22

11.9K 1.1K 163
                                    




Yerim sudah melahirkan. Anak mereka sudah berusia satu bulan sekarang. Yerim masih ingat, Jungkook yang berusaha mempertahankan raut wajah datarnya ketika Yerim akan melahirkan. Somi yang tertawa terbahak-bahak karena pada akhirnya Jungkook kalah oleh rasa cemasnya. Mengomel tidak jelas karena dokter yang menangani persalinan Yerim tidak datang-datang.

Anak mereka perempuan. Cantik, sangat cantik seperti Yerim. Mewarisi mata milik ayahnya serta bibir dan hidung milik ibunya. Jungkook memberikan nama bayi kecilnya Jeon Junghae.

Walaupun sudah ada Junghae di antara mereka. tidak juga membuat hati Yerim luluh. Yerim masih belum membuka hatinya untuk Jungkook. masih membiarkan hatinya kosong atau mungkin masih di tempati oleh Wonwoo sepenuhnya.

Rasa takutnya ternyata masih ada, membuat hatinya tak kunjung siap untuk menerima Jungkook.

Tapi Jungkook tidak akan menyerah. Ia tidak akan kalah. Ia akan terus berusaha. Sekuat apapun Yerim mencoba menolak dirinya. Sekuat itu juga Jungkook akan berusaha untuk mendapatkan hati perempuan itu.

Sepulang dari rumah sakit setelah melahirkan, Jungkook benar-benar tidak mengizinkan Yerim untuk turun dari ranjang. tidak mengizinkan wanita itu beranjak dari kamar mereka. Bukan maksud mengurung seperti dulu lagi. Kali ini Jungkook hanya berusaha mencurahkan perhatiannya dan membuat Yerim untuk tidak perlu memperdulikan hal lain selain mengurus anak mereka.

Jungkook bena-benar menjadi ayah siaga. Ikut terjaga di malam hari ketika anak mereka sedang rewel tidak mau tidur. Menggantikan Yerim menggendong Junghae semalaman agar bayi mungil itu berhenti menangis dan tidur.

Membantu Yerim menggantikan popok, membuatkan susu formula atau masih banyak hal keci lain yang dilakukan Jungkook untuk membuat keluarga kecilnya terlihat sempurna.

Seperti malam ini. Si kecil Junghae sedang demam. Yerim pun jadi sedikit emosional. Putri kecil mereka tidak berhenti menangis. Membuat Yerim yang baru pertama menjadi ibu muda kelabakan. Apalagi untuk pertama kalinya mengurus bayi yang sedang sakit.

Yerim berusaha memberikan ASI terus menerus pada anaknya agar dapat menurunkan demamnya. Tapi Junghae menolak dan malah terus menangis. membuat seisi rumah juga kebingungan.

Yerim yang memang sedang emosional juga ikut menangis melihat bayinya yang sedang sakit. Berusaha meredakan tangisan Junghae sementara dirinya juga berurai air mata.

Setelah beberapa jam akhirnya Junghae berhenti menangis. Demamnya pun juga sudah mulai menurun. Yerim duduk di sofa kamar dengan Junghae di gendongannya. Bayi itu tidak mau tidur jika tidak digendong.

Mata Yerim mulai berat. Seharian penuh merawat Junghae membuat tubuhnya lelah. Rasa kantukpun menyerang wanita itu. Perlahan Yerim memejamkan matanya. Dan untuk beberapa detik Yerim terlelap dalam alam mimpinya sebelum dirinya terperanjat karena tidak merasakan Junghae dalam dekapannya.

Spontan Yerim membuka matanya dan menegakkan badannya. Jantungnya berdebar keras takut jika dirinya baru saja lalai dalam menjaga putrinya. Ia bernapas lega begitu mendapati Jungkook berdiri di depannya dengan menggendong anak mereka. Menepuk pelan pantat Junghae agar bayi perempuan itu semakin lelap dalam tidurnya

"Kau terlihat lelah, tidurlah. Biar aku yang menjaga Junghae"

Yerim meringis. Menyadari dirinya yang hampir membuat kesalahan. Yerim tidak membayangkan jika tadi dirinya benar-benar terlelap, kemudian Junghae yang masih rentan itu jatuh dari dekapannya. Yerim benar-benar tidak bisa membayangkan hal itu.

Yerim mengangguk. Membiarkan Jungkook untuk mengurus Junghae kali ini. wanita itu bangkit dan berjalan menuju ranjang. Merebahkan tubuh lelahnya di sana.

Ia masih belum benar-benar tidur. Matanya yang memberat masih melihat Jungkook yang menggendong Junghae sembari sedikit menggoyankan badannya, meninabobokan Junghae. Yerim juga melihat Jungkook yang berkali-kali mengecupi pipi anak mereka. tersenyum senang ketika Junghae merespon sentuhannya.

"Jadilah anak ayah yang baik, eoh. Jangan membuat ibumu pusing seperti tadi. Ayah menyayangimu"

Jungkook yang seolah-olah mengajak putri mereka mengobrol membuat Yerim tidak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum. Melihat interaksi antara anaknya dan sang ayah.

Jungkook sudah benar-benar berubah.

Semoga aku bisa menerimamu Jungkook.

-tbc

maaf yaa updatenya lama. masih sibuk pas nih, huhu.

maaf kalo part ini megecewakan, tidak sesuai ekspektasi.

gimana udh lihat RBB? akhirnya Yerim dapat part lumayan kali ini. hehe. senangnya diriku..

Oh ya.. fanfic ini mungkin tinggal dua part lagi + epilog. huhu. tapi tenang aja, aku usahakan ada fanfic pengganti. mau Jungri lagi atau yeri sama cowo lain??

Jangan lupa Vote dan Komen ya..

Maaf untuk typo

Terima kasih.

You are MineWhere stories live. Discover now