23

11.7K 1.1K 98
                                    




Yerim baru pulang berbelanja. Tapi tidak menemukan keberadaan putrinya di dalam rumah. Ah iya, Jungkook sudah tidak mengurungnya lagi. wanita itu sudah bisa keluar rumah meskipun harus dengan pengawalan ketat. Setidaknya Jungkook tidak mengukungnya seperti dulu.

Ia mengelilingi rumah besar Jungkook. Dan tidak juga menemukan putri kecilnya. Ketika ia kembali memasuki ruang tengah. Ia berpapasan dengan pria itu.

"Jungkook, dimana Junghae?"

Jungkook menatap istrinya yang nampak khawatir karena tidak menemukan anak mereka.

"Sedang bersama Somi. Somi mengajaknya bermain keluar."

"Ah.."

Yerim terdiam. Tidak ada Junghae dan Somi di rumah ini itu artinya hanya ada dia dan Jungkook serta para pelayannya yang sudah sibuk dengan tugas masing-masing. Yerim tersentak ketika merasakan tangannya di genggam oleh tangan besar Jungkook. Pria itu menariknya untuk masuk ke dalam kamar mereka. membuat Yerim jadi gugup sendiri.

Jungkook membawa Yerim ke tepi ranjang mereka. ia mendudukkan diri di atas kasur, kemudian menarik tubuh Yerim mendekat hingga berdiri tepat di hadapannya. Matanya tidak bisa lepas memandangi Yerim yang terlihat gelisah.

Sekuat apapun Yerim membentengi diri, jika Jungkook selalu bersikap intim seperti ini. pertahanan Yerim lama-lama juga akan terkikis, bukan? Tentu saja iya.

Jungkook tersenyum melihat istrinya itu. Kim Yerim benar-benar telah mencuri hatinya.

Tidak memperdulikan fakta bahwa Yerim belum bisa menerima dirinya sepenuhnya. Jungkook menglingkarkan tangannya di sekitar pinggang Yerim. menenggelamkan wajahnya di perut wanita itu. membuat Yerim semakin tidak tenang. Jungkook mengusapkan wajahnya di sana, membuat Yerim merasakan gelanyar aneh pada tubuhnya.

Yerim memekik begitu Jungkook menariknya dan membuat tubuhnya jatuh di atas pangkuan pria itu. tangan Jungkook terngkat menyentuh wajah Yerim. mengelus lembut pipi mulus istrinya. Kemudian mengangkat dagu Yerim agar wanita itu balas menatapnya.

Yerim hanya bisa memejamkan mata begitu bibir Jungkook menyentuh bibirnya. Melumatnya lembut dan hati-hati. Tidak seperti Jungkook yang dulu, yang selalu menciumnya dengan kasar.

Hisapan bibir Jungkook di bibirnya semakin memanas. Membuat Yerim melenguh di tengah-tengah ciuman mereka. Jungkook sedikit menggigit bibir bawahnya, membuat Yerim mau tidak mau membuka mulutnya, Jungkook memanfaatkan hal itu untuk memasukkan lidahnya. Mengajak lidah Yerim berperang dengan miliknya.

"Jeon.."

Jungkook berusaha sebaik mungkin untuk tidak kasar. Berusaha selembut mungkin agar tidak melukai wanita terkasihnya.

Yerim sedikit mendorong tubuh Jungkook menjauh ketika ciuman pria itu sudah berpindah ke lehernya. Menyesap leher jenjangnya dan memberikan ruam-ruam kemerahan.

Jungkook mengangkat kepalanya, menatap netra Yerim yang sangat meneduhkan. Jungkook kembali menyatuhkan bibir mereka. membawa Yerim ke dalam ciuman yang sangat manis.

"Biarkan aku menyentuhmu" bisik Jungkook di depan bibir Yerim.

Jungkook mengusap punggung polos Yerim yang sedang berada dalam pelukannya. Menikmati tangan Yerim yang bergerak-gerak di atas dadanya. Hari sudah larut. Junghae juga pasti sudah tidur bersama Somi. Tapi mereka masih terjaga.

Yerim mengeratkan selimutnya dan merapatkan tubuhnya pada Jungkook untuk mencari kehangatan lebih, mengingat sekarang sudah memasuki musim gugur.

Jungkook berulang kali mengecupi puncak kepala Yerim, menghirup aroma rambut Yerim yang memabukkan.

"Yerim-ah, tidak bisakah kau menerimaku?" Jungkook bertanya dengan suara lirih tapi cukup untuk bisa di dengar oleh Yerim. Yerim terdiam. Bingung harus menjawab apa pertanyaan suaminya. Hati Yerim masih belum sepenuhnya terbuka untuk pria itu. ada sebagian dirinya yang lain yang masih membentengi diri dari Jungkook. ada hal lain yang mengganjal di hati Yerim.

Yerim mengangkat kepalanya. Menatap ragu Jungkook yang saat ini sedang menatapnya juga. Manik kelam Jungkook seolah mengikat hazel milik Yerim. membuat mereka saling menyelami iris masing-masing.

Yerim menemukannya. Menemukan dirinya dari pancaran mata Jungkook. sesuatu yang selama ini ia cari untuk membuktikan bahwa Jungkook memang benar-benar menyukainya.

Yerim melepas kontak mata mereka. menunudukkan kembali kepalanya. Ia menarik napas panjang. Kemudian berujar dengan nada takut kepada Jungkook.

"Biarkan aku bertemu Wonwoo Oppa untuk yang terakhir kalinya."

Rahang Jungkook sedikit mengeras mendengar hal itu. Apa selama ini wanitanya ini masih belum bisa lepas dari jerat kakaknya? Usahanya selama ini sia-sia? Jungkook ingin menolak permintaan Yerim. tapi itu luntur begitu saja ketika ia kembali memandang iris coklat Yerim. tidak ada lagi binar bahagia ketika wanita itu menyebut nama kakaknya. Tidak seperti dulu ketika mereka memasukkan nama kakaknya ke dalam topik pembicaraan. Pancaraan mata itu biasa, dan tidak menyaratkan apapun.

Jungkook menghela napasnya berat. Dengan berat hati ia mengangguk. Menyanggupi permintaan Yerim.

-tbc

halooo... maaf ya telat updatenya.

part ini aneh banget ya??

ini udah menuju ending. next part mungkin ending. aku udh mau nyiapin work baru, meskipun tidak dalam waktu dekat. sepertinya aku tidak bisa jauh2 dari genre marriage life deh. hehe. adakah yang mau menunggu work baruku nanti??

Jangan lupa Vote dan komen. next part akan di update setelah vote melebihi part sebelumnya.

Maaf untuk typo

Terima kasih.

You are MineWhere stories live. Discover now