27. Please

433 15 0
                                    

Kini orang tua Aletha dan orang tua Nanda sudah ada diruang kepala sekolah untuk menindaklanjuti kejadian kemarin.

"Saya mau anak anda meminta maaf dengan anak saya!!" ucap Bu Dira ibu dari Nanda.

"Ayo Tha kamu minta maaf aja. Biar masalahnya cepet selesai," ucap Pak Bimo

Aletha hanya diam tak merespon ucapan ayahnya. Menurutnya harga dirinya lebih penting. Karena dia tak merasa bersalah. Jadi ia tak mau jika harus minta maaf duluan.

"Pokoknya saya tunggu sampai besok. Jika anak Anda tak mau minta maaf. Saya mau dia dikeluarkan dari sekolah ini," ucap Bu Dira.

"Baik kalian bisa keluar dari sini," ucap Pak Tomi selaku kepala sekolah.

______________

"Ge, Aletha kena masalah," ucap Rain

"Masalah apa Rain?!" ucap Grena

"Dia mukul Nanda. Untung aja semalem bapaknya pulang jadi ada yang dateng kesekolah," ucap Rain

"Terus Nandanya gak papa?!" ucap Grena

"Untuk sekarang ini sih gue belum lihat keadaan Nanda." Ucap Rain

"Ada apa sih?!" ucap Regina yang tiba-tiba ikut bicara

"Aletha kena masalah," ucap Rain

"Masalah apa?!" Ucap Regina

"Dia mukul Nanda," ucap Rain

"Rain!! Gue yakin banget kalau yang salah itu Nanda." Ucap Regina

"Kok lu bisa yakin gitu?" ucap Grena

"Ya kan. Aletha gak bakal ngamuk kalau gak ada yang cari masalah. Lagi pula Nanda itu anaknya nyebelin. Gue juga suka sebel kalau disebelah dia. Rasanya gue mau marah-marah terus gitu," cerocos Regina

"Ehm, Gin. Kayaknya lu bener deh. Gue udah kenal dia dari kecil. Sebenarnya dia itu anaknya paling gak perduli sama sesuatu. Kecuali kalau itu udah bikin dia penasaran banget," ucap Rain.

"Ehm, coba deh nanti kalau pulang sekolah gue omongin sama Aletha," ucap Grena

Rain dan Regina mengangguk. Kini hati Grena gelisah dan tak konsen saat mendengarkan pelajaran.

______________

Akhirnya yang ditunggu-tunggu akhirnya datang. Bel pulang berbunyi nyaring. Semua murid keluar dari kelasnya masing-masing untuk segera pulang menuju rumah mereka.

Grena sudah menunggu Aletha didepan kelasnya. Setengah jam sudah berlalu tapi Aletha belum datang juga.

Tiba-tiba ada yang menepuk bahu Grena dari belakang. Grena menoleh ternyata itu bukan Aletha melainkan itu Rendy.

"Eh lo Ren, Letha mana?!" ucap Grena

"Lah Letha gak bilang sama lu. Setelah dari ruang kepsek, dia langsung pulang sama bokapnya," ucap Rendy

"Lah lu ngapain kesini?!" ucap Grena

"Cari gebetan gue," ucap Rendy

"Rain?!" ucap Grena

Wajah Rendy tersipu malu.

"Yaudah, gue pulang dulu Ren. Semangat buat dapetin hati Rain. Ingat ya!! Setelah Rain pasti ada Pelangi," ucap Grena lalu meninggalkan Rendy

"Apaan sih gak jelas banget?!" ucap Rendy

Grena menoleh sambil tersenyum pada Rendy.

______________

Siang ini Aletha datang kerumah Grena.

"Permisi," Aletha mengetuk pintu rumah Grena

Tak lama sang pemilik rumah pun membukakan pintunya. Dengan wajah yang tak ceria.

"Ngapain kesini?!" ucap Grena

"Aku kangen. Kamu marah ya?!" ucap Aletha

"Gak biasa aja," ucap Grena sambil memalingkan wajah.

"Sini duduk dulu. Biar aku jelasin," ucap Aletha dengan menarik tangan Grena untuk duduk disebelahnya.

"Tadi kamu kemana pulang sekolah ?! Aku kan mau pulang bareng kamu," ucap Grena

"Aku diskrab sama kapsek. Dan tahu gak masa aku harus minta maaf duluan. Padahal aku kan gak salah," ucap Aletha

"Minta maaf bukan berarti kamu yang salah duluan. Minta maaf itu hanya buat menyelesaikan masalah. Tinggal minta maaf aja apa susahnya sih Tha?!" ucap Grena

"Tapi kan gengsi dong. Orang aku gak salah. Apa aku pindah sekolah aja?!" ucap Aletha

"Lah ide buruk dapet dari mana itu?! Udah tinggal minta maaf aja apa susahnya sih?! Please Tha ini permintaan terakhir aku," ucap Grena sedikit lebay

"Itu lagi lebay banget. Emang mau kemana pakai permintaan terakhir kaya gitu," ucap Aletha sedikit tertawa sambil mengacak-acak rambut Grena.

"Ayolah, please," ucap Grena sambil mengeluarkan jurus andalannya yaitu 'Puppy eyes'.

"Okey lah demi pacar." ucap Aletha

"Nah gitu dong," ucap Grena sambil tersenyum bangga.

AlethaWhere stories live. Discover now