•[[21]]•

2.5K 152 31
                                        


"hiks..."

Diruangan itu,Jisoo yang selesai dengan dandanan dan hanbok pernikahannya hanya terduduk menangis sendirian menunggu namanya dipanggil ke ruangan besar.

Sebelumnya...

Jisoo yang badmoodnya semakin naik lebih memilih bermain diluar dengan teman-temannya.

Kwan yang berusaha mengejar Jooe menjadi terhenti dan malah berlari kearah Jisoo.

"hyung gk apa?"

Jisoo tersenyum dan mengangguk cepat. Setidaknya teman-temannya ini mau membuat badmoodnya hilang.

Seungkwan dengan senang menarik tangan Jisoo dan berlari kearah teman-temannya.

"semuanya mau main apa? Jisoo-hyung ikutan nih"

Chan,Soonyoung dan yang lainnya memekik kesenangan saat melihat Jisoo berada bersama mereka.

"main petak umpet!"

"gk seru! Main kejar-kejaran aja"

"gk bikin capek ya?"

"aku sih ngak,kan aku kuat" dengan bangganya Chan membusungkan dadanya dan berdiri tegap layaknya tentara.

Semuanya tertawa kecil dan kadang Mingyu mau mengejek adiknya itu agar kesal.

"drpd gitu knp gk cari bunga dan buat pita saja"

"itukan permainan perempuan"

"justru itu menyenangkan, biar semisalnya punya org yg kita sayangi.kita bisa menghadiahkannya dgn itu" jelas membuat semua mengangguk senang. Seok yang hampir menolak permainan itu malah menerimanya lagi.
'ya gk apalah,hadiahnya nanti untuk Jisoo-hyung' gumamnya dalam hati.

"kalau begitu ayo~"

"ayo!

...

"disana kenapa ada yg menari?"

"sepertinya benar yang mulia akan menikah lagi"

Semuanya lantas melihat ke Chan,begitu juga dengan Jisoo yang perasaannya uda ketar ketir ketakutan.

"penari itu menari sebelum pernikahan dimulai adalah adat milik kita"

"wah aku baru tahu" ujar Seungkwan yang mulai sibuk melihat tarian 'buchaechum'
Dilapangan tersebut.

'sepertinya yang mulia serius... Bagaimana ini...'


Malam harinya 11.00

Jisoo tertidur sangat pulas dikamarnya. Membiarkan angin yang menusuk kulit dan ruangan yang gelap karena tak ada cahaya.

Menurutnya ini tempat yg cocok untuk Jisoo saat byk pikiran.

Dia berharap bahwa nanti tidak akan ada yang mengganggunya untuk sekarang.

Tapi sepertinya tuhan tidak berpihak kepadanya. Jisoo merasakan tubuhnya diangkat oleh seseorang, jisoo lantas melihat siapa orang tersebut dan ternyata adalah pengawal suruhan Cheol.

Jisoo meronta namun mulutnya dibekap dengan kain dan pengawal tersebut lari tanpa menimbulkan suara.

Brukh

Tubuh Jisoo dijatuhkan kelantai membuatnya meringis kesakitan, matanya terpejam satu untuk menahan rasa sakit yg berada dipinggangnya.

"ah kau sudah datang, sayang"
Jisoo membeku ditempat, kepalanya mendongak dan melihat sang raja yang bangkit dari duduknya.

I'm (Not)your sextoy! S-2Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon