nanya denganmu" jun hanya bisa memutar bola matanya malas

"makanya kalau nanya itu panggil namanya, dipikir kami gk punya nama apa" ujar Gyu tak mau kalah.

#Jun_always_salah_:)

...

"yang mulia, mereka sudah datang"

"panggil masuk dan suruh berlutut dihadapanku" titahnya lantang.

Dengan segera pengawal membukakan pintunya dan menunjukkan kedua namja yang berdiri dan masuk kedalam.  Chan dan yang lain membelalak, jadi  mereka yang dipanggil!?  Gumam mereka.

Jisoo dan Seok yang sudah berdiri didepan sang raja, mereka segera membungkuk hormat.  Seok kini sudah 100% sadar saat ada yang menyiraminya air kewajahnya,ntah itu Jisoo atau pengawal intinya dia sudah sadar.  Berbeda dengan Jisoo yang sudah sadar dari awal, hanya bisa takut dan terus menunduk.

"apa yang kalian lakukan diruangan tadi... "

Tak ada satupun dari kedua namja itu yang menjawab pertanyaan Cheol.  Cheol gk suka itu, dia langsung membentak dengan emosi yang bercampur aduk.

"AKU BERTANYA KEPADA KALIAN! APA KALIAN TULI!!"
Jisoo hanya bisa menunduk ketakutan. Lidahnya kelu untuk berbicara.

"aku berhubungan intim dengan yang mulia ratu" ucap Seok dengan nada santai. Sebenarnya pemuda ini cukup takut dengan ayahnya tapi dia gk akan menyesali perbuatannya karena dia memang berniat ingin membuat Jisoo menjadi miliknya.

Semuanya menatap Seok dengan tatapan Shock, bahkan Gyu dan yang lain menatap Jisoo kecewa dan menatap Seok kaget.

"apa maksud kalian melakukannya... " Cheol menatap Jisoo dengan tatapan kecewa. Dia berpikir sepertinya dia salah memilih pendamping untuknya.

"aku... " ucap Jisoo dengan gugup.

"kami melakukannya karena dia mencintaiku" semuanya langsung menoleh kearah Seok, Jisoo menatapnya tak percaya.  Apa dia sengaja menyebut nama Jisoo agar Jisoo yang bersalah disini?

Cheol menunduk marah namun terkekeh remeh menatap Jisoo "hoo ternyata seorang pelacur bosan dengan satu orang saja ya"

Hati Jisoo remuk,tak sadar air matanya jatuh mendengar kalimat yang dikeluarkan Cheol.

"mulai sekarang kau-" Cheol menunjuk Seok dan melanjutkan kalimatnya "hanya bisa berkeliaran dikawasan depan dan kamarmu"

Seok hanya biasa saja dan membungkuk paham "baik yang mulia"

Lalu Cheol menatap Jisoo dengan tatapan kecewa "kau hanya bisa berjalan ke kolam belakang dan kamarmu saja.  Jika diantara kalian melanggar peraturan, aku tidak segan-segan membunuh kalian"

Jisoo dengan cepat bersujud dihadapan Cheol, ntah peradaan apa yang kenyuruhnya intinya tubuhnya bergerak tak ingin mendengarkan.

"ampuni saya, yang mulia.  Saya tidak seperti itu"

Cheol tak menjawab, dia hanya berdiri dan menyuruh semuanya pergi, terkecuali semua pangeran yang ada didalamnya.

Kaki Cheol melangkah ingin melewati  Jisoo namun Jisoo dengan cepat memeluk kakinya erat dan terisak.

"apa yang kau mau?" ucap Cheol dengan datarnya.

"percayalah, kelak ini adalah anakmu.  Bukan Seok"

Cheol hanya terkekeh remeh dan menatap Jisoo yang dibawahnya. "apa itu salah satu trik agar aku luluh?  Kurasa tidak, kalau itu benar anakku, kita akan membuktikannya saat anak itu sudah lahir. Dan mulai sekarang jangan mendekatiku" kini Cheol menarik kakinya dan berjalan menjauh diikuti beberapa pengawal.

Jisoo bisa melihat jika Pangeran lainnya terutama Chan, Wonwoo dan Gyu menatapnya kecewa dan beranjak pergi dr Jisoo.  Jisoo menatap Seok yang ingin pergi juga tanpa membantunya.

"Seok... " Seok berhenti tanpa membalikkan tubuhnya. Jisoo belum juga bangun dr lantai dan menatap Seok dr atas. "kau... Juga akan meninggalkanku....?"

"aku kecewa...  Padahal aku sudah senang, tapi kau sepertinya terus saja bilang jika itu adalah anak Cheol,bukan anakku. Dan lagipula kita tidak akan bertemu lagi, jadi selamat tinggal"

Kini Seok sudah tak nampak dr ambang pintu, Jisoo Terisak diruangan itu sendirian. Meratapi kesedihan yang ia dapatkan.

Jisoo berjalan sendirian ketaman belakang, dia mencari temannya yang notabenenya adalah pelayan pribadi Jisoo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Jisoo berjalan sendirian ketaman belakang, dia mencari temannya yang notabenenya adalah pelayan pribadi Jisoo.

matanya tertuju ketemannya yang sedang bermain, kaki Jisoo melangkah kearah mereka dan menyapanya.  Namun sepertinya apa yang Jisoo bayangkan tidak sesuai dengan kenyataan.
Soon,Kwan dan yang lain hanya bisa menatap Jisoo datar dan sedih.
Jisoo merasakannya dan dia hanya diam.

"apa yang mulia ratu membutuhkan sesuatu?"

Kini Soon mulai memanggilnya 'ratu',padahal baru kemarin dia memanggil Jisoo dengan sebutan hyung. 

Jisoo hanya menggeleng dan tersenyum kecut kepada teman-temannya.  Dia lebih baik mundur meninggalkan semuanya.

Jisoo terus menunduk dan berjalan kekamarnya dengan perasaan hancur.  Dia baru tahu jika kesalahannya membuat dirinya kacau.

Tbc
Gimana gimana?  Sedih tak? /slap

Selagi aku gk sibuk, aku bakal upload sehari atau dua harian gitu. Jd  doain aja gk sibuk yak ^^

-------------💮💮💮-------------

I'm (Not)your sextoy! S-2Where stories live. Discover now