Part 1 - Just Call Me, Ra

7.4K 311 2
                                    

Jalanilah kehidupan di dunia ini tanpa membiarkan dunia hidup di dalam dirimu, karena ketika perahu diatas air, ia mampu berlayar dengan sempurna, tetapi ketika air masuk didalamnya, perahu itu tenggelam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jalanilah kehidupan di dunia ini tanpa membiarkan dunia hidup di dalam dirimu, karena ketika perahu diatas air, ia mampu berlayar dengan sempurna, tetapi ketika air masuk didalamnya, perahu itu tenggelam.

~Ali Bin Abi Thalib~

♡~♡~♡~♡~♡

Pukul 3 dini hari.

Seorang gadis tengah duduk tahiyyat akhir di sepertiga malamnya.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," salamnya ke arah kanan.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," salamnya lagi ke arah kiri.

Ya Allah...

Ampunilah dosa-dosa hamba

Dosa-dosa kedua orang tua hamba dan dosa-dosa saudara-saudara hamba

Berikanlah rida-Mu untuk setiap langkah kaki ini

Mudahkanlah urusan hamba di dunia maupun akhirat

Pertemukanlah hamba dengan orang-orang shalih dan shalihah

Robbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanatan wafil aakhiroti hasanatan wa qinaa 'adzaaban-naar

Aamiin...

Gadis itu menyambar mushaf kecil di atas nakas samping tempat tidurnya. Ia memulai menghafal surat Alkahfi ayat 1-10. Dengan khusyu' nya, gadis itu sampai tidak menyadari, seorang berada di muka pintu kamar gadis itu.

"Kak Ra, aku mau minta sesuatu dong!" pinta seorang dengan suara berat.

Gadis itu segera menutup mushafnya dan menciumnya, seraya bangkit, melepas mukena dan melipatnya di nakas.

"Pagi buta begini? Minta apa?" berondong gadis yang dipanggil Ra itu dengan pertanyaan. Ya. Namanya Maira. Orang terdekatnya memanggilnya 'Ra'. Just simple 'Ra' itu yang selalu dikatakannya kepada orang terdekatnya.

"Iya kakakku, itu aku minta buku tulis kosong satu aja, boleh?"

"Ya Allah Dek, kamu itu. Bukannya kakak sudah bilang kemarin. Pasti kamu belum siap-siap buat bawa barang apa saja yang diperlukan ke sekolah, kan?" omel Maira.

Seorang yang dipanggil 'Dek' itu hanya menyengir.

"Ini, lain kali, jangan begini. Beli apa yang perlu dibeli nanti. Jangan minta kakak lagi," nasehat Maira sambil menyerahkan buku tulis kosong ke tangan adiknya.

"Oke siap, makasih Kak," seru adiknya--Fawwaz, berlalu dengan menutup pintu.

Adiknya ini, selalu seenaknya sendiri. Buktinya setiap mau berangkat sekolah, ia akan memasukkan sembarang buku ke dalam tasnya, tanpa melihat jadwal pelajaran hari ini. Dan sekarang hari pertama ia masuk sekolah di kelas 9 SMP ini, ia lupa tidak beli buku tulis sebelumnya. Meskipun begitu, adiknya ini cukup pandai di sekolah.

[SD-1] : Looking For A WayWhere stories live. Discover now