3

4.4K 529 46
                                    

.
.
.
Typo is my style
.
.
.

Langit sudah menghitam, hujan turun tak kunjung berhenti. Sooyoung sudah menunggu hujan untuk berhenti sejak tadi. Dalam hati ia merutuki dirinya sendiri yang lupa membawa kartu kreditnya, hingga ia harus membayar segala belanjaan rumah tangganya dengan uang tunai yang ada di dompetnya. Hanya tersisa beberapa ratus won, tak cukup untuk ia naik Taxi pulang kerumahnya.

Berniat pulang dengan bus, namun hujan turun begitu deras sejak sore tadi. Hingga ia menunggu hampir 3 jam lamanya di salah satu kafe di swalayan yang ia kunjungi.

Menelpon suaminya sudah tentu Sooyoung lakukan, namun tak ada jawaban dari sang suami. Taehyung terlalu sibuk belakangan ini. Membuat Sooyoung mau tak mau harus mengenyahkan harapannya pada sang suami.

Menyadari hujan yang tak akan berhenti, Sooyoung menghubungi Daniel, sahabatnya sejak SMA. Meminta tolong pada pemuda itu untuk menjemputnya dan dengan senang hati pemuda itu menyetujuinya. Namun Sooyoung harus menunggu beberapa menit.

Untung saja Sooyoung memberi pesan pada Jihoon -adiknya- agar selepas pulang sekolah menjemput Taeoh, dan menemani Taeoh dirumah. Karena Sooyoung yakin ia akan pulang terlambat karena ia benar-benar belanja banyak hari ini.

Ikon baterai di sudut atas ponselnya sudah berwarna merah dan akhirnya layar ponselnya padam, ponsel Sooyoung kehabisan baterai. Lagi-lagi membuat Sooyoung harus membuang napasnya kasar.

Pikirannya berkelana saat iris hazelnya menatap jalanan dari jendela kaca kafe itu. Ia pernah ada di situasi seperti ini, kehujanan dan berteduh di halte dengan baju yang sudah basah kuyup bersama Taehyung. Sekitar 14 tahun yang lalu, saat ia dan Taehyung masih berada di sekolah menengah atas.

Masih tercetak dengan jelas memori kenangan lama itu di kepala Sooyoung, bagaimana tawa mereka saling bersautan.

Saat itu Sooyoung dan Taehyung memutuskan untuk membolos, mengganti pakaian mereka dengan pakaian kasual. Dengan mengendarai motor besar Taehyung dan berjalan kesana-kemari tanpa tujuan yang pasti.

Hingga pada akhirnya mereka lupa waktu, dan hari semakin menggelap dengan hujan yang sudah turun semakin menderas. Sooyoung yang kedinginan akibat terpaan angin meminta untuk berhenti, dan Taehyung memarkirkan motornya di samping halte. Duduk berdua di bawah halte dan saling menertawai. Melakukan hal konyol untuk menghilangkan rasa dingin.

Dan kejadian yang tak akan pernah Sooyoung lupakan. Ciuman pertama mereka. Itu terjadi malam itu, ketika Taehyung tergoda dengan bibir Sooyoung yang sudah membiru. Ia memutuskan untuk mencium bibir itu, membantu Sooyoung mendapatkan kehangatan.

Tanpa sadar wajah Sooyoung bersemu merah mengingat kejadian lama itu. Betapa ia merindukan segala hal konyol yang romantis Taehyung padanya.

"Ku pikir kau tersenyum padaku, ternyata tidak" Sooyoung terpenjarat, tubuhnya sedikit bergetar akibat terkejut mendengar suara yang tiba-tiba menyapa gendang telinganya.

Senyuman khas Kang Daniel menyapa iris hazelnya, "Suka sekali mengejutkan orang!" cibir Sooyoung kesal.

Daniel hanya tertawa, entah apa yang lucu. "Kau saja yang terlalu banyak melamun" jawab Daniel.

"Apa aku terlalu lama?"

"Ya, kau terlalu lama. Aku sudah menghabiskan 5 gelas kopi karenamu" sungut Sooyoung kesal. Sebenarnya ia tak marah, dan ia hanya menghabiskan 3 gelas kopi untuk menghangatkan tubuhnya. Tapi karena pria itu adalah Kang Daniel, Sooyoung selalu manja padanya.

Anemone [Completed]Where stories live. Discover now